KOMPAS.com - Menurut sebuah sebuah situs majalah kesehatan di internet, makanan yang kita nikmati sehari-hari dapat berfungsi sebagai obat untuk mengurangi atau mencegah penyakit. Antara lain:
Sakit kepala? Makan ikan. Minyak ikan membantu mencegah sakit kepala. Begitu pula jahe yang mampu mengurangi peradangan dan rasa sakit.
Insomnia (Tidak bisa tidur?) Madu! Gunakan madu sebagai penenang.
Asma? Makan bawang bombay. Bawang melegakan gangguan pada saluran tenggorokan.
Encok? Juga makan ikan! Salmon, tuna, mackerel dan sardine dapat mencegah radang sendi.
Gangguan perut? Pisang, jahe! Pisang membuat nyaman perut. Jahe akan mencegah mual di pagi hari.
Infeksi kandung kemih? Minum jus cranberry. Asam tinggi pada jus cranberry sanggup mengendalikan bakteri perusak.
Keluhan tulang? Makan nanas! Tulang retak dan osteoporosis dapat dicegah oleh mangan yang terdapat pada nanas.
Gangguan ingatan? Makan tiram. Tiram membantu memperbaiki fungsi mental dengan memasok banyak zinc sesuai yang dibutuhkan.
Demam? Makan bawang putih. Bawang putih sanggup meringankan kepala yang berat akibat demam.
Batuk-batuk? Gunakan cabai merah! Sejenis kandungan yang sama sebagaimana terdapat pada sirup obat batuk juga ditemukan pada cabai merah. Gunakan cabai merah dengan hati-hati karena bisa membuat perut sakit.
Kanker payudara? Gandum, bekatul, dan kobis membantu memelihara estrogen hingga tingkat yang cukup untuk sehat.
Kanker paru? Makan sayur-mayur berwarna hijau tua dan oranye serta kacang merah. Beta-karoten yang banyak ditemui pada sayur-mayur berwana hijau tua dan oranye merupakan penangkal kanker yang ampuh.
Diare? Makan apel. Parut sebuah apel beserta kulitnya, biarkan warnanya berubah menjadi cokelat, dan makanlah untuk menyembuhkan diare.
Tekanan darah tinggi? Makan seledri dan minyal zaitun. Minyak zaitun sudah terbukti mampu menurunkan tekanan darah. Seledri mengandung zat yang juga menurukan tekanan darah itu.
Ketidakseimbangan gula darah? Makan brikoli dan kacang. Chromium dalam brokoli dan kacang membantu mengatur insulin dan gula darah. @jjw
Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu) hingga puting susu pun mengalami sumbatan. Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik pada bagian payudaranya. Pengurutan payudara sebelum laktasi merupakan salah satu tindakan yang sangat efektif untuk menghindari terjadinya sumbatan pada duktus. Usahakan untuk selalu menyusui dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan sikap saat menyusui dapat menyebabkan terjadinya sumbatan duktus. Menggunakan penyangga bantal saat menyusui cukup membantu menciptakan posisi menyusui yang lebih baik.
Beberapa indikasi yang menunjukkan terjadinya mastitis: - Tiba-tiba muncul rasa gatal pada puting dan berkembang menjadi adanya rasa nyeri saat bayi menyusui - Timbulnya rasa demam dan kemerahan disekitar area hisapan dapat pula disebabkan mastitis. Sisi yang mengalami sumbatan duktus akan menunjukkan warna kemerahan dibandingkan daerah lainnya - Ibu merasakan gejala menyerupai flu seperti demam, rasa dingin sementara tubuh terasa pegal dan sakit. Cara mengurangi efek mastitis: - Untuk memperpendek durasi mastitis, segeralah tidur bila menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar - Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan sistem imun dan membantu melawan infeksi - Kompres daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan air hangat - Bantuan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi, akan sangat membantu mempercepat menghilangkan sumbatan - Tetap berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang - Lakukan pemijatan ringan saat menyusui juga sangat membantu
Mastitis
Pada saat menyusui memang bisa terjadi Infeksi payudara, hal ini bisa dikarenakan adanya saluran payudara yang tersumbat sehingga ASI tida bisa keluar dengan lancar.
Adanya saluran payudara yang tersumbat ini menyebabkan pembengkakan pada payudara dan bila tidak ditangani dengan baik bisa berlanjut menjadi radang (mastitis) dan menyebabkan abses ( bernanah).
Di bawah ini saya sertakan tips untuk mencegah dan mengatasi radang payudara yang diambil dari info sehat.com
Pencegahan Radang Payudara saat Menyusui
Cara mencegah radang payudara:
1. Keluarkan kelebihan ASI dengan segera. ASI yang tidak dikeluarkan akan menumpuk dan menimbulkan penyumbatan di dalam payudara yang dapat berujung peradangan.
2. Susui bayi sesering mungkin dan jangan memperpanjang jarak antar tiap waktu menyusui.
3. Jika payudara sudah terasa penuh ASI, bujuklah bayi untuk menyusui. Anda tidak perlu menunggu sampai si kecil merasa lapar.
Cara mengatasi radang payudara:
1. Istirahat. Istirahat akan menghilangkan stres dan meningkatkan kekebalan tubuh Anda kembali.
2. Kompres payudara. Secara bergantian, kompres payudara Anda dengan kompres hangat dan dingin. Kompres dingin menghilangkan rasa nyeri, sedangkan kompres panas membantu memerangi peradangan.
3. Pijat daerah yang sakit. Pemijatan akan meningkatkan sirkulasi, mengurangi penyumbatan payudara serta membantu meningkatkan faktor imunitas di payudara. Pijatlah payudara Anda sambil mandi air hangat atau berendam air hangat.
4. Jangan berhenti menyusui meskipun payudara meradang. Penghentian ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi kuman penyakit pada payudara yang dapat berlanjut menjadi abses payudara (payudara bernanah).
5. Susuilah lebih sering di payudara yang meradang .
* Susuilah payudara yang meradang sampai kosong, karena apabila ada yang tersisa akan lebih mudah terinfeksi lagi.
* Sebaiknya langsung susui bayi (jangan dipompa), kecuali jika terpaksa karena bayi menolak menyusu, keluarkan ASI dengan tangan atau dipgahanompa.
* Mulailah menyusui dengan payudara yang sehat, setelah itu baru ganti ke payudara yang sakit. Cara ini akan mengurangi nyeri saat menyusu.
6. Apabila bayi Anda menolak untuk menyusu pada payudara yang meradang, ini dapat disebabkan karena peradangan kelenjar susu meningkatkan kadar sodium (garam) pada ASI sehingga rasanya jadi asin. Kebanyakan bayi tidak menyadari rasa asin ini, tetapi ada bayi yang menolak untuk meminumnya. Apabila bayi Anda menolak, mulailah menyusui dari payudara yang sehat, baru selanjutnya tukar ke payudara yang meradang.
7. Apabila peradangan terus berlanjut, segeralah periksa ke dokter.
Mastitis dan Penanganannya
Memiliki seorang anak yang baru lahir adalah sesuatu yang sangat menakjubkan, perubahan kebiasaan hidup karena kehadiran buah hati pun terjadi, Prioritas pertama saat itu adalah memberikan ASI sebagai makanan bagi bayinya.
* Masa-masa menyusui tersebut seringkali membuat ibu mengalami pengerasan payudara hingga berakibat mastitis. Mastitis ini tidak akan terjadi bila ibu memberikan ASInya dengan cara yang benar.
Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus hingga puting susupun mengalami sumbatan. Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik pada payudaranya.
Selalu pastikan tindakan menysui dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan sikap saat menyusui menyebabkan terjadinya sumbatan duktus. Pengurutan payudara sebelum laktasi adalah salah satu tindakan yang sangat efektif untuk menghindari terjadinya sumbatan pada duktus. Menggunakan penyangga bantal saat menyusui dapat pula membantu membuat posisi menyusui menjadi lebih baik.
Beberapa indikasi yang memungkinkan terjadinya mastitis pada setiap ibu menyusui yang seharusnya dapat dihindari, beberapa diantaranya adalah:
- Dimulai dengan adanya rasa gatal pada puting dan berkembang menjadi adanya rasa nyeri saat bayi menyusui, ini dapat disebut mastitis. Namun tidak semua kasus mastitis ada keluhan nyeri, sehingga ibu sebaiknya mengetahui indikasi lainnya.
- Adanya rasa demam dan kemerahan disekitar area hisapan dapat pula disebabkan mastitis. Sisi yang mengalami sumbatan duktus akan menunjukkan warna kemerahan yang lenih jelas dibandingkan daerah lainnya, umumnya disertai dengan rasa nyeri yang hebat terutama bila tersentuh hingga tidak dapat menggendong bayi pada sisi yang mengalami mastitis karena sensasi rasa sakitnya.
- Ibu akan tampak seperti sedang mengalami flu, dengan gejala demam, rasa dingin dan tubuh terasa pegal dan sakit.
Tips untuk mengurangi efek dari mastitis.
· Cepat curiga akan adanya mastitis.
· Segeralah tidur bila menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar.Duduklama selama beberapa jam tanpa melakukan aktifitas dapat membantu memperpendek durasi mastitis.
· Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan sistem imun dan membantu melawan infeksi. Jika infeksi terjadi hingga berhari-hari konsultasikan kepada dokter.
· Kompres air hangat pada daerah yang mengalami sumbatan duktus.
· Bantuan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi, akan sangat membantu mempercepat menghilangkan sumbatan.
· Tetap berikan ASI kepada bayi, bila gagal coba lagi, susui terutama payudara yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang. Bila gagal gunakan pompa sedot.
· Lakukan pemijatan terus menerus saat menyusui juga sangat membantu.
(idionline/Kalbefarma)
Infeksi Payudara Ganggu Keluarnya ASI
MESKIPUN seorang ibu ingin menyusui bayinya dan persediaan susunya cukup, tidak jarang rencana ini gagal karena air susu terbendung. Akibatnya, air susu ibu (ASI) tidak keluar sehingga payudara membengkak, diikuti suhu tubuh yang agak tinggi atau demam, pegal-pegal, dan lemas. Banyak yang salah duga karena tanda-tanda ini mirip dengan keadaan bila seseorang terserang influensa. Inilah infeksi payudara.
Infeksi payudara atau mastitis sebenarnya merupakan suatu masalah yang jarang terjadi pada ibu-ibu yang menyusui bayinya. Tetapi kalaupun hal ini sampai terjadi, biasanya baru akan muncul 11-30 hari setelah melahirkan.
Infeksi payudara tidak bisa disamakan dengan keadaan yang disebabkan oleh penyumbatan ASI. Bila infekasi payudara terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan, maka penyumbatan ASI terjadi lebih dini lagi, yaitu sekitar 24-72 jam setelah persalinan, pada waktu payudara mulai memproduksi ASI, atau lama setelah itu misalnya pada waktu menyapih bayi.
Gangguan yang ditimbulkan akibat penyumbatan saluran ASI ini antara lain rasa kurang nyaman, payudara membengkak dan sensitif, tetapi tidak diikuti dengan demam. Penyebab penumbatan ini bukan karena infeksi.
Untuk mengatasi penyumbatan saluran ASI, kenakanlah BH khusus bagi ibu menyusui, lalu tempat yang bengkak dikompres dengan air dingin atau es. Kalau dianggap perlu, seorang ibu dapat minum obat pengurang rasa sakit. Biasanya, dalam beberapa hari pembengkakan berkurang dan payudara akan menjadi lebih lembut setelah ASI diproduksi dengan teratur.
Lakukan Sesuatu
Setiap saat, selama menyusui, ASI memang dapat terbendung. Akibatnya terjadi pembengkakan di satu bagian, payudara menjadi lebih peka, meskipun tidak menimbulkan demam. Tetapi, bila keadaan ini dibiarkan, maka dapat berkembang menjadi infeksi.
Karena itu, agar tidak berkembang lebih gawat, sebaiknya ibu melakukan sesuatu, misalnya dengan membersihkan sisa-sisa ASI yang tertinggal di puting secara teratur dengan air hangat, dengan meletakkan sesuatu yang panas di tempat yang bengkak. Kompres dengan air panas atau mandi di bawah pancuran juga dapat menolong.
Kemudian, daerah yang bengkak sebaiknya di-massage dengan hati-hati, dan payudara sesering mungkin dikosongkan, dengan cara menyusui. Bisa juga mengeluarkan ASI dengan tangan atau pompa payudara. Dengan cara-cara seperti ini biasanya penimbunan ASI akan berakhir dengan cepat dan tidak sampai menimbulkan mastitis.
Bila keadaan tidak tertolong lagi dan berkembang sehingga timbul kemerah-merahan pada payudara serta diikuti demam dan seakan-akan terkena influensa, maka tanda-tanda ini menunjukkan adanya infeksi. Dalam hal ini sebaiknya ibu segera ke dokter supaya dapat dilakukan tindakan untuk mengatasinya.
Dari pemeriksaan diketahui bahwa jenis bakteri penyebab infeksi itu kebanyakan bakteri staphylosoccus aureus. Bayi yang ibunya menderita mastitis akan menyimpan bakteri ini dalam hidung dan tenggorokannya. Memang bayi itu tidak menjadi sakit, tetapi ia dapat memindahkan bakteri itu kembali ke ibunya. Lalu, mengapa beberapa ibu yang bayinya membawa bakteri akan menderita mastitis, sedangkan ibu lainnya tidak? Hal ini belum dapat diungkapkan.
Tetapi yang jelas, penimbunan ASI akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan infeksi ini. Mungkin hal ini disebabkan adanya belahan-belahan atau luka (lecet) pada puting susu yang menyebabkan bakteri lebih mudah masuk ke dalam payudara. Karena itu, hindarilah terjadinya luka pada puting susu serta penimbunan ASI dalam payudara.
Pengobatan Secepatnya
Apabila sudah terjadi peradangan atau mastitis, maka dibutuhkan pengobatan dengan obat antibiotika. Pendapat dokter tentang pemakaian antibiotika bisa berbeda-beda, tetapi dokter akan memberikan yang terbaik bagi ibu. Pengobatan dengan antibiotika dilakukan selama beberapa hari, tergantung dari kebutuhan.
Penting diketahui, walaupun ibu merasa sembuh meskipun obat itu belum habis, pengobatan dengan obat antibiotika harus tetap diteruskan. Sebagai terapi tambahan dapat dilakukan dengan minum obat pengurang rasa sakit dan menurunkan panas, menggunakan BH yang dapat menunjang payudara dengan baik, serta kompres air panas. Bila ada demam, maka konsumsi air juga ditingkatkan.
Banyak pendapat yang saling bertentangan mengenai apakah pemberian ASI dihentikan atau tidak selama adanya infeksi payudara. Namun, baik untuk diketahui, bahwa seringkali apabila pemberian ASI dihentikan, maka justru payudara akan makin membengkak, rasa sakit pun bertambah serta proses penyembuhan infeksi bertambah lambat. Walaupun banyak pendapat yang menganjurkan untuk menghentikan pemberian ASI sementara, tetapi dari beberapa penelitian diketahui bahwa mengosongkan payudara merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatasi infeksi payudara.
Dari suatu penelitian di Denmark pada 1984 diketahui bahwa pengobatan dengan obat-obatan antibiotika yang dikombinasikan menunjukkan hasil yang baik, dan ini dianggap jalan keluar yang tepat. Pengosongan payudara akan mempersingkat lamanya gejala dari penyakit ini. Pengulangan infeksi belum diselisiki dengan seksama.
Namun, beberapa dokter khawatir bahwa apabila bayi-bayi menyusu dari payudara yang terinfeksi, maka mereka pun akan terkena infeksi. Kemudian hal ini akan ditularkan kembali ke ibunya, sehingga akhirnya si ibu akan mengalaminya berulang kali. Tetapi dari beberapa penelitian yang dilakukan diketahui bahwa ibu yang menyusui bayinya walaupun payudaranya infeksi, ternyata tidak menularkan penyakitnya pada si bayi.
Payudara yang terkena infeksi memang harus dikosongkan sesering mungkin dengan cara membiarkan bayi terus menyusu atau memompanya, atau mengeluarkan ASI dengan cara mengurut payudara dengan tangan. Bila mastitis segera diobati dengan antibiotika, maka kemungkinan untuk terjadinya abses sangat kecil. Tetapi sebaiknya, infeksi didiagnosa sedini mungkin untuk dapat mencegah komplikasi yang berat seperti abses. Abses ialah kumpulan nanah, jadi semacam bisul tetapi di dalam payudara. Abses pada payudara dapat terjadi bila pengobatan dengan antibiotika tertunda 24-28 jam.
Bila infeksi payudara ini sudah meningkat jadi abses, maka diperlukan pembedahan. Rongga abses dibuka, kemudian dikosongkan, untuk mengeluarkan nanah yang ada di dalam payudara. Biasanya diperlukan pemberian obat-obat antibiotika melalui intra vana (pembuluh darah di dalam) untuk menyelesaikan hal ini secara tuntas.
ONLINE&OFFLINE SHOP SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE SHIPPING AROUND THE WORLD WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com
Penyakit yang menyerang payudara ternyata tak hanya kanker payudara saja. Ada penyakit lain yang tak kalah berbahayanya. Yaitu mastitis atau biasa juga disebut dengan abses/ nanah pada payudara/ radang payudara.
Mastitis ini biasanya diderita oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Radang ini terjadi karena si ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus.
Namun jangan khawatir, tidak semua perempuan dapat terkena mastitis. Banyak faktor yang menyebabkan perempuan menderita penyakit ini. Di antaranya adalah daya tahan tubuh yang lemah, dan kurangnya menjaga kebersihan puting payudara saat menyusui.
Penyebab
Biasanya terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. Bakteri biasanya masuk melalui puting susu yang pecah-pecah atau terluka. Atau bisa juga karena adanya sumbatan pada saluran ASI.
Gejala
Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras saat diraba dan tampak memerah. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan demam seperti terserang flu. Namun bila karena sumbatan tanpa infeksi, biasanya badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian yang keras dan nyeri, serta merah.
Pencegahan
Sama dengan penyakit lain. Mastitis bisa dihindari jika ibu yang baru melahirkan cukup istirahat dan bisa secara teratur menyusui bayinya agar payudara tidak menjadi bengkak. Gunakan BH yang sesuai dengan ukuran payudara. Serta usahakan untuk selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum dan sesudah menyusui.
Pengobatan
Jika disebabkan oleh bakteri, maka pengobatan yang tepat dengan pemberian antibiotika. Mintalah pada dokter antibiotika yang baik dan aman untuk ibu sedang menyusui. Selain itu, bila badan terasa panas, ibu dapat meminum obat penurun panas. Kemudian. untuk bagian payudara yang terasa keras dan nyeri, dapat dikompres dengan menggunakan air dingin untuk mengurangi rasa nyeri.
Bila tidak tahan nyeri, dapat meminum obat penghilang rasa sakit. Istirahat yang cukup amat diperlukan agara kondisi tubuh ibu kembali sehat dan segar. Makan makanan yang bergizi tinggi sangatlah dianjurkan. Minum banyak air putih juga akan membantu menurunkan demam. Biasanya rasa demam dan nyeri itu akan hilang dalam dua atau tiga hari dan Anda akan mampu beraktivitas seperti semula.
ONLINE&OFFLINE SHOP SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE SHIPPING AROUND THE WORLD WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
Keinginan ibu menyusui buah hatinya sering terhambat oleh ketidaknyamanan saat menyusui,umumnya akibat gangguan kecil seperti bayi sulit menghisap ASI, payudara lecet dan semacamnya. Tapi karena kondisi ibu saat itu belum pulih, baik fisik maupun emosi, maka ibu akan merasa tertekan dan memutuskan untuk mengganti ASI dengan susu formula.
Bila ibu terlalu cepat memutuskan beralih ke susu formula, sayang sekali sebab ASI adalah anugerah. Semua nutrisi penting dengan proporsi yang ideal dan dalam bentuk yang mudah diserap bayi, terkandung di dalamnya. Secara medis terbukti tumbuh kembang bayi yang meminum ASI lebih baik dan memiliki daya tahan tubuh optimal serta hubungan emosional ibu dan bayi lebih erat. Di bawah ini ada beberapa kiat agar payudara sehat saat menyusui agar para Ibu termasuk mereka yang aktif berkarir tidak ragu lagi untuk memberikan ASI pada bayinya.
Perawatan payudara
Yang pertama harus diperhatikan adalah bagaimana melakukan perawatan payudara. Perawatan yang perlu dilakukan berupa pemijatan payudara untuk memperbaiki sirkulasi darah, merawat puting payudara agar bersih dan tidak mudah lecet, serta memperlancar keluarnya ASI. Pertama cuci dan keringkan tangan lalu olesi dengan baby oil. Tarik dan pelintir puting payudara ke kanan dan ke kiri masing-masing 20 kali. Lalu dengan kedua telapak tangan dan jari-jari, pegang payudara dan pijat ke arah puting payudara sebanyak 10 kali. Terakhir, pijat areola (daerah yang berwarna gelap) ke arah puting susu dengan menggunakan ibu jari. Lakukan perawatan 2 kali sehari. Setelah melahirkan, pijat dengan telapak tangan mulai dari bagian tengah payudara ke arah atas, berputar ke arah samping bawah dan kembali ke depan. Ulangi gerakan sebanyak 20 - 30 kali. Lalu pijat payudara dengan jari mulai dari pangkalnya ke arah puting sebanyak 20 - 30 kali. Lalu siram payudara kiri dan kanan bergantian dengan air hangat sebanyak 5 kali.
Mengatasi keluhan
Segera atasi keluhan yang muncul agar tidak menjadi lebih parah. Misalnya, payudara bengkak dan keras akibat ASI berlebihan. Atasi keluhan ini dengan cara mengompres payudara dengan air atau flanel hangat.
Puting terasa perih dan / atau retak
Batasi waktu menyusui selama 10 menit setiap kali penyusuan. Bila puting retak hentikan kegiatan menyusui minimal 24 jam agar tidak terinfeksi. Jaga payudara agar tetap kering dengan menggunakan bantalan dalam BH yang diganti secara teratur dan angin-anginkan payudara sesering mungkin serta olesi payudara dengan minyak lanolin. Usahakan bayi melahap seluruh puting saat menyusu dan gunakan pelindung puting payudara yang terbuat dari bahan karet lunak saat menyusui jika puting terluka. Segera periksakan ke dokter jika puting masih tetap luka.
Air susu merembes
Keluhan yang membuat Ibu kurang nyaman saat menyusui adalah pakaian basah akibat rembesan ASI. Selain dapat merusak penampilan, hal ini juga tidak baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Karena payudara yang lembab dapat menjadi sumber berkembangnya bakteri dan jamur, sehingga dapat menimbulkan iritasi dan infeksi. Untuk mengatasinya hindari pemakaian sapu tangan, handuk maupun tissue karena akan membuat payudara tetap basah dan lembab. Pilihlah bantalan BH khusus untuk menahan rembesan ASI. Di pasaran banyak dijual produk Breast Pad, bantalan BH yang mampu mencegah ASI agar tidak merembes ke permukaan pakaian dan menjaga puting payudara tetap kering dan bersih. Ada yang dibuat dari bahan khusus yang dapat mengubah ASI menjadi bentuk gel dan lapisan luarnya terbuat dari tissue yang dilaminasi sehingga rembesan ASI tidak membasahi pakaian maupun permukaan payudara. Biasanya untuk sekali pakai. Ada juga yang terbuat dari kain lembut yang dapat dicuci untuk dipakai lagi. Yang penting pilihlah Breat Pad yang bahannya lembut dan halus sehingga nyaman dipakai. Seringlah mengganti Breast Pad, minimal 2 kali sehari. reference:menyusui.com
INDAH FASHION
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) WOMAN DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REACHABLE SHIPPING AROUND THE WORLD WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com