PUASA SEHAT: BERBUKALAH DENGAN YANG MANIS, HINDARI ASAM DAN PEDAS

21:49 Posted In , , , , , , , , , , , , Edit This

Sejak usia 4 tahun, anak bisa diajarkan berpuasa. Mulailah berpuasa setelah makan pagi sampai tengah hari. Di usia sekolah, barulah waktu berpuasanya diperpanjang secara bertahap hingga magrib. Namun, segera hentikan jika ia tampak sakit atau lemas.

Menjalani puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dari segi kesehatan, ketika orang berpuasa, terjadi proses yang menyehatkan tubuh. Pasalnya, puasa membuang racun-racun (detoksifikasi) yang sudah menumpuk lama dalam tubuh. Pada akhirnya, puasa bersifat total dan holistik (menyeluruh). Artinya, bukan saja terjadi pencerahan jiwa dan pikiran karena patuh menjalankan perintah agama, tapi juga terjadi pembersihan yang menyangkut fisik.

Setelah masa akil balig, setiap umat Islam wajib berpuasa sejak subuh hingga magrib selama sebulan penuh. Namun, tak demikian halnya pada anak balita. Menurut dr. Eva J. Soelaeman Sp.A, dari RSAB Harapan Kita, sejak usia 4 tahun anak boleh diajarkan berpuasa, tapi latihan berpuasa ini sebaiknya hanya sebentar saja. "Secara medis, yang paling aman untuk anak balita adalah puasa setengah hari." Soalnya, anak balita tengah berada pada fase pertumbuhan. "Banyak organ tubuhnya yang belum berkembang sempurna. Mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih lengkap dan lebih banyak dari orang dewasa."

Selain itu, cara kerja enzim-enzim dalam usus anak pun berbeda dari orang dewasa. "Pada orang dewasa, puasa berguna untuk membersihkan perut dan mengistirahatkan usus. Sedangkan pada anak, usus justru harus bekerja terus untuk mengaktifkan enzim-enzim yang membantu pertumbuhan." Itulah sebabnya, pada anak-anak, yang penting adalah makan sedikit-sedikit tapi sering, termasuk juga minumnya harus sering karena kebutuhan cairannya banyak.

BISA DEHIDRASI

Oleh karena itu, tidak semestinya memaksakan anak balita berpuasa sehari penuh. "Ini bisa berbahaya!" tukas Eva. "Apalagi kalau si anak yang sudah lemas lalu muntah-muntah tapi tetap saja memaksakan puasa. Bisa saja itu sudah menandakan si anak mengalami dehidrasi," lanjutnya.

Bahaya lain, anak bisa kehilangan berat badannya (BB). Padahal di usia ini anak justru tak boleh kehilangan BB. "Kalau BB-nya turun, puasa jangan diteruskan. Nanti malah bisa menyebabkan kesehatan anak terganggu."

Balita gemuk pun, puasanya tak boleh seperti orang dewasa. Soalnya, anak gemuk membutuhkan cairan yang sangat banyak. "Jadi, dia harus sering minum." Hal ini disebabkan, aktivitas anak masih tinggi. "Enggak mungkin, kan, anak disuruh diam. Pasti dia akan tetap main. Nah, keringat yang keluar itu bisa memancing dehidrasi."

Jadi, bila anak sudah merengek lapar, apalagi sampai berkeringat dingin dan tampak lemas, "Ibu-ibu jangan ragu untuk menyetop puasa si kecil. Kalau dibiarkan, anak malah bisa syok dan dehidrasi."

Prinsipnya, mengajari anak berpuasa itu penting. Namun harus pula diperhatikan sehat-tidaknya si kecil dalam menjalankan puasa. Untuk itu, sediakan makanan dan minuman yang tepat untuk bersahur dan berbuka.

POLA MAKAN BIJAK SELAMA BERPUASA

AGAR kondisi tubuh anak tetap prima selama berpuasa, maka makanannya harus mendapatkan perhatian ekstra. Inilah tip dari Eva menyangkut makanan untuk si buah hati yang tengah berpuasa:

* Menu makanan berbuka dan sahur untuk anak sama saja dengan menu orang dewasa.

* Biasanya rasa lapar saat berpuasa dipicu oleh turunnya kadar gula dalam tubuh. Nah, saat berbuka anak perlu diberi konsumsi makanan yang

mengandung gula, semisal teh manis hangat, kue-kue manis, serta beragam makanan manis lainnya. Minuman hangat lebih dianjurkan mengingat kondisi lambung yang sebelumnya kosong. Namun bukan berarti minuman dingin dilarang.

* Gula mudah diserap dalam tubuh menjadi sumber energi, sehingga anak bisa segera fit kembali setelah mengonsumsinya. Aktivitas bermainnya maupun beribadah bersama orang tua bisa tetap dilakukan.

* Oleh karena gula bersifat mudah diserap, maka energi yang dihasilkan juga memiliki waktu yang relatif singkat. Pada malam hari, ada baiknya anak makan lagi sebelum tidur atau pada saat-saat senggang di waktu malam.

* Untuk sahur, perbanyaklah makanan dari jenis protein dan lemak seperti daging, nasi, telur, ikan, dan lainnya. Makin besar lemak dan protein yang dikonsumsi saat sahur, otomatis cadangan energi yang dimiliki si buah hati juga lebih besar. Meski juga harus diingat, si kecil tak boleh makan sampai kekenyangan, karena dampaknya pun kurang baik. Lambungnya penuh dan perutnya terasa tak enak.

* Sifat lemak dan protein yang proses pembakaran energinya lebih lama ketimbang gula, menjadikan rasa lapar yang muncul juga waktunya lebih lama.

* Jenis makanan tambahan seperti vitamin atau susu juga tetap perlu diberikan. Apalagi saat berpuasa, anak tentu memerlukan energi yang lebih besar ketimbang saat hari-hari biasa. Hanya saja, hati-hati dalam memilih vitamin. Jangan sampai kita memberikan vitamin penambah nafsu makan, karena malah membuatnya jadi cepat lapar.

* Jangan memberi makanan dan minuman yang merangsang selama berbuka puasa, karena akan mengganggu kerja lambung misalnya makanan yang asam, bersantan, atau pedas.

* Perbanyak juga konsumsi serat karena akan membantu melancarkan buang air besar (BAB). Kalau susah BAB, biasanya anak jadi malas ke kamar mandi padahal ini berbahaya karena kotoran di perut semakin menumpuk.

Pola pemberian makanan yang tepat tentu akan membantu si buah hati untuk berpuasa tanpa merasa cepat lapar. Sehingga baginya, berpuasa merupakan ibadah yang menyenangkan.

PUASA MENCERDASKAN EMOSI

DENGAN berpuasa, tambah Eva, anak pun belajar berdisiplin. "Bukankah kita tak boleh sembarangan makan dan minum hingga tiba saat berbuka puasa?"

Lewat penjelasan orang tua, tambahnya, anak juga dapat diajarkan mengendalikan diri. "Temperamen anak itu, kan, adakalanya sulit dikendalikan. Nah, lewat puasa, anak dilatih untuk mampu menahan emosinya dan tak boleh gampang mengumbar ngambek-nya."

Namun, karena puasa belum merupakan kewajiban bagi anak balita, Eva menyarankan agar orang tua tak mengaitkannya dengan pahala dan dosa. "Anak-anak belum mengerti hal-hal yang sifatnya abstrak, seperti apa itu dosa, pahala, surga dan lain-lain. Sebaiknya pengenalan puasa jangan dilihat dari sisi itu, tapi lebih untuk mengembangkan moral etika. Orang tua bisa memberi contoh dan menjelaskan realitas lain di luar lingkungan anak, bahwa ada orang yang kekurangan dan enggak bisa makan. Nah, anak diajak untuk berempati pada penderitaan orang."

Selain itu, bulan puasa adalah juga bulan untuk banyak berbagi/beramal. "Nah, selama bulan puasa, anak dapat diajak untuk berderma kepada kaum fakir miskin.

sumber web tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=06290&rubrik=sehat


INDAH FASHION
MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion



Berpuasa bagi Penderita Penyakit Akut

23:59 Posted In , , Edit This
Senin, 10 Agustus 2009 pukul 13:13:00




JAKARTA-- Berpuasa merupakan kewajiban setiap muslim. Nyatanya, manfat puasa memiliki keterkaitan erat dengan kesehatan tubuh. Dunia medis sendiri mengakui, puasa merupakan momen yang tepat bagi tubuh mereparasi diri usai menjalani kegiatan berat selama setahun.
Namun, bagaimana dengan pasien penderita penyakit akut seperti jantung, diabetes, hipertensi dan kanker? Bisakah mereka berpuasa layaknya orang sehat?
Seperti diketahui, banyak pasien yang ingin berpuasa namun terbentur dengan pengobatan yang dijalaninya. Akan tetapi, benturan itu bisa teratasi dengan kordinasi dokter dan pasien dalam menganalisis kemungkinan untuk berpuasa. Dengan begitu, dokter bisa menyalurkan aspirasi keinginan berpuasa pasien, dan pasien bisa menerima segala keputusan dokter tentang kemungkinan berpuasa.
Ahli Cerna Rumah sakit Asri, Jakarta , Dr. Agus Sudiro Waspodo menyatakan kegiatan berpuasa bagi pasien penyakit berat sangat mungkin dilakukan dengan catatan harus melalui kontrol ketat minimal dua minggu sebelum puasa. Dengan kontrol ketat itu, pasien dapat mengetahui bisa atau tidak menjalani kegiatan berpuasa.
"Penderita penyakit yang terkontrol akan dimungkinkan menghindari efek perubahan pola saat berpuasa. Sementara bagi penderita yang belum menjalani kontrol diyakini akan mengalami kesulitan beradaptasi bahkan bisa tergolong membahayakan dirinya sendiri," tutur dia kepada Republika Online, akhir pekan lalu.
Kontrol yang dimaksud menyangkut beberapa aspek seperti kandungan gula darah, tekanan darah dan kandungan kolesterol. Bila ketiga aspek tergolong aman maka dokter pun akan mengizinkan pasien berpuasa. Meski terbilang aman,pasien tetap disarankan waspada dan mengkontrol dirinya sendiri walau dokter turut pula memantau.

Terstruktur
Pendapat yang sama juga diutarakan Ahli Penyakit dalam Kardiovaskular, Rumah Sakit Asri, Jakarta, Dr. Kasim Rasjidi. Menurut Kasim, semua dokter sebenarnya menganjurkan pasien untuk berpuasa. Pasien yang berpuasa akan merasakan bagiamana membentuk sebuah pola gaya hidup yang baik dan terstruktur. Pola yang harusnya bisa dilakukan tidak hanya saat berpuasa tapi dalam keseharian.
Kasim lantas mencontohkan penderita diabetes tipe 2. Puasa bagi penderita diabetes bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Tetap Dengan catatan, pasien harus melalui kontrol gula darah sebelum menjelang puasa guna menghindari resiko komplikasi macam hipoglokemia (kandungan kadar gula dalam darah rendah) dan hiperglokimia (kandungan kadar gula dalam darah rendah). Selain itu,kadar gula pada penderita diabetes disarankan dalam level tinggi.
Kasim menjelaskan, bila kondisi kadar gula dalam darah berada pada level rendah bisa berpotensi besar mengalami hipoglokemia dan berakibat fatal bila diteruskan berpuasa."Otak kita memerlukan pasokan nutrisi berupa glukosa dalam darah. Bila pasokan berkurang maka berdampak pada kerusakan otak," ungkapnya.
Dia menekankan, penderita diabetes harus memperhatikan dua hal yaitu obat dan pola makan. Pola konsumsi obat disesuaikan dengan kondisi dimana obat berfungsi menjaga kadar gula tetap stabil. Sedangkan pola konsumsi pasien tidak berubah, tetap memperhatikan kandungan kalori dan gula dalam makanan. Pasien juga dianjurkan tidak mengkonsumsi makanan olahan yang mengandung gula langsung.
"kebutuhan makanan disesuaikan dengan tubuh, Dengarkan tubuh kita. Setelah itu ikuti dengan pengobatan dan kebiasaan makan," ujarnya. Kasim mencontohkan,pasien boleh mengkonsumsi nasi putih asalkan tetap memperhatikan kadar kalori dan gulanya.

Dikendalikan
Sama halnya dengan penderita diabetes, bagi penderita penyakit jantung dan kanker juga dimungkinkan berpuasa. Yang paling penting diperhatikan pada penyakit jantung korone yagn tercatat sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia yaitu pengendalian faktor pencetus pada saat berpuasa.
Faktor risiko yang bisa dikontrol atau diubah adalah pola makan, kebiasaan bergerak, merokok, kondisi hipertensi, status diabetes, dan kelebihan berat badan dimana faktor pencetusnya adalah stres dan alkohol. ”Dengan berpuasa, segala faktor pencetus dapat dihindari. Makan menjadi lebih teratur, kebiasaan merokok terkurangi, pikiran lebih tenang sehingga jauh dari stres,” tutur Kasim.
Dengan berpuasa, maka kelebihan berat badan sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner dapat dikurangi. Hasil dari berpuasa sehat bisa menyebabkan tekanan darah dan keseimbangan kadar kolesterol ataupun gula darah menjadi terkontrol.
Demikian pula dengan penyakit kanker, khusus diluar penyakit yang menyerang pencernaan semisal kanker serviks dan payudara memang dimungkinkan berpuasa. Akan tetapi penggunaan obat dalam beberapa jenis kanker yang mengakibatkan efek muntah tentu menjadi pertimbangan untuk tidak berpuasa.
Pada akhirnya, baik dari kedua dokter berpendapat apa yang diinginkan pasien untuk berpuasa tergantung dengan kondisi, niat dan kepatuhan pasien terhadap anjuran dokter. Dengan begitu ragam resiko bisa dihindari saat berpuasa. (cr2/rin)
Sumber Republika Newsroom

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com


Custom Search

PUT INDAH FASHION BANNER

FEED BURNER

growurl

GrowUrl.com - growing your website