Secara ilmiah, penentuan jenis kelamin calon bayi sangat dipengaruhi oleh jenis kromosom yang berhasil menjangkau sel telur.
Bila kromosom X yang membuahi sel telur, maka akan lahir bayi perempuan. Sebaliknya, bila kromosom Y yang membuahi, maka akan lahir bayi laki-laki.
Sifat kromosom X berbeda dengan kromosom Y. Kromosom X, meski masa hidupnya lebih lama, memiliki kemampuan "berenang" lebih lambat dibandingkan dengan kromosom Y. Sedangkan kromosom Y itu perenang tangkas meski masa hidupnya lebih pendek.
Kiat yang mengikuti paham mitologi kuno, yang juga diikuti oleh dr. Jules Black dari Australia, ini katanya keberhasilannya mencapai 85%. Untuk memperbesar kemungkinan mendapatkan bayi laki-laki, dianjurkan agar sanggama dilakukan tepat pada saat sang istri sedang dalam masa ovulasi.
Untuk mengetahui saat itu, Anda bisa membeli peralatan sederhana (kit) yang tersedia di apotek. Posisi sanggama yang dianjurkan, istri memunggungi dada suami.
Posisi ini katanya lebih menjamin "tersimpannya" cairan sperma selain berdekatan sekali dengan bagian leher rahim istri. Dengan demikian, kromosom Y yang kemampuan berenangnya lebih cepat, praktis akan lebih cepat pula mencapai sel telur. Semakin sering cara ini dilakukan, semakin besar kemungkinannya untuk mendapatkan bayi laki-laki.
Bila kita menginginkan bayi perempuan, sanggama dilakukan sampai batas dua atau tiga hari sebelum masa ovulasi. Dengan demikian hanya kromosom X yang lebih bertahan lama sementara menunggu sel telur terlepas dari ovarium.
Sebelum hubungan dilakukan, dianjurkan untuk mengkonsumsi cairan asam. Di sini, dianjurkan pula agar penetrasi pria tidak terlalu dalam, sehingga diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus berenang menuju sel telur.
Disarankan posisi sanggamanya yang klasik (berhadapan). Menghindari orgasme (bagi istri) lebih dianjurkan agar tercipta lingkungan dalam vagina yang lebih alkalis (basa), lingkungan favorit bagi kromosom X.
Sebuah studi di Prancis menganjurkan, bila menginginkan bayi laki-laki, disarankan lebih banyak mengkonsumsi makanan asin, daging, serta makanan yang banyak mengandung kalium seperti pisang, aprikot, dan seledri. Bila ingin anak perempuan, banyak makan makanan yang mengandung banyak zat besi dan kalsium.
Tentu saja pilihan ini lebih tepat ditujukan bagi pasangan yang tidak mempunyai masalah dengan sistem reproduksinya. (dr. Audrey Luize)
sumber website.balita-anda.indoglobal.com/suami-istri/204-bayi-laki-laki-atau-perempuan-ada-kiatnya.html
Sejak usia 4 tahun, anak bisa diajarkan berpuasa. Mulailah berpuasa setelah makan pagi sampai tengah hari. Di usia sekolah, barulah waktu berpuasanya diperpanjang secara bertahap hingga magrib. Namun, segera hentikan jika ia tampak sakit atau lemas.
Menjalani puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dari segi kesehatan, ketika orang berpuasa, terjadi proses yang menyehatkan tubuh. Pasalnya, puasa membuang racun-racun (detoksifikasi) yang sudah menumpuk lama dalam tubuh. Pada akhirnya, puasa bersifat total dan holistik (menyeluruh). Artinya, bukan saja terjadi pencerahan jiwa dan pikiran karena patuh menjalankan perintah agama, tapi juga terjadi pembersihan yang menyangkut fisik.
Setelah masa akil balig, setiap umat Islam wajib berpuasa sejak subuh hingga magrib selama sebulan penuh. Namun, tak demikian halnya pada anak balita. Menurut dr. Eva J. Soelaeman Sp.A, dari RSAB Harapan Kita, sejak usia 4 tahun anak boleh diajarkan berpuasa, tapi latihan berpuasa ini sebaiknya hanya sebentar saja. "Secara medis, yang paling aman untuk anak balita adalah puasa setengah hari." Soalnya, anak balita tengah berada padafase pertumbuhan. "Banyak organ tubuhnya yang belum berkembang sempurna. Mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih lengkap dan lebih banyak dari orang dewasa."
Selain itu, cara kerja enzim-enzim dalam usus anak pun berbeda dari orang dewasa. "Pada orang dewasa, puasa berguna untuk membersihkan perut dan mengistirahatkan usus. Sedangkan pada anak, usus justru harus bekerja terus untuk mengaktifkan enzim-enzim yang membantu pertumbuhan." Itulah sebabnya, pada anak-anak, yang penting adalah makan sedikit-sedikit tapi sering, termasuk juga minumnya harus sering karena kebutuhan cairannya banyak.
BISA DEHIDRASI
Oleh karena itu, tidak semestinya memaksakan anak balita berpuasa sehari penuh. "Ini bisa berbahaya!" tukas Eva. "Apalagi kalau si anak yang sudah lemas lalu muntah-muntah tapi tetap saja memaksakan puasa. Bisa saja itu sudah menandakan si anak mengalami dehidrasi," lanjutnya.
Bahaya lain, anak bisa kehilangan berat badannya (BB). Padahal di usia ini anak justru tak boleh kehilangan BB. "Kalau BB-nya turun, puasa jangan diteruskan. Nanti malah bisa menyebabkan kesehatan anak terganggu."
Balita gemuk pun, puasanya tak boleh seperti orang dewasa. Soalnya, anak gemuk membutuhkan cairan yang sangat banyak. "Jadi, dia harus sering minum." Hal ini disebabkan, aktivitas anak masih tinggi. "Enggak mungkin, kan, anak disuruh diam. Pasti dia akan tetap main. Nah, keringat yang keluar itu bisa memancing dehidrasi."
Jadi, bila anak sudah merengek lapar, apalagi sampai berkeringat dingin dan tampak lemas, "Ibu-ibu jangan ragu untuk menyetop puasa si kecil. Kalau dibiarkan, anak malah bisa syok dan dehidrasi."
Prinsipnya, mengajari anak berpuasa itu penting. Namun harus pula diperhatikan sehat-tidaknya si kecil dalam menjalankan puasa. Untuk itu, sediakan makanan dan minuman yang tepat untuk bersahur dan berbuka.
POLA MAKAN BIJAK SELAMA BERPUASA
AGARkondisi tubuh anak tetap prima selama berpuasa, maka makanannya harus mendapatkan perhatian ekstra. Inilah tip dari Eva menyangkut makanan untuk si buah hati yang tengah berpuasa:
* Menu makanan berbuka dan sahur untuk anak sama saja dengan menu orang dewasa.
* Biasanya rasa lapar saat berpuasa dipicu oleh turunnya kadar gula dalam tubuh. Nah, saat berbuka anak perlu diberi konsumsi makanan yang
mengandung gula, semisal teh manis hangat, kue-kue manis, serta beragam makanan manis lainnya. Minuman hangat lebih dianjurkan mengingat kondisi lambung yang sebelumnya kosong. Namun bukan berarti minuman dingin dilarang.
* Gula mudah diserap dalam tubuh menjadi sumber energi, sehingga anak bisa segera fit kembali setelah mengonsumsinya. Aktivitas bermainnya maupun beribadah bersama orang tua bisa tetap dilakukan.
* Oleh karena gula bersifat mudah diserap, maka energi yang dihasilkan juga memiliki waktu yang relatif singkat. Pada malam hari, ada baiknya anak makan lagi sebelum tidur atau pada saat-saat senggang di waktu malam.
* Untuk sahur, perbanyaklah makanan dari jenis protein dan lemak seperti daging, nasi, telur, ikan, dan lainnya. Makin besar lemak dan protein yang dikonsumsi saat sahur, otomatis cadangan energi yang dimiliki si buah hati juga lebih besar. Meski juga harus diingat, si kecil tak boleh makan sampai kekenyangan, karena dampaknya pun kurang baik. Lambungnya penuh dan perutnya terasa tak enak.
* Sifat lemak dan protein yang proses pembakaran energinya lebih lama ketimbang gula, menjadikan rasa lapar yang muncul juga waktunya lebih lama.
* Jenis makanan tambahan seperti vitamin atau susu juga tetap perlu diberikan. Apalagi saat berpuasa, anak tentu memerlukan energi yang lebih besar ketimbang saat hari-hari biasa. Hanya saja, hati-hati dalam memilih vitamin. Jangan sampai kita memberikan vitamin penambah nafsu makan, karena malah membuatnya jadi cepat lapar.
* Jangan memberi makanan dan minuman yang merangsang selama berbuka puasa, karena akan mengganggu kerja lambung misalnya makanan yang asam, bersantan, atau pedas.
* Perbanyak juga konsumsi serat karena akan membantu melancarkan buang air besar (BAB). Kalau susah BAB, biasanya anak jadi malas ke kamar mandi padahal ini berbahaya karena kotoran di perut semakin menumpuk.
Pola pemberian makanan yang tepat tentu akan membantu si buah hati untuk berpuasa tanpa merasa cepat lapar. Sehingga baginya, berpuasa merupakan ibadah yang menyenangkan.
PUASA MENCERDASKAN EMOSI
DENGANberpuasa, tambah Eva, anak pun belajar berdisiplin. "Bukankah kita tak boleh sembarangan makan dan minum hingga tiba saat berbuka puasa?"
Lewat penjelasan orang tua, tambahnya, anak juga dapat diajarkan mengendalikan diri. "Temperamen anak itu, kan, adakalanya sulit dikendalikan. Nah, lewat puasa, anak dilatih untuk mampu menahan emosinya dan tak boleh gampang mengumbar ngambek-nya."
Namun, karena puasa belum merupakan kewajiban bagi anak balita, Eva menyarankan agar orang tua tak mengaitkannya dengan pahala dan dosa. "Anak-anak belum mengerti hal-hal yang sifatnyaabstrak, seperti apa itu dosa, pahala, surga dan lain-lain. Sebaiknya pengenalan puasa jangan dilihat dari sisi itu, tapi lebih untuk mengembangkan moral etika. Orang tua bisa memberi contoh dan menjelaskan realitas lain di luar lingkungan anak, bahwa ada orang yang kekurangan dan enggak bisa makan. Nah, anak diajak untuk berempati pada penderitaan orang."
Selain itu, bulan puasa adalah juga bulan untuk banyak berbagi/beramal. "Nah, selama bulan puasa, anak dapat diajak untuk berderma kepada kaum fakir miskin.
sumber web tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=06290&rubrik=sehat
INDAH FASHION MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME
Dokter, saya sedang hamil 4 bulan. Saya menderita penyakit maag kronis yang sudah menahun. Sejak hamil bulan ke-2, frekuensi sakit maag mulai sering kambuh. Telat makan sedikit saja, ulu hati rasanya sakit sekali, perut kembung, mual dan muntah. Saya tidak membiasakan diri minum antasida jika sakit maag kambuh.
Sebentar lagi bulan Ramadhan, walaupun hamil saya juga tetap ingin menjalan ibadah puasa. Disisi lain, saya khawatir dengan janin dan penyakit maag yang saya derita. Sebelum hamil, saya tetap menjalankan puasa seperti biasa. Selain itu, saat ini saya tinggal di negara yang interval waktu antara subuh dan maghrib sekitar 16 jam (memasuki musim panas).
Bagaimana solusinya agar saya bisa berpuasa dengan aman dan sehat? Mohon pencerahan dari dokter. Terima kasih sebelumnya.
wassalamualaikum wr.wb
Nuri
Jawaban
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Ibu Nuri yang dirahmati Alloh SWT, semoga Ibu dan keluarga dalam keadaan sehat wal afiat.
Kasus sakit maag (dyspepsia) yang Ibu alami cukup rumit, karena selain maag, ibu sedang hamil dan sebentar lagi menghadapi puasa ramadhan, yang tentunya setiap muslim ingin menjalankan ibadah puasa ini tanpa halangan.
Dispepsia kronis kerap menjadi penghalang seseorang untuk menjalankan ibadah puasa, sehingga penanganan yang tepat sangat dibutuhkan agar sakitnya tidak muncul saat kita berpuasa.
Ibu masih mempunyai waktu lebih kurang 15 hari sebelum memasuki bulan ramadhan, semoga dengan waktu yang ada Ibu dapat mengendalikan sakit maag ini dengan cara :
1. Rajin mengkonsumsi madu minimal 3 kali sehari (dimulai dari satu sendok madu diencerkan dengan air putih satu gelas, kemudian takaran madu ditingkatkan bertahap sampai lambung ibu kuat menerima madu tanpa diencerkan dengan air putih).
2. Membiasakan makan sedikit tetapi sering.
3. Menghindari makanan yang merangsang, seperi makanan pedas, asam, terlalu manis, bersantan dan minuman bersoda serta makanan yang bumbunya terlalu menyengat.
4. Berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat anti H2, yang berfungsi mengurangi sekresi asam lambung.
Kemudian saat memasuki bulan puasa dan ibu menjalankan ibadah puasa, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Tetap melakukan anjuran umum pada penderita maag (dyspepsia).
2. Menguatkan niat berpuasa dengan mengharap ridho Alloh SWT.
3. Menghindari berbuka puasa dengan makanan yang terlalu manis, sebaiknya ibu meminum air putih atau madu yang diencerkan dengan air putih untuk berbuka puasa.
4. Membagi porsi makanan berbuka menjadi beberapa bagian, dengan tetap memperhatikan kebutuhan Ibu dan janinnya.
5. Jika penyakit maag bertambah berat karena ibu berpuasa, sehingga menggangu asupan kalori dan dikhawatirkan berpengaruh ke janin, maka sebaiknya Ibu membatalkan puasa tersebut.
Sebenarnya ada beberapa herbal dan terapi yang dapat digunakan untuk membantu menyembuhkan gangguan maag kronis, tetapi karena ibu sedang hamil maka tidak kami anjurkan.
Wassalam.
sumber www.eramuslim.com/konsultasi/sehat/puasa-untuk-ibu-hamil-dengan-sakit-maag-kronis.htm
INILAH.COM, Jakarta - Tampil lebih muda? Operasi? Wah, mitos salah! Karena untuk tampil lebih muda kita hanya cukup mengandalkan blush on dan maskara.
Tampil lebih muda tidak selalu identik dengan operasi. Dengan mengandalkan kemahiran dalam bermake up upaya tampil lebih muda akan cepat terlihat. Murah dan tidak berisiko. Tidak percaya? Coba lakukanlah trik-trik berikut ini seperti yang dikutip dari Prevention:
1. Mulai dari rambut
`Mahkota` awet muda lebih sering dianalogikan kepada rambut, karena bisa jadi ini dapat berfungsi sebagai penambah usia kita. Potongan rambut yang bisa membuat kita terlihat muda adalah tidak melebihi dagu dan pundak.
2. Pilihlah lipstik yang tepat
Lipstik yang glossy akan membuat tampilan bibir kita lebih segar ketimbang yang berbentuk matte. Setelah itu, cobalah pilih warna-warna cerah untuk menyempurnakan kesegaran tersebut.
3. Setialah dengan blush on dan shadows berbentuk krim
Karena usia yang bertambah membuat kulit kering. Dan kulit kering akan bersahabat baik dengan kosmetik berbentuk krim. Pilih juga bedak tabur untuk menutupi kerutan-kerutan yang mulai muncul secara halus.
4. Tampilkan kekuatan mata
Ini artinya, maksimalkan riasan pada mata kita. Mulai dari memilih maskara yang bisa membuat bulu mata terlihat lebih penuh dan lentik.
5. Berhentilah mencabuti alis mata
Pada saat usia kita memasuki 30 tahun, janganlah mencabuti alis mata. Sebab semakin lama, alis kita semakin rapuh dan kemampuannya untuk tumbuh seperti semula pun semakin menurun.
6. Berdirilah dengan tegap
Coba cari perempuan yang menurut Anda seksi, pasti mereka berdiri dengan postur tubuh yang sempurna. Dan berdiri dengan tegap adalah salah satu cara untuk membuat kita terlihat percaya diri, plus membuat kita lebih kurus.
7. Tidurlah dengan cukup
Saat kita kurang tidur, mata akan berkantung dan kulit tidak terlihat segar. Jadi jika ingin tampil menawan, cobalah tidur dengan nyenyak di malam hari.
Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit. Caranya dengan rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut, serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.
Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.
Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.
Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.
Soal pakaian bayi sebaiknya dari bahan lembut dan selalu bersih. Dengan memperhatikan pakaian yang digunakan berarti kita telah berupaya menghindari timbulnya gangguan. Pada sebagian anak penggunaan pakaian berbahan nilon atau wol bisa menimbulkan gatal-gatal di seluruh tubuh. Bahan katun yang gampang menyerap keringat haruslah menjadi pilihan pertama bagi anak berkulit peka.
Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembapkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.
Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.
Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.
Eksim popok
Selain perawatan kulit rutin, para orang tua perlu memperhatikan perawatan kulit yang berhubungan dengan beberapa penyakit kulit tertentu. Misalnya saja eksim popok, yaitu kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Penyakit kulit pada bayi dan balita ini banyak dikeluhkan orang tua.
Penyakit ini umumnya timbul pada lipatan-lipatan kulit paha, di antara kedua pantat, dan dapat menimpa di bagian kulit lain. Bagian tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulitnya hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya.
Eksim popok dapat dicegah dengan cara mengganti popok sesering mungkin setiap kali popok basah. Sebaiknya kain popok terbuat dari bahan lembut dan cara pemakaiannya tidak terlalu ketat agar kulit tidak tergesek. Penggunaan celana plastik sedapat mungkin dihindari.
Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada dalam faeces bayi, yang menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak begini umumnya terjadi bila si bayi diare. Penanggulangannya bisa dilakukan dengan mengganti popok setiap kali terasa basah. Usap semua bekas faeces dari badannya, balur dengan krim pelindung. Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari.
Popok yang basah bisa pula menimbulkan bercak yang tidak berpusat di sekitar anus. Ini terjadi karena reaksi antara zat di dalam ompol dengan zat di faeces dan menghasilkan amonia yang merangsang kulit bayi. Penanggulangannya bisa dengan mengganti popok sesering mungkin. Sebelum pemakaian popok usapkan krim pelindung kulit. Bila dalam 10 hari belum ada kemajuan, atau malah makin memburuk, ada kemungkinan kulitnya sudah terinfeksi candida - jamur yang biasa muncul di usus. Dalam hal itu periksakan ke dokter, yang mungkin memberi krim khusus dan juga obat khusus untuk melawan infeksinya.
Soal pilihan penggunaan popok kain atau popok sekali pakai tak jadi soal. Dari segi kesehatan keduanya sama-sama sehat. Yang penting jangan sampai terlambat mengganti. Untuk popok kain tentu harus segera diganti bila terlihat basah. Tetapi untuk popok sekali pakai frekuensi penggantiannya didasarkan atas daya tampungnya. Misalnya dengan melihat apakah popok sekali pakai itu sudah tampak menggelembung atau menggantung. Jika sudah, maka harus segera diganti. Setiap kali akan mengganti popok, bagian pantat bayi dan sekitarnya harus dibasahi. Kemudian bagian tadi dikeringkan, baru diberi bedak.
Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.
Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.
Keluhan gangguan kulit lain pada anak yang banyak ditemui adalah dermatitis atopik (eksim susu). Penting dicatat pula, bahwa dari berbagai penelitian terbukti bukan air susu ibu (ASI) penyebabnya. Bahkan, ASI sendiri mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan infeksi. Namun, nama eksim susu telah telanjur melekat sehingga tetap dipertahankan. Sementara istilah kedokterannya adalah dermatitis atopik (eksim di tempat yang tidak biasanya).
Penyakit eksim susu biasanya sangat gatal. Tampak dari seringnya bayi menggaruk, gelisah, serta rewel. Kulit terlihat kemerahan dan terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih. Bila pecah akan tampak basah kemudian mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Eksim ini terdapat pada kulit daerah tertentu sesuai dengan usia anak. Misalnya pada bayi banyak ditemukan di daerah pipi, sedangkan pada anak di daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut. Di luar daerah tersebut kulitnya kering dan bersisik.
Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.
Biang keringat
Biang keringat juga merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.
Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.
Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.
Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)
According to William Sears, MD, and Martha Sears, RN, the results of their research proved that the babies are heard when spoken to his mother. In their book The Baby Book, Everything You Need to Know about Your Baby from Birth to Age Two, they wrote that the way mothers talk to their infants were more decisive in the communication. "Therefore, the mother actually did not have to worry about not be able to communicate with his son. Usually, the way she speaks naturally obtained. Mother's instinct is to say how he should talk with their children, whether to slow, and then turned hard, and the like, "they said. Of course, there are also some tips on talking to the baby given these two scientists, namely: * Seeing your baby. Look at the baby's eyes before a conversation, and you will get baby's attention and the response has been appreciated. * Call your child by name. Babies are not able to associate themselves with a name for the first few months. But, if he is often called by that name, he will feel special because that name has ever heard. Thus, when the mother called him, he'll get carried away glad to hear something familiar. * Make it simple. Use sentences with two or three words and pronunciation vowels clarified and amplified, such as: "Raafiii anaak baaaaik". To call yourself, use the word vocation as "Mama" and "Dad", or "Mother" and "Dad", or "Mum" and "Dad". * Turn the atmosphere. If there is a cat through, waving his hands, saying, "Bye Mpus", so that your baby understands that the activities are being carried out on cat greeting. Usually, it will be easier to remember words associated with the posture described. You could also do with a clapped her hands when you say something to do with applause, or snapping fingers, or thumbs up, or anything that makes the atmosphere with the baby still alive. Have a baby is likely to sue you more talkative. * Ask questions. "Rafi take a shower?" Or "Want Daddy bye-bye?" Is a question which naturally will make the sound at the end of the sentence when the mother expects a response from the fruit of his heart. * Provide feedback to your baby. If the baby responds, or when he opened the conversation with 'smile' or body language that captivates dekutan, vokalisasinya imitate and repeat again. By imitating the language, the value of this baby will grow, and the baby will be encouraged to continue to the point. Well, you're ready to make a pleasant conversation with the baby. Do not doubt and worry, believe that the way you speak will determine the success or failure is more mother-child communication. (Hannie) source web infobunda
Menurut William Sears, MD, dan Martha Sears, RN, hasil-hasil penelitian mereka membuktikan bahwa bayi memang mendengar ketika diajak bicara ibunya. Dalam buku mereka The Baby Book, Everything You Need to Know about Your Baby from Birth to Age Two, keduanya menulis bahwa cara ibu berbicara pada bayinya memang lebih menentukan dalam berkomunikasi. “Karena itu, sebenarnya bunda tak perlu cemas tidak akan bisa berkomunikasi dengan anaknya.Biasanya, cara ibu berbicara diperoleh secara alami. Naluri bunda yang akan mengatakan bagaimana seharusnya ia berbicara dengan anaknya, apakah dengan lambat, lalu kemudian berubah menjadi keras, dan semacamnya,” kata mereka.
Tentu saja, ada juga beberapa kiat berbicara dengan bayi yang diberikan kedua ilmuwan ini, yaitu:
* Melihat kepada bayi Anda. Pandanglah mata bayi sebelum bercakap-cakap, dan Anda akan memperoleh perhatian bayi serta mendapat tanggapan yang menghargai.
* Panggil si kecil dengan namanya. Bayi memang belum bisa mengasosiasikan dirinya dengan sebuah nama selama beberapa bulan pertama. Tapi, kalau dia sering dipanggil dengan nama itu, ia akan merasa nama itu istimewa karena telah pernah didengarnya. Jadi, bila bunda memanggilnya, ia akan terbawa perasaan gembira karena mendengar sesuatu yang tidak asing lagi.
* Lakukan dengan sederhana. Pakailah kalimat dengan dua atau tiga kata dan huruf vokal yang pengucapannya diperjelas dan dikeraskan, seperti : “Raafiii anaak baaaaik”. Untuk menyebut diri Anda, gunakan juga kata panggilannya seperti “Mama” dan “Papa”, atau “Bunda” dan “Ayah”, atau “Mum” dan “Dad”.
* Hidupkan suasana. Kalau ada kucing lewat, lambaikan tangan sambil mengatakan, “Dadah Mpus”, supaya bayi Anda mengerti bahwa kegiatan yang sedang dilakukan adalah memberi salam pada kucing. Biasanya, ia akan lebih mudah mengingat kata-kata yang berasosiasi dengan sikap tubuh yang menggambarkannya. Bisa juga Anda lakukan dengan bertepuk tangan bila mengatakan sesuatu yang ada hubungannya dengan tepuk tangan, atau menjentikkan jari, atau mengacungkan jempol, atau apa saja yang membuat suasana bersama bayi tetap hidup. Punya bayi memang cenderung menuntut Anda lebih cerewet.
* Ajukan pertanyaan. “Rafi mau mandi?” atau “Mau dadah sama Ayah?” adalah bentuk pertanyaan yang secara alami akan memperjelas suara pada akhir kalimat ketika bunda mengharapkan tanggapan dari buah hatinya.
* Berikan umpan balik kepada bayi Anda. Bila bayi merespons, atau ketika ia membuka percakapan dengan ‘senyuman’ bahasa tubuh atau dekutan yang menawan hati, tirulah vokalisasinya dan ulangi kembali. Dengan meniru bahasanya, nilai bayi terhadap hal itu akan bertambah, dan bayi akan terdorong untuk terus menyampaikan maksudnya.
Nah, Anda siap untuk melakukan pembicaraan yang menyenangkan dengan sang buah hati. Tak usah ragu dan cemas, percayalah bahwa cara bicara Anda akan lebih menentukan berhasil tidaknya komunikasi ibu-anak. (hannie)
sumber web infobunda
Santet, teluh, sihir atau apapun namanya adalah energi negatif yang mampu merusak kehidupan seseorang : berupa terkena penyakit, kehancuran rumah tangga hingga sampai dengan kematian.
Quote: Berbagai penyelidikan pun telah banyak dilakukan ilmuwan terhadap fenomena santet dan sejenisnya. Tentu metode penelitian para ilmuwan agak berbeda dengan agamawan. Jika para agamawan memakai rujukan dalil2 kitab suci (ayat kitabiyah), maka para ilmuwan menggunakan ayat kauniyah (alam semesta) untuk menyelidiki santet ini. Penyelidikan menggunakan ayat kauniyah tentunya harus memiliki metode yang s ifa tnya ilmiah, mulai dari mencari kasus2 santet, tipe2 santet, gejala, akibat dlsb. Lalu kemudian dilakukan berbagai eksperimen untuk penyembuhannya. Salah satu kesimpulan/pendapat yang mengemuka adalah santet itu sebenarnya adalah energi. Kenapa dalam kasus santet bisa masuk paku, kalajengking, penggorengan dll bisa dijelaskan melalui proses materialisasi energi. Nah, santet dan mahluk halus itu ternyata energi yang bermuatan (-). Bumipun ternyata memiliki muatan (-). Dalam hukum C Coulomb dikatakan bahwa muatan yang senama akan saling tolak menolak dan muatan yang tidak senama justru akan tarik menarik. Rumusnya :
F = K * ((Q1*Q2)/R^2) F = gaya tarik menarik K = Konstanta Q1, Q2 = muatan R = jarak
Nah karena demit alias mahluk halus dan bumi itu sama-sama bermuatan (-) makannya para demit itu tidaklah menyentuh bumi. Orang tua jaman dulu juga sering mengingatkan jika bicara dgn orang yg tidak dikenal pd malam hari maka lihatlah apakah kakinya menapak ke bumi atau tidak. Jika tidak maka ia berarti golongan mahluk halus. Begitu juga dengan santet yang ternyata bermuatan (-) maka secara fisika bisa ditanggulangi atau ditangkal dengan hukum C Coulomb ini. Saya tidak membahas metode melawan santet dengan zikir karena sudah banyak dibahas tapi saya menawarkan alternatif lainnya yg bisa bersifat “standalone” (utk non muslim) maupun digabungkan dgn zikir (utk muslim). Beberapa Metodenya : Cara 1 Tidurlah dilantai yang langsung menyentuh bumi. Boleh gunakan alas tidur asal tidak lebih dari 15 Cm. Dengan tidur dilantai maka santet kesulitan masuk karena terhalang muatan (-) dari bumi.
Cara 2 Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan (-). Mahluk halus, jin, santet dll akan menjauh jika terkena getaran alat ini. Tapi Kelemahan alat ini tidak mampu mendeteksi mahluk baik dan jahat. Jadi, alat ini akan “menghajar” mahluk apa saja. Jika ada jin baik dan jin jahat maka keduanya akan “diusir” juga.
Cara 3 Melakukan gerakan senam khusus dimana tapak kaki harus menyentuh bumi. Gerakan senam ini hanya punya satu gerakan inti saja jadi mudah sekali dilakukan oleh anak2 hingga orang tua. Selain utk penyembuhan berbagai penyakit medis yg sulit sembuh, senam ini cukup banyak menyelesaikan kasus santet juga. Ini murni senam, tanpa mantra atau pernafasan khusus.
Cara 4 Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan (-). Bagi yang peka spiritual, aura tanaman ini adalah terasa “dingin”. Pohon yang memiliki muatan (-) diantaranya : dadap, pacar air, kelor, bambu kuning dll. Tanaman sejenis ini paling tidak disukai mahluk halus. Biasanya tanaman bermuatan (-) ini tidaklah mencengkram terlalu kuat di tanah (bumi) dibandingkan dengan tanaman bermuatan (+) Lain halnya dengan pohon yang memiliki muatan (+) seperti pohon asem, beringin, belimbing, kemuning, alas randu dll maka phohon sejenis ini tentu akan menarik mahluk halus dan seringkali dijadikan tempat tinggal. Hal ini dikarenakan ada gaya tarik menarik antara pohon (+) dan mahluk halus (-) sesuai hukum C Coulomb. (sumber:forumkami.co) , web duniapustaka.org