ONLINE&OFFLINE SHOP SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,SHIPPING AROUND THE WORLD WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
ONLINE&OFFLINE SHOP SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,SHIPPING AROUND THE WORLD WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
Dalam Islam, Allah SWT telah mengatur sedemikian rupa hingga hal kecil .Termasuk mengenai puasa bagi ibu menyusui.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW mengatakan: "Sesungguhnya Allah melepaskan
dari seorang musafir kewajiban puasa dan 'setengahnya' shalat, dan melepaskan
dari ibu hamil dan ibu menyusui kewajiban puasa." [HR. Ahmad, Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Baihaqi].
Tapi semuanya tergantung kesiapan mental dan fisik dari sang Ibu. Produksi ASI dipengaruhi psikiolgis ibunya, jika iya yakin akan produksi ASI-nya Insya Allah semuanya akan lancar-lancar saja. Sebetulnya puasa bukan merupakan hambatan bagi seorang utk menyusui, saya
coba copy dan selamat membaca
1 ) Sumber : http://www.ummigroup.co.id/?pilih=lihat&id=363 Tentu saja semuanya bergantung pada kondisi kesehatan tiap ibu. Tetapi secara
umum, asal keadaan ibu sehat, berpuasa dan menyusui dapat dilakukan, relatif
tanpa kesulitan. Beberapa prinsip:
1.Setelah 6 bulan, ASI masih menjadi makanan utama, dengan makanan pendamping lain. Karenanya, lebih mudah bagi ibu untuk tetap berpuasa pada periode ini.
2.Saat puasa, yang biasa terjadi adalah pola menyusui yang berubah. Biasanya pasokan ASI akan berkurang pada siang hari, tetapi sangat melimpah pada malam hari. Dengan beberapa langkah, Insya Allah pasokan ASI secara total akan terpelihara.
Beberapa tips :
1.Saat makan sahur, usahakan banyak minum, terutama minuman hangat.
2.Usahakan menyusui setelah sahur selama mungkin hingga saat berangkat ke kantor
3.Di kantor, usahakan memerah ASI dengan frekuensi seperti saat tidak berpuasa. Di rumah, mintalah pengasuh bayi untuk memberi ASI simpanan seperti biasa plus makanan pendamping lain.
4.Satu jam menjelang pulang, usahakan agar bayi sudah tidak diberi makanan/minuman apapun.
5.Saat ta̢۪jil, usahakan minum minuman hangat agar merangsang kelancaran ASI.
6.Setelah berbuka, segerakan menyusui bayi.
7. Sebelum tidur, cobalah makan makanan ringan dengan minuman hangat.
2) Sumber: http://news.indosiar.com/news_read.htm?id=45493 Berpuasa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
indosiar.com - Pada bulan ramadhan, setiap umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Namun tidak semua umat muslim mampu menjalankan ibadah tersebut.Misalkan saja orang tua yang sudah sepuh, anak balita, orang sakit, dan tak terkecuali bagi ibu hamil yang kehamilannya bermasalah serta ibu menyusui.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui tetap harus berpuasa di bulan Ramadhan, sama dengan wanita wanita yang lain, selagi ia mampu untuk melakukannya. Seorang wanita hamil tidak diperbolehkan berpuasa jika kehamilannya bermasalah. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu perkembangan janin.
Kegiatan berpuasa hanya mengubah jadwal makan. Sementara, asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil dan menyusui selama berpuasa tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 %
protein, dan 10-20 % lemak.
Bagi ibu hamil yang ingin berpuasa disarankan untuk memperhatikan gejala berkurangnya kadar gula dalam darah (hipoglikemia). Gejala ini ditandai dengan pusing, gemetar, mual, dan demam. Dan yang dianjurkan bisa berpuasa adalah ibu yang masa kehamilan sudah cukup tua dan kuat yaitu sekitar usia kehamilan 5 bulan keatas.
Sedangkan bagi ibu menyusui, yang disarankan berpuasa adalah ibu menyusui dengan usia bayi 6 bulan keatas. Sementara bagi ibu yang menyusui ASI ekslusif bisa tidak berpuasa karena harus menyusui tiap dua jam sekali dan si bayi belum memperoleh makanan pendamping ASI. Yang perlu diingat : saat ibu menyusui berpuasa, pola menyusui akan berubah. Pasokan ASI akan berkurang pada siang hari namun melimpah pada malam hari.
Sedangkan bagi ibu hamil, penting diingat bahwa selama hamil, pasokan kalori sangat diperlukan dalam nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.Yang jelas, harus lebih memperhatikan makanan yang dimakan saat sahur dan berbuka.
Bagi ibu hamil dan menyusui, sangat tidak diperbolehkan untuk meninggalkan makan sahur. Makan sahur dapat memberikan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas seharian. Konsumsi gizi seimbang pada saat sahur akan membantu ibu menyusui menghasilkan sari makanan bergizi untuk si kecil.
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah. Apalagi jika si ibu baru saja menyususi. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, entah itu dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran.
Perlu diketahui juga, bagi ibu hamil yang menderita Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi, sebaiknya tidak berpuasa karena penderitanya harus terus menerus mengkonsumsi obat secara teratur. Juga bagi ibu hamil yang mengalami gangguan saluran pencernaan, atau yang memiliki riwayat anarexia dan bulimia (gampang muntah), tidak diperkenankan berpuasa.
Beberapa tips bagi ibu hamil dan menyusui yang ingin berpuasa adalah :
a.. Makan sahur dengan makanan yang bergizi, sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui. Sebaiknya ibu hamil banyak mengonsumsi daging. Daging adalah makanan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.
b.. - Sebaiknya hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter. Dan ditambah dengan segelas susu hangat.
Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.Gejala anemia banyak ditemukan pada ibu hamil karena mereka kurang mengonsumsi makanan bergizi. Anemia berbahaya bagi ibu hamil, karena pada saat persalinan ibu akan mengalami kesulitan dan luka akibat persalinan sulit menutup.
c.. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
d.. Sebelum tidur, untuk memproses produksi ASI, cobalah makan makanan ringan dengan minuman hangat.Intinya, berpuasa bagi ibu hamil dan menyusui semata-mata adalah demi ibadah dan dapat menjalankan puasa secara sehat dan senantiasa bugar.(berbagai
sumber/Idh)
3) Sumber : http://www.kharisma.de/?q=node%2F97 Bila Ibu menyusui puasa
Assalamu'alaykum wr. wb.,
Saya ada pertanyaan mengenai Ibu menyusui di bulan Ramadhan...
Istri saya saat ini sedang menyusui anak usia 10 bulan. Istri maunya tetap
berpuasa...yang ingin saya tanyakan makanan apa saja (utk Istri saaya) yang
memenuhi kebutuhan gizi untuk menyusui anak saya usia 10 bulan?
Wassalam,
Bambang Sulistiyono, Balikpapan Indonesia.
Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Bapak Sulistiyono yang sayang keluarga, semoga jawaban ini tidak terlambat ya
Pak. Dan saya mengucapkan selamat beribadah di bulan Romadhon ini.
Alloh memberi keringanan pada kita, tentu ada hikmah dibaliknya, karena Alloh
yang maha tahu tentang kelemahan kita. Kondisi ibu menyusui pun berbeda satu
sama lain, ada yang diberi kondisi kuat ada juga yang lemah.
Anak Bapak berusia 10 bulan, dan pada usia ini biasanya mendapatkan ASI non
eksklusif, jadi sangat dimungkinkan bagi sang ibu untuk tetap berpuasa.
Adapun makanan yang diperlukan agar zat gizi tetap terpenuhi, sebaiknya tetap
memperhatikan keseimbangan zat-zat yang diperlukan (Protein, Karbohidrat,
Lemak, Vitamin dan Mineral), terutama pada saat berbuka puasa dan sahur.
Saat berbuka puasa, tentu setelah sebelumnya memakan makanan yang manis dan
mudah dicerna semacam kurma, sebaiknya ibu segera makan berat. Hal ini karena
ibu menyusui lebih banyak mengalami kekurangan energi. Kebutuhan air minum pun
jangan dilupakan, untuk menghindari dehidrasi yang mengakibatkan produksi ASI
berkurang. Usahakan 10-12 gelas perhari, bisa diminum saat berbuka, diantara
berbuka dan sahur dan pada waktu sahur. Minum susu juga baik bahkan dianjurkan.
Dibawah ini ada artikel menarik yang bisa bapak baca untuk lebih melengkapi
jawaban saya. Sekali lagi selamat beribadah puasa dan salam juga buat keluarga.
wassalaamu'alaikum
Dewi Yuniasih
http://staging.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/TKSK/TKSK_ndnp.asp?id=469 http://staging.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/TKSK/TKSK_ndnp.asp?id=432 http://www.kompas.com/kompas-cetak/0211/17/keluarga/puas21.htm
ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek penundaan kehamilan.
1.Aspek Gizi.
Manfaat Kolostrum
·Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
·Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
·Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
·Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
Komposisi ASI
·ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
·ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
·Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.
Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
·Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.
·Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AAdalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
2. Aspek Imunologik
·ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
·Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
·Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikatzat besi di saluran pencernaan.
·Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
·Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodisaluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
·Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
3. Aspek Psikologik
·Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
·Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
·Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
4. Aspek Kecerdasan
·Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
·Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
5. Aspek Neurologis
·Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
6. Aspek Ekonomis
·Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
7. Aspek Penundaan Kehamilan
·Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
Sumber: Buku Panduan Manajemen Laktasi: Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI,2001
ONLINE&OFFLINE SHOP SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE SHIPPING AROUND THE WORLD WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu) hingga puting susu pun mengalami sumbatan. Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik pada bagian payudaranya. Pengurutan payudara sebelum laktasi merupakan salah satu tindakan yang sangat efektif untuk menghindari terjadinya sumbatan pada duktus. Usahakan untuk selalu menyusui dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan sikap saat menyusui dapat menyebabkan terjadinya sumbatan duktus. Menggunakan penyangga bantal saat menyusui cukup membantu menciptakan posisi menyusui yang lebih baik.
Beberapa indikasi yang menunjukkan terjadinya mastitis: - Tiba-tiba muncul rasa gatal pada puting dan berkembang menjadi adanya rasa nyeri saat bayi menyusui - Timbulnya rasa demam dan kemerahan disekitar area hisapan dapat pula disebabkan mastitis. Sisi yang mengalami sumbatan duktus akan menunjukkan warna kemerahan dibandingkan daerah lainnya - Ibu merasakan gejala menyerupai flu seperti demam, rasa dingin sementara tubuh terasa pegal dan sakit. Cara mengurangi efek mastitis: - Untuk memperpendek durasi mastitis, segeralah tidur bila menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar - Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan sistem imun dan membantu melawan infeksi - Kompres daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan air hangat - Bantuan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi, akan sangat membantu mempercepat menghilangkan sumbatan - Tetap berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang - Lakukan pemijatan ringan saat menyusui juga sangat membantu
Mastitis
Pada saat menyusui memang bisa terjadi Infeksi payudara, hal ini bisa dikarenakan adanya saluran payudara yang tersumbat sehingga ASI tida bisa keluar dengan lancar.
Adanya saluran payudara yang tersumbat ini menyebabkan pembengkakan pada payudara dan bila tidak ditangani dengan baik bisa berlanjut menjadi radang (mastitis) dan menyebabkan abses ( bernanah).
Di bawah ini saya sertakan tips untuk mencegah dan mengatasi radang payudara yang diambil dari info sehat.com
Pencegahan Radang Payudara saat Menyusui
Cara mencegah radang payudara:
1. Keluarkan kelebihan ASI dengan segera. ASI yang tidak dikeluarkan akan menumpuk dan menimbulkan penyumbatan di dalam payudara yang dapat berujung peradangan.
2. Susui bayi sesering mungkin dan jangan memperpanjang jarak antar tiap waktu menyusui.
3. Jika payudara sudah terasa penuh ASI, bujuklah bayi untuk menyusui. Anda tidak perlu menunggu sampai si kecil merasa lapar.
Cara mengatasi radang payudara:
1. Istirahat. Istirahat akan menghilangkan stres dan meningkatkan kekebalan tubuh Anda kembali.
2. Kompres payudara. Secara bergantian, kompres payudara Anda dengan kompres hangat dan dingin. Kompres dingin menghilangkan rasa nyeri, sedangkan kompres panas membantu memerangi peradangan.
3. Pijat daerah yang sakit. Pemijatan akan meningkatkan sirkulasi, mengurangi penyumbatan payudara serta membantu meningkatkan faktor imunitas di payudara. Pijatlah payudara Anda sambil mandi air hangat atau berendam air hangat.
4. Jangan berhenti menyusui meskipun payudara meradang. Penghentian ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi kuman penyakit pada payudara yang dapat berlanjut menjadi abses payudara (payudara bernanah).
5. Susuilah lebih sering di payudara yang meradang .
* Susuilah payudara yang meradang sampai kosong, karena apabila ada yang tersisa akan lebih mudah terinfeksi lagi.
* Sebaiknya langsung susui bayi (jangan dipompa), kecuali jika terpaksa karena bayi menolak menyusu, keluarkan ASI dengan tangan atau dipgahanompa.
* Mulailah menyusui dengan payudara yang sehat, setelah itu baru ganti ke payudara yang sakit. Cara ini akan mengurangi nyeri saat menyusu.
6. Apabila bayi Anda menolak untuk menyusu pada payudara yang meradang, ini dapat disebabkan karena peradangan kelenjar susu meningkatkan kadar sodium (garam) pada ASI sehingga rasanya jadi asin. Kebanyakan bayi tidak menyadari rasa asin ini, tetapi ada bayi yang menolak untuk meminumnya. Apabila bayi Anda menolak, mulailah menyusui dari payudara yang sehat, baru selanjutnya tukar ke payudara yang meradang.
7. Apabila peradangan terus berlanjut, segeralah periksa ke dokter.
Mastitis dan Penanganannya
Memiliki seorang anak yang baru lahir adalah sesuatu yang sangat menakjubkan, perubahan kebiasaan hidup karena kehadiran buah hati pun terjadi, Prioritas pertama saat itu adalah memberikan ASI sebagai makanan bagi bayinya.
* Masa-masa menyusui tersebut seringkali membuat ibu mengalami pengerasan payudara hingga berakibat mastitis. Mastitis ini tidak akan terjadi bila ibu memberikan ASInya dengan cara yang benar.
Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus hingga puting susupun mengalami sumbatan. Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik pada payudaranya.
Selalu pastikan tindakan menysui dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan sikap saat menyusui menyebabkan terjadinya sumbatan duktus. Pengurutan payudara sebelum laktasi adalah salah satu tindakan yang sangat efektif untuk menghindari terjadinya sumbatan pada duktus. Menggunakan penyangga bantal saat menyusui dapat pula membantu membuat posisi menyusui menjadi lebih baik.
Beberapa indikasi yang memungkinkan terjadinya mastitis pada setiap ibu menyusui yang seharusnya dapat dihindari, beberapa diantaranya adalah:
- Dimulai dengan adanya rasa gatal pada puting dan berkembang menjadi adanya rasa nyeri saat bayi menyusui, ini dapat disebut mastitis. Namun tidak semua kasus mastitis ada keluhan nyeri, sehingga ibu sebaiknya mengetahui indikasi lainnya.
- Adanya rasa demam dan kemerahan disekitar area hisapan dapat pula disebabkan mastitis. Sisi yang mengalami sumbatan duktus akan menunjukkan warna kemerahan yang lenih jelas dibandingkan daerah lainnya, umumnya disertai dengan rasa nyeri yang hebat terutama bila tersentuh hingga tidak dapat menggendong bayi pada sisi yang mengalami mastitis karena sensasi rasa sakitnya.
- Ibu akan tampak seperti sedang mengalami flu, dengan gejala demam, rasa dingin dan tubuh terasa pegal dan sakit.
Tips untuk mengurangi efek dari mastitis.
· Cepat curiga akan adanya mastitis.
· Segeralah tidur bila menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar.Duduklama selama beberapa jam tanpa melakukan aktifitas dapat membantu memperpendek durasi mastitis.
· Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan sistem imun dan membantu melawan infeksi. Jika infeksi terjadi hingga berhari-hari konsultasikan kepada dokter.
· Kompres air hangat pada daerah yang mengalami sumbatan duktus.
· Bantuan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi, akan sangat membantu mempercepat menghilangkan sumbatan.
· Tetap berikan ASI kepada bayi, bila gagal coba lagi, susui terutama payudara yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang. Bila gagal gunakan pompa sedot.
· Lakukan pemijatan terus menerus saat menyusui juga sangat membantu.
(idionline/Kalbefarma)
Infeksi Payudara Ganggu Keluarnya ASI
MESKIPUN seorang ibu ingin menyusui bayinya dan persediaan susunya cukup, tidak jarang rencana ini gagal karena air susu terbendung. Akibatnya, air susu ibu (ASI) tidak keluar sehingga payudara membengkak, diikuti suhu tubuh yang agak tinggi atau demam, pegal-pegal, dan lemas. Banyak yang salah duga karena tanda-tanda ini mirip dengan keadaan bila seseorang terserang influensa. Inilah infeksi payudara.
Infeksi payudara atau mastitis sebenarnya merupakan suatu masalah yang jarang terjadi pada ibu-ibu yang menyusui bayinya. Tetapi kalaupun hal ini sampai terjadi, biasanya baru akan muncul 11-30 hari setelah melahirkan.
Infeksi payudara tidak bisa disamakan dengan keadaan yang disebabkan oleh penyumbatan ASI. Bila infekasi payudara terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan, maka penyumbatan ASI terjadi lebih dini lagi, yaitu sekitar 24-72 jam setelah persalinan, pada waktu payudara mulai memproduksi ASI, atau lama setelah itu misalnya pada waktu menyapih bayi.
Gangguan yang ditimbulkan akibat penyumbatan saluran ASI ini antara lain rasa kurang nyaman, payudara membengkak dan sensitif, tetapi tidak diikuti dengan demam. Penyebab penumbatan ini bukan karena infeksi.
Untuk mengatasi penyumbatan saluran ASI, kenakanlah BH khusus bagi ibu menyusui, lalu tempat yang bengkak dikompres dengan air dingin atau es. Kalau dianggap perlu, seorang ibu dapat minum obat pengurang rasa sakit. Biasanya, dalam beberapa hari pembengkakan berkurang dan payudara akan menjadi lebih lembut setelah ASI diproduksi dengan teratur.
Lakukan Sesuatu
Setiap saat, selama menyusui, ASI memang dapat terbendung. Akibatnya terjadi pembengkakan di satu bagian, payudara menjadi lebih peka, meskipun tidak menimbulkan demam. Tetapi, bila keadaan ini dibiarkan, maka dapat berkembang menjadi infeksi.
Karena itu, agar tidak berkembang lebih gawat, sebaiknya ibu melakukan sesuatu, misalnya dengan membersihkan sisa-sisa ASI yang tertinggal di puting secara teratur dengan air hangat, dengan meletakkan sesuatu yang panas di tempat yang bengkak. Kompres dengan air panas atau mandi di bawah pancuran juga dapat menolong.
Kemudian, daerah yang bengkak sebaiknya di-massage dengan hati-hati, dan payudara sesering mungkin dikosongkan, dengan cara menyusui. Bisa juga mengeluarkan ASI dengan tangan atau pompa payudara. Dengan cara-cara seperti ini biasanya penimbunan ASI akan berakhir dengan cepat dan tidak sampai menimbulkan mastitis.
Bila keadaan tidak tertolong lagi dan berkembang sehingga timbul kemerah-merahan pada payudara serta diikuti demam dan seakan-akan terkena influensa, maka tanda-tanda ini menunjukkan adanya infeksi. Dalam hal ini sebaiknya ibu segera ke dokter supaya dapat dilakukan tindakan untuk mengatasinya.
Dari pemeriksaan diketahui bahwa jenis bakteri penyebab infeksi itu kebanyakan bakteri staphylosoccus aureus. Bayi yang ibunya menderita mastitis akan menyimpan bakteri ini dalam hidung dan tenggorokannya. Memang bayi itu tidak menjadi sakit, tetapi ia dapat memindahkan bakteri itu kembali ke ibunya. Lalu, mengapa beberapa ibu yang bayinya membawa bakteri akan menderita mastitis, sedangkan ibu lainnya tidak? Hal ini belum dapat diungkapkan.
Tetapi yang jelas, penimbunan ASI akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan infeksi ini. Mungkin hal ini disebabkan adanya belahan-belahan atau luka (lecet) pada puting susu yang menyebabkan bakteri lebih mudah masuk ke dalam payudara. Karena itu, hindarilah terjadinya luka pada puting susu serta penimbunan ASI dalam payudara.
Pengobatan Secepatnya
Apabila sudah terjadi peradangan atau mastitis, maka dibutuhkan pengobatan dengan obat antibiotika. Pendapat dokter tentang pemakaian antibiotika bisa berbeda-beda, tetapi dokter akan memberikan yang terbaik bagi ibu. Pengobatan dengan antibiotika dilakukan selama beberapa hari, tergantung dari kebutuhan.
Penting diketahui, walaupun ibu merasa sembuh meskipun obat itu belum habis, pengobatan dengan obat antibiotika harus tetap diteruskan. Sebagai terapi tambahan dapat dilakukan dengan minum obat pengurang rasa sakit dan menurunkan panas, menggunakan BH yang dapat menunjang payudara dengan baik, serta kompres air panas. Bila ada demam, maka konsumsi air juga ditingkatkan.
Banyak pendapat yang saling bertentangan mengenai apakah pemberian ASI dihentikan atau tidak selama adanya infeksi payudara. Namun, baik untuk diketahui, bahwa seringkali apabila pemberian ASI dihentikan, maka justru payudara akan makin membengkak, rasa sakit pun bertambah serta proses penyembuhan infeksi bertambah lambat. Walaupun banyak pendapat yang menganjurkan untuk menghentikan pemberian ASI sementara, tetapi dari beberapa penelitian diketahui bahwa mengosongkan payudara merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatasi infeksi payudara.
Dari suatu penelitian di Denmark pada 1984 diketahui bahwa pengobatan dengan obat-obatan antibiotika yang dikombinasikan menunjukkan hasil yang baik, dan ini dianggap jalan keluar yang tepat. Pengosongan payudara akan mempersingkat lamanya gejala dari penyakit ini. Pengulangan infeksi belum diselisiki dengan seksama.
Namun, beberapa dokter khawatir bahwa apabila bayi-bayi menyusu dari payudara yang terinfeksi, maka mereka pun akan terkena infeksi. Kemudian hal ini akan ditularkan kembali ke ibunya, sehingga akhirnya si ibu akan mengalaminya berulang kali. Tetapi dari beberapa penelitian yang dilakukan diketahui bahwa ibu yang menyusui bayinya walaupun payudaranya infeksi, ternyata tidak menularkan penyakitnya pada si bayi.
Payudara yang terkena infeksi memang harus dikosongkan sesering mungkin dengan cara membiarkan bayi terus menyusu atau memompanya, atau mengeluarkan ASI dengan cara mengurut payudara dengan tangan. Bila mastitis segera diobati dengan antibiotika, maka kemungkinan untuk terjadinya abses sangat kecil. Tetapi sebaiknya, infeksi didiagnosa sedini mungkin untuk dapat mencegah komplikasi yang berat seperti abses. Abses ialah kumpulan nanah, jadi semacam bisul tetapi di dalam payudara. Abses pada payudara dapat terjadi bila pengobatan dengan antibiotika tertunda 24-28 jam.
Bila infeksi payudara ini sudah meningkat jadi abses, maka diperlukan pembedahan. Rongga abses dibuka, kemudian dikosongkan, untuk mengeluarkan nanah yang ada di dalam payudara. Biasanya diperlukan pemberian obat-obat antibiotika melalui intra vana (pembuluh darah di dalam) untuk menyelesaikan hal ini secara tuntas.
ONLINE&OFFLINE SHOP SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE SHIPPING AROUND THE WORLD WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com
Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com
Penyakit yang menyerang payudara ternyata tak hanya kanker payudara saja. Ada penyakit lain yang tak kalah berbahayanya. Yaitu mastitis atau biasa juga disebut dengan abses/ nanah pada payudara/ radang payudara.
Mastitis ini biasanya diderita oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Radang ini terjadi karena si ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus.
Namun jangan khawatir, tidak semua perempuan dapat terkena mastitis. Banyak faktor yang menyebabkan perempuan menderita penyakit ini. Di antaranya adalah daya tahan tubuh yang lemah, dan kurangnya menjaga kebersihan puting payudara saat menyusui.
Penyebab
Biasanya terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. Bakteri biasanya masuk melalui puting susu yang pecah-pecah atau terluka. Atau bisa juga karena adanya sumbatan pada saluran ASI.
Gejala
Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras saat diraba dan tampak memerah. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan demam seperti terserang flu. Namun bila karena sumbatan tanpa infeksi, biasanya badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian yang keras dan nyeri, serta merah.
Pencegahan
Sama dengan penyakit lain. Mastitis bisa dihindari jika ibu yang baru melahirkan cukup istirahat dan bisa secara teratur menyusui bayinya agar payudara tidak menjadi bengkak. Gunakan BH yang sesuai dengan ukuran payudara. Serta usahakan untuk selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum dan sesudah menyusui.
Pengobatan
Jika disebabkan oleh bakteri, maka pengobatan yang tepat dengan pemberian antibiotika. Mintalah pada dokter antibiotika yang baik dan aman untuk ibu sedang menyusui. Selain itu, bila badan terasa panas, ibu dapat meminum obat penurun panas. Kemudian. untuk bagian payudara yang terasa keras dan nyeri, dapat dikompres dengan menggunakan air dingin untuk mengurangi rasa nyeri.
Bila tidak tahan nyeri, dapat meminum obat penghilang rasa sakit. Istirahat yang cukup amat diperlukan agara kondisi tubuh ibu kembali sehat dan segar. Makan makanan yang bergizi tinggi sangatlah dianjurkan. Minum banyak air putih juga akan membantu menurunkan demam. Biasanya rasa demam dan nyeri itu akan hilang dalam dua atau tiga hari dan Anda akan mampu beraktivitas seperti semula.
ONLINE&OFFLINE SHOP SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE SHIPPING AROUND THE WORLD WEB , http://indahfashion.blogspot.com e-mail:sweetye_indah@yahoo.com