Suplemen Serat Buat Anak

21:08 Posted In , Edit This
Suplemen Serat Buat Anak

Posted by: yuwieluenin

Suplemen Serat Buat Anak

Bisa diberikan pada anak yang tak suka sayur dan buah. Selain memenuhi kebutuhan sayur, juga bermanfaat untuk merangsang nafsu makan anak.

Di pasaran kini banyak beredar makanan-makanan suplemen serat. Bahkan, yang untuk anak. “Sebetulnya, sekitar tahun 95-an sudah ada suplemen serat buat anak di Indonesia, yaitu dalam bentuk ekstrak sayur dan buah. Tapi, karena krismon, produk tersebut menghilang dari pasaran. Mungkin karena barang impor, harganya mahal,” papar dr. Mariani Leman, Division Sales Manager Healthfood Pharos Indonesia.

Waktu itu, lanjutnya, suplemen serat tersebut masih berupa gabungan antara sayur dan buah. Namun kini, suplemen serat yang diimpor sudah terpisah-pisah. Ada yang serat dari ekstrak sayur, ada pula yang serat dari ekstrak buah. Sebab, dari hasil penelitian di Amerika, masing-masing punya fungsi sendiri-sendiri.

“Kalau digabung, malah bertolak belakang karena sayur berfungsi untuk membangun sel-sel tubuh atau membangun perkembangan dan pertumbuhan, sedangkan buah berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa metabolisme.”

Cara Pemberian

Lebih jauh dijelaskan Mariani, waktu mengkonsumsi sayur dan buah berhubungan dengan keseimbangan asam-basa dalam tubuh. “Pagi hari, tubuh bersifat basa, hingga lebih bagus diberikan suplemen serat buah yang bersifat asam. Namun sore atau setelah siang, kondisi tubuh sudah bersifat asam, maka harus mengkonsumsi sayur yang sifatnya basa. Dengan demikian, reaksi kimianya jadi netral.” Itu sebab, tambahnya, suplemen serat dikonsumsi dua kali sehari: pagi yang buah sebelum makan dan malam yang sayur setelah makan.

“Ini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Bukankah membangun sel-sel tubuh lebih bagus di waktu malam? Sebab, dengan tidur dan beristirahat, metabolisme pun berjalan lebih optimal.”

Menurut Mariani, suplemen serat dari sayur dan buah buat anak dianjurkan diberikan setelah anak usia setahun. Pemberiannya sehari sekali, baik buah maupun sayur, bila si anak berusia 1-5 tahun. Sementara untuk anak usia lebih dari 5 tahun, pemberian dalam sehari antara 1-2 kapsul. Jadi, boleh langsung 2-2 atau 1-1, tergantung kondisi tubuh si anak. Maksudnya,

“Bila di musim hujan dan teman-teman si anak banyak yang batuk-pilek hingga si anak perlu daya tahan tubuh yang bagus, maka dosisnya boleh 2 dalam sekali makan untuk masing-masing suplemen tersebut. Tapi kalau sehari-hari tak ada apa-apa, maka sehari sekali juga cukup.”

Dalam kondisi sakit pun, suplemen serat boleh diberikan. Tak masalah jika si kecil juga harus minum obat yang diresepkan dokter. “Cuma dianjurkan minum obatnya diberi selang waktu minimal 3-4 jam.”

Misal, suplemen serat buah diminum pagi sebelum makan. Setelah itu, setengah jam kemudian makan dan dua jam kemudian minum obat dari dokter. Sementara yang suplemen serat sayur, “Biasanya untuk anak kecil itu, kan, makannya sore. Nah, setelah makan boleh diberikan suplemennya. Sedangkan obat dokternya diminum sebelum si anak tidur.”

Fungsinya

Pemberian suplemen serat sayur untuk anak, tutur Mariani, bertujuan mencukupi kebutuhan sayur pada anak. “Terutama anak-anak yang tak suka makan sayur.” Selain itu, tambahnya, suplemen serat ini juga bisa merangsang nafsu makan dan membuat anak jadi lebih sehat karena kebutuhan seratnya terpenuhi. Juga vitamin dan mineralnya.

Jikapun selera makan anak sudah bagus, maka pemberian suplemen serat sayur lebih untuk mencukupi kebutuhan sayurnya. Bagaimana kalau si kecil sudah makan sayur? “Enggak apa-apa juga, kok, karena fungsi tiap sayur berbeda-beda. Paling dalam makanan anak hanya ada dua-tiga macam sayur atau bahkan cuma semacam. Sementara dalam suplemen serat sayur, jenis sayurnya bisa sampai 21 macam, lo.”

Nah, dengan sayuran/buah yang banyak ini, yang fungsinya berbeda-beda, maka manfaatnya pun beragam. Misal, sayur parsley, seledri air, dan asparagus juga berfungsi sebagai anti alergi. “Jadi, tidak akan timbul alergi.” Sementara suplemen serat buah berfungsi menambah daya tahan tubuh anak. “Biasanya anak yang sering batuk-pilek dan demam, kita anjurkan minum suplemen yang buah.” Selain itu, juga dapat membantu memperlancar pencernaan dan buang air besar karena ada enzim bromelain dari buah nanas dan enzim papain dari pepaya.

Ekstrak Sayur/Buah Alami

Tentunya, papar Mariani lebih lanjut, tujuan pemberian suplemen serat pada anak bisa tercapai hanya bila suplemen tersebut terbuat dari betul-betul ekstrak sayur/buah alamiah. Itu sebab, bentuknya biasanya bukan tablet isap manis atau sirup yang ada pelarut, pemanis, maupun zat pengawetnya, tapi berupa kapsul. “Jadi, buah atau sayur alami ini diekstrak pada suhu dingin sampai menjadi bubuk, lalu dimasukkan ke kapsul. Tentunya dengan proses dan cara canggih yang dilakukan di Amerika dan bahan-bahannya pun diambil dari perkebunan khusus yang tak ada pestisida dan segala macamnya. Bahkan produk suplemen serat sayur dan buah untuk anak juga sudah diakui oleh FDA di sana. Artinya ini, sesuai dengan kebutuhan serat per hari yang proporsional dalam tubuh dan dilengkapi dengan vitamin, mineral dan unsur-unsur phytonutrient dari buah dan sayur.”

Karena terbuat dari ekstrak sayur/buah alami, menurut Mariani, maka sama saja dengan makan sayur/buah yang alamiah. Apalagi, rasanya pun, ya, rasa sayur/buah. Memang, diakuinya, makanan yang asli lebih bagus daripada suplemen. Tapi, seperti sudah diuraikan di atas, tak semua anak suka makan sayur. Selain itu, tujuan pemberian suplemen serat untuk mencukupi kebutuhan serat. Sementara anak, dalam makanannya paling hanya terdapat satu atau dua macam sayur. Nah, dengan mengkonsumsi suplemen serat sayur dan buah, maka kebutuhan serat, vitamin dan mineral pada anak dapat terpenuhi.

Bahwa anak balita belum bisa minum kapsul, “Tak masalah,” ujar Mariani seraya melanjutkan, “Bukankah kapsul bisa dibuka dan diambil isinya? Pemberiannya bisa dicampur madu, sirup atau air gula. Bahkan, dicampur dengan susu pun boleh. Tapi untuk yang sayur, sebaiknya tak dicampur karena bau sayurnya, hingga nanti malah anak tak suka dengan susunya.”

Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Serat

Sebetulnya, terang dr. Sri Nasar, Sp.A(K) dari Subbagian Nutrisi dan Metabolik FKUI, Jakarta, serat termasuk jenis karbohidrat yang tak dicerna di usus halus, melainkan di usus besar. Volumenya besar dan menjadi lebih besar karena menyerap air hingga membuat usus teregang dan akan merangsang usus untuk bergerak. Itulah mengapa, kalau anak kekurangan konsumsi serat, pergerakan usus tak dirangsang. Akibatnya, seringkali BAB pada anak kurang lancar alias susah BAB. Normalnya BAB itu sehari sekali. Tapi kalau kurang serat, bisa jadi BAB terkadang beberapa hari atau bahkan sampai seminggu sekali.”

Namun sebaliknya, karena serat bersifat menyerap air, jadi kalau terlalu banyak serat dalam usus besar, maka dibutuhkan air lebih banyak. Kalau tidak, anak pun tak bisa BAB, karena kotorannya jadi keras atau padat, bahkan terkadang bisa terjadi sumbatan. “Jadi, kekurangan atau kebanyakan serat akibatnya bisa sama, anak susah BAB.” Saran Sri, segala sesuatu sebaiknya yang wajar saja.

Selain itu, serat di dalam usus besar akan dihancurkan oleh bakteri dan pada akhirnya membentuk gas. “Jadi, kalau anak kebanyakan makan serat akan membentuk banyak gas. Anak bisa kembung dan rasanya jadi tak enak.” Jeleknya lagi, kebanyakan serat membuat anak jadi kenyang duluan, hingga makanan wajib lainnya tak dimakan. Akibatnya, kebutuhan nutrisinya tak terpenuhi. Apalagi kalau anak juga kurang gizi. “Lain halnya kalau anak kegemukan, mungkin tak apa-apa.”

Yang Alami Lebih Baik

Menurut Sri, bagaimanapun, serat yang langsung berasal dari makanan alami ini akan lebih baik. Sebab, suplemen serat tetap tak mungkin sama dengan serat alami. “Mungkin saja kandungan zat gizinya tetap sama. Itu pun kalau betul-betul dibuat dari ekstrak zat itu sendiri, misal, jus buah atau sayur. Bukan yang buatan pabrik dari buah/sayur ataupun yang dibuat secara reaksi kimia atau sintetis.”

Sebab, tentunya tetap akan berbeda rasanya, makan wortel asli dengan makan kapsul suplemen wortel. “Wortel harus dikunyah, anak bisa merasakan dengan menggigitnya dan ada rasa wortelnya, sedangkan suplemen tak bisa menyamainya. Jadi, dalam hal yang nonnutrisi, seperti rasa serta aroma, tekstur, dan konsistensi, tetap tak bisa disamai.”

Memang, diakui Sri, suplemen serat bisa saja untuk menggantikan serat dari makanan, tapi tak bisa menggantikan sepenuhnya fungsi sayur dan buah. Pasalnya, di dalam sayur dan buah bukan hanya ada serat, tapi juga vitamin dan sedikit kalori. Jangan lupa, makanan untuk anak yang paling utama harus merupakan gizi seimbang.

Lagi pula, seperti diungkap tadi, dengan memakan secara alami, misal, apel atau mangga, anak akan tahu rasanya apel dan mangga. Jadi, dapat memperkaya khasanah selera anak. “Karena satu hal inilah yang tak bisa digantikan. Hingga, bila kita tak membina pengembangan alat perasa pada anak, akibatnya anak tak tahu rasa apel, mangga, dan lainnya.”

Penulis : Dedeh Kurniasih.
REFERENCE :WEB yuwielueninet.wordpress.com

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,

BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE

SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com



SUPLEMEN SEBAGAI PENYEIMBANG

21:05 Posted In , , , , Edit This


SUPLEMEN SEBAGAI PENYEIMBANG

Suplemen mulai populer sekitar tahun 60-an. Bahkan penemunya Dr. Linus Pauling mendapat penghargaan prestisius Nobel karenanya. Suplemen dibutuhkan tubuh karena nutrisi yang masuk setiap harinya belum tentu seimbang. Namun, jangan asal konsumsi. Pahami dulu kapan tubuh butuh suplemen dan bagaimana memilih suplemen yang baik.

Tanpa disadari, setiap hari tubuh manusia terpapar beragam racun, dari polusi, makanan tak sehat, obat-obatan, stres dan sebagainya. Untuk mempertahankan kesehatan, selain mengandalkan stamina, tubuh juga mengharapkan pasokan "kekebalan" dari luar, yakni melalui konsumsi makanan. Namun adakalanya konsumsi tersebut tidak berimbang. Nutrisi makro seperti karbohidrat, protein, lemak bisa terlihat saat makan, namun nutrisi mikro seperti vitamin, mineral yang terkandung dalam buah/sayur biasanya terlewatkan. Untuk itulah perlunya konsumsi suplemen.

3 MANFAAT SUPLEMEN

* Mencukupkan kekurangan nutrisi.

* Mengganti nutrisi yang tidak dapat diperoleh dari makanan sehari-hari atau kondisi lain seperti saat bepergian, baru sembuh dari sakit dan sebagainya.

* Memberi tambahan nutrisi. Nutrisi pada dasarnya dibutuhkan tubuh dalam jumlah tertentu, akan tetapi ada juga yang memberi manfaat tambahan bila dikonsumsi dalam jumlah lebih. Di antaranya creatine monohydrate yang diperlukan untuk menambah energi saat berolahraga.

KEBUTUHAN PER HARI

Kebutuhan nutrisi per hari sangat individual. Salah satu faktor penentunya adalah intensitas atau tinggi-rendahnya aktivitas yang bersangkutan. Perhitungan secara detail tentu saja harus dilakukan di laboratorium. Tak heran kalau kemudian muncul "pembenaran", lebih baik berlebih, toh bisa dibuang, daripada kekurangan. Pada dasarnya tubuh membutuhkan multivitamin dan multimineral dalam jumlah tertentu yang dikenal sebagai Recommended Daily Allowance (RDA). RDA adalah kebutuhan minimal yang seharusnya ada dalam konsumsi sehari-hari:

* Kebutuhan vitamin C rata-rata adalah 90 mg/hari untuk pria dewasa. Sedangkan untuk wanita dewasa sebesar 75 mg/hari. Khusus untuk perokok, angka-angka tersebut perlu ditambah 35 mg/hari. Konsumsi vitamin C dosis 1.000 mg/hari jelas berlebihan dan percuma karena hanya akan dibuang melalui urin

* Kebutuhan Vitamin E sekitar 15 mg/hari.

* Selain itu tubuh membutuhkan asam lemak esensial 1 gram per hari yang berfungsi membentuk dinding sel yang sehat.

* Creatine untuk menambah energi.

* Protein powder untuk menambah asupan protein.

* Glucosamine-chondroitin untuk kesehatan sendi.

MEMILIH SUPLEMEN YANG BAIK

Khusus di Indonesia, syarat suplemen yang baik minimal sudah mendapat lisensi dari Badan POM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Untuk produk-produk sejenis mau tidak mau konsumen memang hanya bisa mengandalkan lembaga berwenang yang mengeluarkan izin. Sebab kelebihan/kekurangannya tidak bisa langsung terlihat kecuali melalui penelitian di laboratorium. Termasuk klaim suplemen tanpa zat pengawet, pewarna dan pemanis buatan.

Mengenai harga, mahal tentu saja bukan jaminan mengingat komponen harga tergantung dari bahan baku, negara asal, dan merek. Bahan baku alami yang diformulasikan melalui riset panjang memang mahal dan konsumenlah yang harus menanggung biaya risetnya. Proses pembuatan suplemen juga berpengaruh terhadap harga, suplemen natural harganya lebih mahal dibandingkan dengan suplemen sintetik yang biaya produksinya lebih murah. Produk suplemen impor sudah pasti lebih mahal ketimbang suplemen lokal karena adanya biaya transportasi disamping biaya promosi.

SUPLEMEN ALAMI

Selain suplemen yang diproses dalam skala industri, ada juga suplemen alami yang diwariskan turun-temurun oleh nenek moyang dan akrab dalam kehidupan sehari-hari. Digolongkan alami bila dikonsumsi dalam keadaan segar dan belum dikemas menjadi kapsul/tablet, semisal jahe, mengkudu, dan buah merah yang berkhasiat meningkatkan stamina tubuh.

Yang justru harus diwaspadai adalah suplemen hasil produksi industri kecil/industri rumah tangga yang belum mendapat nomor registrasi dari Badan POM. Produk-produk ini biasanya mengklaim diri sebagai produk alami, namun dalam proses pembuatannya justru memasukkan zat-zat berbahaya seperti dexamethason yang memberi efek menggemukkan, fenilbutazon dan sebagainya.

BERALIH KE NUTRACEUTICAL

Dunia kedokteran terus berkembang. Setelah era suplemen, kini muncul nutraceutical yang berasal dari kata nutra = nutrisi, dan ceutical = fungsi obat. Maksudnya adalah pemberian nutrisi tertentu untuk mengantisipasi masalah yang sekiranya muncul. Secara spesifik nutraceutical adalah pemberian nutrisi untuk mengatur fungsi biologis tubuh. Dengan baiknya fungsi biologi, diharapkan tubuh akan "mengobati" sendiri segala bentuk penyimpangan. Konsep ini lebih bersifat prospektif ke depan, tidak hanya sekadar mengobati atau mengatasi masalah.

Bentuk nutraceutical bisa bermacam-macam, ada vitamin dan mineral dengan dosis relatif besar (dikenal dengan istilah orthomolecular), mikronutrien, bahan herbal, bentuk ekstraksi bahan alami (fitomedicin), enzim, asam amino, asam lemak esensial dan sebagainya.

Marfuah Panji Astuti. Foto: Ferdi/NAKITA

Narasumber:

Dr. Amarullah H. Siregar, DIHom., DNMed., MA, M.Sc., Ph.D.,

dan Dr. P. Toruan, MM.,
dari Perkumpulan Awet Sehat Indonesia (PASTI)




Klinik Ibu
edisi:

REFERENCE : WEB.tabloid-nakita.com

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,

BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE

SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com









Custom Search

PUT INDAH FASHION BANNER

FEED BURNER

growurl

GrowUrl.com - growing your website