Bagaimana untuk meningkatkan membaca

01:28 Posted In , , , , , , , , , , Edit This
Oleh Mary VanClay

Tidak pernah terlalu dini untuk mengarahkan anak Anda ke arah buku. Tapi untuk balita,tujuannya bukanlah untuk memastikan mereka dapat membaca klasik sebelum mereka keluar dari prasekolah. "Ungkapan yang harus diingat adalah 'perkembangan yang tepat, '"kata Roni Leiderman, dekan Pusat Keluarga di Nova Southeastern University di Fort Lauderdale, Florida. "Orangtua sering datang ke saya ingin mendorong akademisi terlalu banyak, terlalu cepat, terlalu cepat. Bahkan, anak-anak belajar terbaik melalui bermain. Jadikan membaca peristiwa yang menyenangkan bagi mereka. "

Ada banyak sesuai dengan tahapan perkembangan - dan menyenangkan - cara untuk membantu Anda sedikit satu belajar untuk mencintai buku dan cerita. Dan, yang mengejutkan, tidak semua dari mereka melibatkan duduk dengan sebuah buku yang sebenarnya.

Gunakan buku untuk obligasi
"Ini bukan tentang kata-kata membaca," kata Leiderman. "Pada usia ini itu tentang belajar mencintai interaksi dengan Ibu, Ayah, atau pengurus. "Ketika anak Anda duduk di pangkuan Anda saat Anda membaca keras-keras, dia tidak hanya menikmati buku-buku, ia juga menikmati keamanan perhatian penuh Anda.

Mengatur ritual
Sebuah waktu membaca biasa menetapkan rutinitas menenangkan anak-anak muda cinta- Itulah mengapa cerita pengantar tidur adalah tradisi waktu terhormat. Tapi jangan lupa bahwa banyak peristiwa sehari-hari lainnya juga menyediakan bacaan yang baik peluang. Sekali-sekali mencoba mendirikan ritual baru dengan sarapan cerita, cerita bak mandi, cerita hanya-rumah-dari-tempat penitipan anak. Beberapa balita (dan anak-anak lebih tua) yang tidur berat yang jauh lebih baik mampu menghadapi hari ketika orang tua mereka "membaca mereka terjaga" daripada hiruk mereka keluar dari tempat tidur.

Pilih buku yang sesuai
Balita cinta buku-buku papan, buku bak mandi, dan pop-up buku - jenis apapun mereka dapat menahan mudah dan memanipulasi diri mereka sendiri. Mereka mencintai cerita disertai dengan terang, jelas, gambar realistis. Dan tentu saja mereka sajak cinta. Itu tidak berarti Anda 2-tahun-lama tidak akan menghargai cerita kakaknya memilih - yang tahu, Batuan dan Mineral mungkin berakhir sampai menjadi buku favoritnya. Pastikan saja dia memiliki akses ke sederhana buku juga.

Ulangi, ulangi, ulangi
Menguap menahan Anda jika Anda sudah membaca The Very Hungry Caterpillar setiap malam selama sebulan terakhir dan anak Anda masih meminta untuk mendengarnya lagi. Pengulangan adalah ciri dari balita tahun. "Alasan anak-anak suka membaca cerita yang sama berulang-ulang adalah bahwa mereka begitu haus untuk belajar," kata Leiderman. Anda akan segera menemukan bahwa anak Anda telah hafal ayat-ayat favoritnya dan bersemangat untuk memasok frase kunci sendiri - baik tanda-tanda kesiapan membaca meningkat.


Hilangkan rasa malu
Kehilangan rasa malu Anda ketika Anda membaca untuk anak Anda. Papa menggeram seperti
Beruang dalam Goldilocks, mencicit seperti Piglet di Winnie the Pooh-the-. Disukai anak-anak
drama sebanyak orang dewasa lakukan - pada kenyataannya, anak Anda mungkin suka berpura-pura menjadi serigala menakutkan dalam The Three Little Pigs. Dorong dia, bahkan jika memperlambat kemajuan cerita. Dia akan mendapatkan lebih banyak dari cerita bila dia
berpartisipasi secara aktif.

Ikuti minatnya
Pilih buku-buku tentang aktivitas favoritnya - mengunjungi kebun binatang, berenang, bermain bola. Back up video favorit anak-anak Anda 'dan acara TV dengan buku tentang karakter. Anda mungkin bingung dengan daya tarik Teletubbies, tetapi jika anak Anda menyukai makhluk kecil ceria, dia akan cinta buku-buku tentang eksploitasi mereka. Ikuti, tapi melakukan percobaan
dengan berbagai macam buku sebelum Anda memutuskan Anda tahu persis apa anak Anda akan menyukainya. Anda gadis kecil yang mencintai gaun-up dan boneka bisa, untuk mengejutkan Anda, juga menjadi orang yang meminta untuk mendengar Godzilla Suka
Roar atau Rakasa Bugs berulang.

Pergi ke perpustakaan
Bahkan bayi seperti perpustakaan cerita-jam, dan mereka petualangan indah untuk balita. Anak Anda mungkin menemukan favorit baru ketika itu disajikan oleh seorang pustakawan menawan dengan suara menenangkan dan mungkin beberapa gambar atau boneka untuk menggambarkan tindakan. Dan, tentu saja, perpustakaan biarkan orang tua - dan anak-anak - mencoba cerita yang tak terhitung tanpa menghabiskan uang.

Dorong bermain
Banyak buku yang menakjubkan ada di kaset atau CD. Balita Anda mungkin tidak tertarik pada mereka karena apa yang dia benar-benar menyukai tentang buku-buku adalah interaksi dengan Anda, kata dokter Laura Jana, seorang pelatih nasional untuk Reach Out dan Baca. Tapi jika balita Anda tidak terjadi untuk seperti mereka, besar. Dia mungkin ingin duduk dengan buku bergambar sambil mendengarkan rekaman, atau Anda mungkin ingin meletakkannya di sementara Anda berdua lakukan hal-hal lain. Anda juga bisa merekam diri sendiri - atau yang lain relatif atau teman - cerita membaca. Hanya ingat, kata Jana, yang tercatat cerita tidak dapat mengambil tempat duduk bersama.

Jangan membuat buku hadiah
Jangan bilang anak Anda dia bisa mendengarkan cerita jika dia selesainya makan malam. Ketika membaca dikaitkan dengan sistem reward dan hukuman, itu bukan pengalaman yang positif. Sebaliknya, memilih waktu untuk membaca yang terasa alami, seperti ketika Anda ingin anak Anda untuk menenangkan diri sebelum tidur siang.

Berurusan dengan cacing kecil
Beberapa anak muda Wiggly tidak akan duduk diam melalui semua Blueberry untuk Sal. Apa yang harus dilakukan? "Duduklah dan daun melalui sesuatu yang singkat untuk hanya 30 detik, dan kemudian berkata, 'Wow, kita membaca seluruh buku! " Kemudian biarkan mereka pergi, "kata Leiderman. Keesokan harinya Anda dapat mencoba sesi sedikit lebih lama.
"Beberapa anak akan selalu lebih tertarik pada kegiatan motorik dari dalam membaca, "katanya." Hormati itu, dan tidak membuat membaca negatif pengalaman. "Jika balita Anda adalah tipe aktif secara fisik, ia mungkin merespon terbaik untuk non-buku yang berhubungan dengan kegiatan yang dijelaskan di bawah ini.

Membuat bercerita bagian dari kehidupan
"Mempromosikan kesiapan membaca lebih dari membaca buku tradisional,"kata Leiderman. Sementara Anda di meja makan atau di mobil, memberitahu cerita - standar seperti "Goldilocks dan Tiga Beruang" anekdot dari Anda sendiri masa kanak-kanak, atau cerita yang menampilkan anak Anda sebagai pusat karakter. Membuat buku-buku gambar anak Anda atau foto favorit, dan cerita tentang mereka - atau meminta dia menjadi narator.

Tekankan kata-kata mana-mana
Kemanapun Anda pergi, Anda dapat menunjukkan anak Anda bahwa kata-kata yang penting
bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan balita termuda cepat belajar, untuk Misalnya, bahwa tanda-tanda lalu lintas katakan STOP. Alfabet magnet lemari es pokok di banyak rumah. Lain Label benda keluarga di sekitar rumah, seperti rak-rak rumah BLOK, DOLLS, dan mainan lainnya. Jika Anda anak di tempat penitipan anak atau prasekolah, menyelipkan catatan harian menjadi bekal nya.
Bahkan jika ia belum bisa membaca CAT, melihat kata tercetak di atas selembar kertas, bersama dengan gambar atau stiker dari kucing manis, akan menjadi tinggi titik dalam hari itu dan membantu membangkitkan minatnya dalam membaca. Jika hal ini terlalu ambisius, cobalah menggambar jantung atau wajah tersenyum dengan sederhana "Aku cinta Anda, "yang akan membantu anak Anda gembira tentang makna di balik kata-kata.

Bicara
Anak-anak dari keluarga yang berbicara di meja makan telah lebih besar kosa kata, menurut para peneliti di Harvard University. Bicara dengan balita Anda, dan jangan takut untuk menggunakan kata-kata kompleks dan frase. Dorong pertanyaan dan penjelasan. Balita yang penasaran dan bertanya-tanya tanpa henti tentang dunia, jadi jangan malu untuk mencoba mengeksplorasi kepentingan dengan dirinya.

Menunjukkan anda sendiri mencintai buku
Anak Anda ingin meniru Anda. Jika dia melihat buku di seluruh rumah dan tahu bahwa Anda ingin menetap dengan satu setiap kali Anda memiliki waktu untuk diri sendiri, dia akan belajar bahwa buku sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Pemodelan cinta Anda sendiri membaca lebih kuat daripada membuat anak Anda duduk melalui cerita waktu kaku.

Buku untuk Anda
Banyak buku telah ditulis untuk orangtua yang ingin untuk memelihara cinta membaca. Cobalah Jim Trelease's The Read-Aloud Handbook, E.D. Hirsch's Books to Build On, Elizabeth Wilson's Books Children Love, and Bernice Cullinan's Read to Me: Raising Kids Who Love to Read.

sumber website babycenter.com/0_how-to-raise-a-reader_11545.bc

INDAH FASHION
MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS, BUY 1 BRANDED WOMAN&MAN BIG DISCOUNT (GUESS,ETC). NEW&REASONABLE.

Author Book Bunda Tahan Banting Tips Jadi Ibu Rumah Tangga Penting & jago berbisnis.
Web, http://indahfashion.blogspot.com
e-mail : sweetye_indah@yahoo.com
http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com
Info money & Vespa classic http://indahmoney.blogspot.com
Info herbal medicine , http://indaherbal.blogspot.com
http://indahcareer.blogspot.com

fashion branded, http://butikbranded.com

Quick Response YM, cs_butikbranded@yahoo.com

(Buy 1 bag,wallet branded price ok+big disc. Reseller super big disc)

Fan FB, IndahFashion

http://www.facebook.com/pages/IndahFashion/197840196897307
https://twitter.com/Indahfashion



Anak di Bawah 12 Tahun Tak Boleh Pakai Ponsel?

21:31 Posted In , , , , Edit This
Pengaruh sinyal ponsel terhadap kesehatan sudah sering diperdebatkan. Kali ini, muncul penelitian mengenai pengaruh penggunaan ponsel pada ibu hamil terhadap perilaku anaknya kelak.

Menurut penelitian baru yang diterbitkan di Journal of Epidemiology and Community Health, bayi di dalam kandungan bisa berisiko mengembangkan masalah perilaku jika Anda memperlakukan ponsel dengan cara yang tidak tepat. Contohnya, menyimpan ponsel di saku atau dekat dengan perut Anda yang membuncit. Pasalnya, bayi di dalam kandungan yang terpapar sinyal ponsel 30 persen lebih mungkin mengalami kesulitan berperilaku hingga usia 7 tahun.

Salah satu peneliti di UCLA School of Public Health, Amerika, Dr Leeka Kheifets, mengatakan bahwa studi yang melibatkan 29.000 anak muda mendapati bahwa lebih dari 10 persen anak yang terpapar sinyal ponsel saat masih di dalam perut memiliki ibu yang melakukan pembicaraan telepon sedikitnya empat kali sehari. Hampir separuh dari para ibu mengaktifkan ponselnya sepanjang waktu, dan sekitar sepertiga anak menggunakan ponsel sebelum usia 7 tahun.

"Kami prihatin karena paparan lebih awal terhadap ponsel juga bisa membawa risiko tersebut," kata Dr Kheifets.

Masalah perilaku pada anak umumnya diklasifikasikan dalam kelainan psikososial, kelainan kebiasaan, kelainan kegelisahan, dan perilaku yang mengganggu. Kelainan psikososial antara lain berkenaan dengan emosi, agresivitas, yang bisa mengganggu relasinya dengan teman-temannya di sekolah. Kelainan kebiasaan misalnya menggigit kuku, menarik-narik rambut, mengisap jempol, gagap, dan lain sebagainya. Kelainan kegelisahan cukup mengganggu karena anak bisa mengalami kelainan obsesif kompulsif, fobia sosial, depresi, atau kelainan lain yang disebabkan situasi tertentu. Adapun perilaku yang mengganggu antara lain perilaku tantrum akibat kemarahan atau frustrasi dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Salah satu penasihat pemerintah di Inggris untuk bidang dampak radiasi ponsel, Profesor Lawrie Challis, mengatakan bahwa anak-anak seharusnya tidak menggunakan ponsel paling tidak sampai umur 12 tahun. Namun kenyataannya, lebih dari separuh anak di bawah 10 tahun ternyata memiliki ponsel.

Penemuan ini mendukung penelitian sebelumnya, yang menguji data dari 13.000 anak dan ternyata menghasilkan penemuan serupa. Meskipun demikian, David Coggon, profesor bidang occupational and environmental medicine di University of Southampton, mengatakan bahwa yang perlu disalahkan bukan ponselnya.

"Pola dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan masalah perilaku itu mungkin disebabkan oleh faktor-faktor lain, dan bukannya penggunaan ponsel," katanya.

Sumber: Marie Claire,website female.kompas.com

INDAH FASHION
MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS,BRANDED WOMAN&MAN (GUESS,ETC) ,ORIFLAME NEW&REASONABLE
Web, http://indahfashion.blogspot.com
e-mail : sweetye_indah@yahoo.com
http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com
http://indahmoney.blogspot.com
info pengobatan tradisional, http://indaherbal.blogspot.com
http://indahcareer.blogspot.com

fashion branded, http://indahbrand.blogspot.com

(Buy 1 bag,wallet branded price ok+big disc. Reseller super big disc)

Fan FB, Indahfashion-Shop
https://twitter.com/Indahfashion




Tips Agar Buah Hati Suka Sayur dan Buah

19:39 Posted In , , , , , Edit This
Biasanya, si kecil tidak menyukai sayur dan buah karena rasanya yang hambar dan tidak semanis ASI/ susu formula. Padahal bunda pasti sudah tahu betul tentang manfaat sayur dan buah dan sangat ingin si kecil menjadi penyuka sayur dan buah.

Berikut ini adalah tips tips yang patut dicoba dirumah:

Jangan pernah memaksa anak makan sayur dan buah.

Perkenalkan rasa sayur lebih dulu baru kemudian buah di tahap pemberian MPASI.
Sebagai pengenalan, pilih sayur dan buah yang rasanya enak, tidak tajam, yang bercitarasa manis mirip dengan rasa ASI/ susu formula seperti timun jepang/ zukini, buncisbaby, dll.

Untuk MPASI hendaknya disajikan dalam bentuk pure/ puree, yaitu dengan diblender kemudian disaring, diambil sarinya saja. Teksture yang encer/ banyak airnya menjadikan bayi tidak kaget dalam memakannya.

Untuk anak, pilih sayur dan buah dengan serat yang mudah dikunyah, baik untuk dimakan langsung atau dimasak sebentar agar enzim dan vitaminnya tidak rusak.

Selalu sajikan menu sayur dan buah di rumah.

Beri contoh bagaimana orangtua menyukai sayur dan buah.

Setiap kali menawarkan menu makanan, sertakan sayr dan buah sebagai pilihan selain lauk.

Biarkan anak makan sendiri sayur dan buah dalam potongan kecil.

Pujilah jika anak mau mencoba menu sayur atau buah yang dihidangkan.

Dalam membangun kecintaan si buah hati pada sayur dan buah memang diperlukan kesabaran, ketelatenan, dan kreativitas bunda.


sumber: Nakita no 571/TH IX


INDAH FASHION
MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS,BRANDED WOMAN&MAN (GUESS,ETC) ,ORIFLAME NEW&REASONABLE
Web, http://indahfashion.blogspot.com
e-mail : sweetye_indah@yahoo.com
http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com
http://indahmoney.blogspot.com
info pengobatan tradisional, http://indaherbal.blogspot.com
http://indahcareer.blogspot.com

fashion branded, http://indahbrand.blogspot.com

http://tas-grosir.com

Fan FB, Indahfashion-Shop
https://twitter.com/Indahfashion




PUASA SEHAT: BERBUKALAH DENGAN YANG MANIS, HINDARI ASAM DAN PEDAS

21:49 Posted In , , , , , , , , , , , , Edit This

Sejak usia 4 tahun, anak bisa diajarkan berpuasa. Mulailah berpuasa setelah makan pagi sampai tengah hari. Di usia sekolah, barulah waktu berpuasanya diperpanjang secara bertahap hingga magrib. Namun, segera hentikan jika ia tampak sakit atau lemas.

Menjalani puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dari segi kesehatan, ketika orang berpuasa, terjadi proses yang menyehatkan tubuh. Pasalnya, puasa membuang racun-racun (detoksifikasi) yang sudah menumpuk lama dalam tubuh. Pada akhirnya, puasa bersifat total dan holistik (menyeluruh). Artinya, bukan saja terjadi pencerahan jiwa dan pikiran karena patuh menjalankan perintah agama, tapi juga terjadi pembersihan yang menyangkut fisik.

Setelah masa akil balig, setiap umat Islam wajib berpuasa sejak subuh hingga magrib selama sebulan penuh. Namun, tak demikian halnya pada anak balita. Menurut dr. Eva J. Soelaeman Sp.A, dari RSAB Harapan Kita, sejak usia 4 tahun anak boleh diajarkan berpuasa, tapi latihan berpuasa ini sebaiknya hanya sebentar saja. "Secara medis, yang paling aman untuk anak balita adalah puasa setengah hari." Soalnya, anak balita tengah berada pada fase pertumbuhan. "Banyak organ tubuhnya yang belum berkembang sempurna. Mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih lengkap dan lebih banyak dari orang dewasa."

Selain itu, cara kerja enzim-enzim dalam usus anak pun berbeda dari orang dewasa. "Pada orang dewasa, puasa berguna untuk membersihkan perut dan mengistirahatkan usus. Sedangkan pada anak, usus justru harus bekerja terus untuk mengaktifkan enzim-enzim yang membantu pertumbuhan." Itulah sebabnya, pada anak-anak, yang penting adalah makan sedikit-sedikit tapi sering, termasuk juga minumnya harus sering karena kebutuhan cairannya banyak.

BISA DEHIDRASI

Oleh karena itu, tidak semestinya memaksakan anak balita berpuasa sehari penuh. "Ini bisa berbahaya!" tukas Eva. "Apalagi kalau si anak yang sudah lemas lalu muntah-muntah tapi tetap saja memaksakan puasa. Bisa saja itu sudah menandakan si anak mengalami dehidrasi," lanjutnya.

Bahaya lain, anak bisa kehilangan berat badannya (BB). Padahal di usia ini anak justru tak boleh kehilangan BB. "Kalau BB-nya turun, puasa jangan diteruskan. Nanti malah bisa menyebabkan kesehatan anak terganggu."

Balita gemuk pun, puasanya tak boleh seperti orang dewasa. Soalnya, anak gemuk membutuhkan cairan yang sangat banyak. "Jadi, dia harus sering minum." Hal ini disebabkan, aktivitas anak masih tinggi. "Enggak mungkin, kan, anak disuruh diam. Pasti dia akan tetap main. Nah, keringat yang keluar itu bisa memancing dehidrasi."

Jadi, bila anak sudah merengek lapar, apalagi sampai berkeringat dingin dan tampak lemas, "Ibu-ibu jangan ragu untuk menyetop puasa si kecil. Kalau dibiarkan, anak malah bisa syok dan dehidrasi."

Prinsipnya, mengajari anak berpuasa itu penting. Namun harus pula diperhatikan sehat-tidaknya si kecil dalam menjalankan puasa. Untuk itu, sediakan makanan dan minuman yang tepat untuk bersahur dan berbuka.

POLA MAKAN BIJAK SELAMA BERPUASA

AGAR kondisi tubuh anak tetap prima selama berpuasa, maka makanannya harus mendapatkan perhatian ekstra. Inilah tip dari Eva menyangkut makanan untuk si buah hati yang tengah berpuasa:

* Menu makanan berbuka dan sahur untuk anak sama saja dengan menu orang dewasa.

* Biasanya rasa lapar saat berpuasa dipicu oleh turunnya kadar gula dalam tubuh. Nah, saat berbuka anak perlu diberi konsumsi makanan yang

mengandung gula, semisal teh manis hangat, kue-kue manis, serta beragam makanan manis lainnya. Minuman hangat lebih dianjurkan mengingat kondisi lambung yang sebelumnya kosong. Namun bukan berarti minuman dingin dilarang.

* Gula mudah diserap dalam tubuh menjadi sumber energi, sehingga anak bisa segera fit kembali setelah mengonsumsinya. Aktivitas bermainnya maupun beribadah bersama orang tua bisa tetap dilakukan.

* Oleh karena gula bersifat mudah diserap, maka energi yang dihasilkan juga memiliki waktu yang relatif singkat. Pada malam hari, ada baiknya anak makan lagi sebelum tidur atau pada saat-saat senggang di waktu malam.

* Untuk sahur, perbanyaklah makanan dari jenis protein dan lemak seperti daging, nasi, telur, ikan, dan lainnya. Makin besar lemak dan protein yang dikonsumsi saat sahur, otomatis cadangan energi yang dimiliki si buah hati juga lebih besar. Meski juga harus diingat, si kecil tak boleh makan sampai kekenyangan, karena dampaknya pun kurang baik. Lambungnya penuh dan perutnya terasa tak enak.

* Sifat lemak dan protein yang proses pembakaran energinya lebih lama ketimbang gula, menjadikan rasa lapar yang muncul juga waktunya lebih lama.

* Jenis makanan tambahan seperti vitamin atau susu juga tetap perlu diberikan. Apalagi saat berpuasa, anak tentu memerlukan energi yang lebih besar ketimbang saat hari-hari biasa. Hanya saja, hati-hati dalam memilih vitamin. Jangan sampai kita memberikan vitamin penambah nafsu makan, karena malah membuatnya jadi cepat lapar.

* Jangan memberi makanan dan minuman yang merangsang selama berbuka puasa, karena akan mengganggu kerja lambung misalnya makanan yang asam, bersantan, atau pedas.

* Perbanyak juga konsumsi serat karena akan membantu melancarkan buang air besar (BAB). Kalau susah BAB, biasanya anak jadi malas ke kamar mandi padahal ini berbahaya karena kotoran di perut semakin menumpuk.

Pola pemberian makanan yang tepat tentu akan membantu si buah hati untuk berpuasa tanpa merasa cepat lapar. Sehingga baginya, berpuasa merupakan ibadah yang menyenangkan.

PUASA MENCERDASKAN EMOSI

DENGAN berpuasa, tambah Eva, anak pun belajar berdisiplin. "Bukankah kita tak boleh sembarangan makan dan minum hingga tiba saat berbuka puasa?"

Lewat penjelasan orang tua, tambahnya, anak juga dapat diajarkan mengendalikan diri. "Temperamen anak itu, kan, adakalanya sulit dikendalikan. Nah, lewat puasa, anak dilatih untuk mampu menahan emosinya dan tak boleh gampang mengumbar ngambek-nya."

Namun, karena puasa belum merupakan kewajiban bagi anak balita, Eva menyarankan agar orang tua tak mengaitkannya dengan pahala dan dosa. "Anak-anak belum mengerti hal-hal yang sifatnya abstrak, seperti apa itu dosa, pahala, surga dan lain-lain. Sebaiknya pengenalan puasa jangan dilihat dari sisi itu, tapi lebih untuk mengembangkan moral etika. Orang tua bisa memberi contoh dan menjelaskan realitas lain di luar lingkungan anak, bahwa ada orang yang kekurangan dan enggak bisa makan. Nah, anak diajak untuk berempati pada penderitaan orang."

Selain itu, bulan puasa adalah juga bulan untuk banyak berbagi/beramal. "Nah, selama bulan puasa, anak dapat diajak untuk berderma kepada kaum fakir miskin.

sumber web tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=06290&rubrik=sehat


INDAH FASHION
MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion



Kenali Temper Tantrum pada Anak2

22:09 Posted In , , , , , , , , , , , Edit This

2. Ketidakmampuan anak mengungkapkan diri.
Anak-anak punya keterbatasan bahasa, ada saatnya ia ingin mengungkapkan sesuatu tapi tidak bisa, dan orangtuapun tidak bisa mengerti apa yang diinginkan. Kondisi ini dapat memicu anak menjadi frustrasi dan terungkap dalam bentuk Tantrum.

3. Tidak terpenuhinya kebutuhan.
Anak yang aktif membutuh ruang dan waktu yang cukup untuk selalu bergerak dan tidak bisa diam dalam waktu yang lama. Kalau suatu saat anak tersebut harus menempuh perjalanan panjang dengan mobil (dan berarti untuk waktu yang lama dia tidak bisa bergerak bebas), dia akan merasa stres. Salah satu kemungkinan cara pelepasan stresnya adalah Tantrum. Contoh lain: anak butuh kesempatan untuk mencoba kemampuan baru yang dimilikinya. Misalnya anak umur 3 tahun yang ingin mencoba makan sendiri, atau umur anak 4 tahun ingin mengambilkan minum yang memakai wadah gelas kaca, tapi tidak diperbolehkan oleh orangtua atau pengasuh. Maka untuk melampiaskan rasa marah atau kesal karena tidak diperbolehkan, ia memakai cara Tantrum agar
diperbolehkan.

4. Pola asuh orangtua
Cara orangtua mengasuh anak juga berperan untuk menyebabkan Tantrum. Anak yang terlalu dimanjakan dan
selalu mendapatkan apa yang diinginkan, bisa Tantrum ketika suatu kali permintaannya ditolak. Bagi anak
yang terlalu dilindungi dan didominasi oleh orangtuanya, sekali waktu anak bisa jadi bereaksi menentang dominasi orangtua dengan perilaku Tantrum. Orangtua yang mengasuh secara tidak konsisten juga bisa menyebabkan anak Tantrum. Misalnya, orangtua yang tidak punya pola jelas kapan ingin melarang kapan ingin mengizinkan anak berbuat sesuatu dan orangtua yang seringkali mengancam untuk menghukum tapi tidak pernah menghukum. Anak akan dibingungkan oleh orangtua dan menjadi Tantrum ketika orangtua benar-benar menghukum. Atau pada ayah-ibu yang tidak sependapat satu sama lain, yang satu memperbolehkan anak, yang lain melarang. Anak bisa jadi akan Tantrum agar mendapatkan keinginannya dan persetujuan dari kedua orangtua.

5. Anak merasa lelah, lapar, atau dalam keadaan sakit.

6. Anak sedang stres (akibat tugas sekolah, dll) dan karena merasa tidak aman (insecure).

Tindakan
Dalam buku Tantrums Secret to Calming the Storm (La Forge: 1996) banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa Tantrum adalah suatu perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif dan emosi anak. Sebagai bagian dari proses perkembangan, episode Tantrum pasti berakhir. Beberapa hal positif yang bisa dilihat dari perilaku Tantrum adalah bahwa dengan Tantrum anak ingin menunjukkan independensinya, mengekpresikan individualitasnya, mengemukakan pendapatnya, mengeluarkan rasa marah dan frustrasi dan membuat orang dewasa mengerti kalau mereka bingung, lelah atau sakit. Namun demikian bukan berarti bahwa Tantrum sebaiknya harus dipuji dan disemangati (encourage).

Jika orangtua membiarkan Tantrum berkuasa (dengan memperbolehkan anak mendapatkan yang diinginkannya setelah ia Tantrum, seperti ilustrasi di atas) atau bereaksi dengan hukuman-hukuman yang keras dan paksaan-paksaan, maka berarti orangtua sudah menyemangati dan memberi contoh pada anak untuk bertindak kasar dan agresif (padahal sebenarnya tentu orangtua tidak setuju dan tidak menginginkan hal tersebut). Dengan bertindak keliru dalam menyikapi Tantrum, orangtua juga menjadi kehilangan satu kesempatan baik untuk mengajarkan anak tentang bagaimana caranya bereaksi terhadap emosi-emosi yang normal (marah, frustrasi, takut, jengkel, dll) secara wajar dan bagaimana bertindak dengan cara yang tepat sehingga tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain
ketika sedang merasakan emosi tersebut.

Pertanyaan sebagian besar orangtua adalah bagaimana cara terbaik dalam menyikapi anak yang mengalami Tantrum. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kami mencoba untuk memberikan beberapa saran tentang tindakan-tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi hal tersebut. Tindakan-tindakan ini terbagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu:

1. Mencegah terjadinya Tantrum
2. Menangani Anak yang sedang mengalami Tantrum
3. Menangani anak pasca Tantrum

Pencegahan
Langkah pertama untuk mencegah terjadinya Tantrum adalah dengan mengenali kebiasaan-kebiasaan anak, dan
mengetahui secara pasti pada kondisi-kondisi seperti apa muncul Tantrum pada si anak. Misalnya, kalau orangtua tahu bahwa anaknya merupakan anak yang aktif bergerak dan gampang stres jika terlalu lama diam dalam mobil di perjalanan yang cukup panjang. Maka supaya ia tidak Tantrum, orangtua perlu mengatur agar selama perjalanan diusahakan sering-sering beristirahat di jalan, untuk memberikan waktu bagi anak berlari-lari di luar mobil.

Tantrum juga dapat dipicu karena stres akibat tugas-tugas sekolah yang harus dikerjakan anak. Dalam hal ini mendampingi anak pada saat ia mengerjakan tugas-tugas dari sekolah (bukan membuatkan tugas-tugasnya lho!!!) dan mengajarkan hal-hal yang dianggap sulit, akan membantu mengurangi stres pada anak karena beban sekolah tersebut. Mendampingi anak bahkan tidak terbatas pada tugas-tugas sekolah, tapi juga pada permainan-permainan, sebaiknya anak pun didampingi orangtua, sehingga ketika ia mengalami kesulitan orangtua dapat membantu dengan memberikan petunjuk.

Langkah kedua dalam mencegah Tantrum adalah dengan melihat bagaimana cara orangtua mengasuh anaknya.
Apakah anak terlalu dimanjakan? Apakah orangtua bertindak terlalu melindungi (over protective), dan terlalu suka melarang? Apakah kedua orangtua selalu seia-sekata dalam mengasuh anak? Apakah orangtua menunjukkan konsistensi dalam perkataan dan perbuatan?

Jika anda merasa terlalu memanjakan anak, terlalu melindungi dan seringkali melarang anak untuk melakukan aktivitas yang sebenarnya sangat dibutuhkan anak, jangan heran jika anak akan mudah tantrum jika kemauannya tidak dituruti. Konsistensi dan kesamaan persepsi dalam mengasuh anak juga sangat berperan. Jika ada ketidaksepakatan, orangtua sebaiknya jangan berdebat dan beragumentasi satu sama lain di depan anak, agar tidak menimbulkan kebingungan dan rasa tidak aman pada anak. Orangtua hendaknya menjaga agar anak selalu melihat bahwa orangtuanya selalu sepakat dan rukun.

Ketika Tantrum Terjadi
Jika Tantrum tidak bisa dicegah dan tetap terjadi, maka beberapa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua adalah:

1. Memastikan segalanya aman. Jika Tantrum terjadi di muka umum, pindahkan anak ke tempat yang aman untuknya melampiaskan emosi. Selama Tantrum (di rumah maupun di luar rumah), jauhkan anak dari benda-benda, baik benda-benda yang membahayakan dirinya atau justru jika ia yang membahayakan keberadaan benda-benda tersebut. Atau jika selama Tantrum anak jadi menyakiti teman maupun orangtuanya sendiri, jauhkan anak dari temannya tersebut dan jauhkan diri Anda dari si anak.

2. Orangtua harus tetap tenang, berusaha menjaga emosinya sendiri agar tetap tenang. Jaga emosi jangan sampai memukul dan berteriak-teriak marah pada anak.

3. Tidak mengacuhkan Tantrum anak (ignore). Selama Tantrum berlangsung, sebaiknya tidak membujuk-bujuk, tidak berargumen, tidak memberikan nasihat-nasihat moral agar anak menghentikan Tantrumnya, karena anak toh tidak akan menanggapi/mendengarkan. Usaha menghentikan Tantrum seperti itu malah biasanya seperti menyiram bensin dalam api, anak akan semakin lama Tantrumnya dan meningkat intensitasnya. Yang terbaik adalah membiarkannya. Tantrum justru lebih cepat berakhir jika orangtua tidak berusaha menghentikannnya dengan bujuk rayu atau paksaan.

4. Jika perilaku Tantrum dari menit ke menit malahan bertambah buruk dan tidak selesai-selesai, selama anak
tidak memukul-mukul Anda, peluk anak dengan rasa cinta. Tapi jika rasanya tidak bisa memeluk anak dengan cinta (karena Anda sendiri rasanya malu dan jengkel dengan kelakuan anak), minimal Anda duduk atau berdiri berada dekat dengannya. Selama melakukan hal inipun tidak perlu sambil menasihati atau complaint (dengan berkata: "kamu kok begitu sih nak, bikin mama-papa sedih"; "kamu kan sudah besar, jangan seperti anak kecil lagi dong"), kalau ingin mengatakan sesuatu, cukup misalnya dengan mengatakan "mama/papa sayang kamu", "mama ada di sini sampai kamu selesai". Yang penting di sini adalah memastikan bahwa anak merasa aman dan tahu bahwa orangtuanya ada dan tidak menolak (abandon) dia.

Ketika Tantrum Telah Berlalu

Saat Tantrum anak sudah berhenti, seberapapun parahnya ledakan emosi yang telah terjadi tersebut, janganlah diikuti dengan hukuman, nasihat-nasihat, teguran, maupun sindiran. Juga jangan diberikan hadiah apapun, dan anak tetap tidak boleh mendapatkan apa yang diinginkan (jika Tantrum terjadi karena menginginkan sesuatu). Dengan tetap tidak memberikan apa yang diinginkan si anak, orangtua akan terlihat konsisten dan anak akan belajar bahwa ia tidak bisa memanipulasi orangtuanya.

Berikanlah rasa cinta dan rasa aman Anda kepada anak. Ajak anak, membaca buku atau bermain sepeda bersama. Tunjukkan kepada anak, sekalipun ia telah berbuat salah, sebagai orangtua Anda tetap mengasihinya.

Setelah Tantrum berakhir, orangtua perlu mengevaluasi mengapa sampai terjadi Tantrum. Apakah benar-benar anak yang berbuat salah atau orangtua yang salah merespon perbuatan/keinginan anak? Atau karena anak merasa lelah, frustrasi, lapar, atau sakit? Berpikir ulang ini perlu, agar orangtua bisa mencegah Tantrum berikutnya.

Jika anak yang dianggap salah, orangtua perlu berpikir untuk mengajarkan kepada anak nilai-nilai atau cara-cara baru agar anak tidak mengulangi kesalahannya. Kalau memang ingin mengajar dan memberi nasihat, jangan dilakukan setelah Tantrum berakhir, tapi lakukanlah ketika keadaan sedang tenang dan nyaman bagi orangtua dan anak. Waktu yang tenang dan nyaman adalah ketika Tantrum belum dimulai, bahkan ketika tidak ada tanda-tanda akan terjadi Tantrum. Saat orangtua dan anak sedang gembira, tidak merasa frustrasi, lelah dan lapar merupakan saat yang ideal.

Dari uraian diatas dapat terlihat bahwa kalau orangtua memiliki anak yang "sulit" dan mudah menjadi Tantrum, tentu tidak adil jika dikatakan sepenuhnya kesalahan orangtua. Namun harus diakui bahwa orangtualah yang punya peranan untuk membimbing anak dalam mengatur emosinya dan mempermudah kehidupan anak agar Tantrum tidak terus-menerus meletup. Beberapa saran diatas mungkin dapat berguna bagi anda terutama bagi para
ibu/ayah muda yang belum memiliki pengalaman mengasuh anak. Selamat membaca, semoga bermanfaat.(jp)

Oleh Martina Rini S. Tasmin, SPsi.
Jakarta, 29 April 2002

sumber web doktermaya.com

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion


Kenali Temper Tantrum pada Anak

21:57 Posted In , , , , , , , , , , , Edit This

Andi menangis, menjerit-jerit dan berguling-guling di lantai karena menuntut ibunya untuk membelikan mainan mobil-mobilan di sebuah hypermarket di Jakarta? Ibunya sudah berusaha membujuk Andi dan mengatakan bahwa sudah banyak mobil-mobilan di rumahnya. Namun Andi malah semakin menjadi-jadi. Ibunya menjadi serba salah, malu dan tidak berdaya menghadapi anaknya. Di satu sisi, ibunya tidak ingin membelikan mainan tersebut karena masih ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Namun disisi lain, kalau tidak dibelikan maka ia kuatir Andi akan menjerit-jerit semakin lama dan keras, sehingga menarik perhatian semua orang dan orang bisa saja menyangka dirinya adalah orangtua yang kejam. Ibunya menjadi bingung....., lalu akhirnya ia terpaksa membeli mainan yang diinginkan Andi. Benarkah tindakan sang Ibu?

Temper Tantrum

Kejadian di atas merupakan suatu kejadian yang disebut sebagai Temper Tantrums atau suatu luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Temper Tantrum (untuk selanjutnya disebut sebagai Tantrum) seringkali muncul pada anak usia 15 (lima belas) bulan sampai 6 (enam) tahun.

Tantrum biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah. Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap "sulit", dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki kebiasaan tidur, makan dan buang air besar tidak teratur.
2. Sulit menyukai situasi, makanan dan orang-orang baru.
3. Lambat beradaptasi terhadap perubahan.
4. Moodnya (suasana hati) lebih sering negatif.
5. Mudah terprovokasi, gampang merasa marah/kesal.
6. Sulit dialihkan perhatiannya.

Tantrum termanifestasi dalam berbagai perilaku. Di bawah ini adalah beberapa contoh perilaku Tantrum, menurut tingkatan usia:

1. Di bawah usia 3 tahun:
• Menangis
• Menggigit
• Memukul
• Menendang
• Menjerit
• Memekik-mekik
• Melengkungkan punggung
• Melempar badan ke lantai
• Memukul-mukulkan tangan
• Menahan nafas
• Membentur-benturkan kepala
• Melempar-lempar barang

2. Usia 3 - 4 tahun:
• Perilaku-perilaku tersebut diatas
• Menghentak-hentakan kaki
• Berteriak-teriak
• Meninju
• Membanting pintu
• Mengkritik
• Merengek

3. Usia 5 tahun ke atas
• Perilaku- perilaku tersebut pada 2 (dua) kategori usia di atas
• Memaki
• Menyumpah
• Memukul kakak/adik atau temannya
• Mengkritik diri sendiri
• Memecahkan barang dengan sengaja
• Mengancam

Faktor Penyebab

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Tantrum. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Terhalangnya keinginan anak mendapatkan sesuatu.
Setelah tidak berhasil meminta sesuatu dan tetap menginginkannya, anak mungkin saja memakai cara Tantrum untuk menekan orangtua agar mendapatkan yang ia inginkan, seperti pada contoh kasus di awal.

Oleh Martina Rini S. Tasmin, SPsi.
Jakarta, 29 April 2002

sumber web doktermaya.com

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion



Custom Search

PUT INDAH FASHION BANNER

FEED BURNER

growurl

GrowUrl.com - growing your website