HAMIL KALA MEMAKAI KONTRASEPSI

00:45 Posted In , , , , , , , , , , , , Edit This
HAMIL KALA MEMAKAI KONTRASEPSI

Bila kita kadung hamil padahal kontrasepsi masih terpasang, segera konsultasikan ke dokter untuk diambil langkah-langkah lanjutan.

Walau dapat dikatakan cukup jarang atau hanya sekitar 3 persen, kehamilan yang tak diharapkan sewaktu-waktu dapat terjadi kala ibu sedang memakai kontrasepsi. Dengan demikian, berarti program KB atau usaha untuk menunda kehamilan yang sedang dijalani menjadi berantakan. Bukan itu saja, si ibu yang menjalani kehamilan ini pun akan selalu diliputi kecemasan. Apakah alat kontrasepsi ini mengakibatkan janin terjadi "apa-apa"?

Umumnya kehamilan dengan alat kontrasepsi masih terpasang terjadi pada alat spiral atau IUD. "Walaupun alat kontrasepsi lainnya, seperti kondom, pil KB, dan susuk pun berisiko mengakibatkan terjadi kehamilan yang tak diharapkan pula. Namun yang banyak disorot adalah pemakaian spiral, karena banyak kasus kehamilan terjadi saat ibu mengikuti program KB dengan spiral," ungkap dr. Bawono Hasan SpOG. dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta ini.

Padahal, paparnya, kontrasepsi spiral sengaja dibuat dari tembaga, dengan tujuan agar sperma yang masuk ke rahim, kapasitasnya berkurang sehingga tak dapat bergerak untuk membuahi sel telur. "Ion-ion yang dikeluarkan oleh tembaga, membuat sperma yang masuk ke rahim menjadi kurang kapasitasnya untuk dapat membuahi."

SEDAPAT MUNGKIN DICABUT

Bila pun kadung terjadi kehamilan saat spiral masih terpasang, maka spiral bisa dicabut, terutama bila usia kehamilan di 3 bulan pertama atau diperkirakan kehamilan belum terlalu besar. "Dengan mengeluarkan IUD pada awal-awal kehamilan, semakin melipatgandakan kemungkinan terjadinya kehamilan yang berhasil." Mencabutnya pun mudah, dokter cukup menarik benang yang ada di spiral. "Karena sebenarnya spiral tak menyentuh janin sama sekali. Spiral terletak di luar kandungan, jadi dokter tinggal menarik benang yang ada di spiral."

Perlunya spiral yang tertanam di mulut rahim tersebut dicabut, karena spiral tersebut mengandung bahan aktif dari tembaga. Ion-ion yang dikeluarkan tembaga itu dapat mengganggu pertumbuhan janin, sehingga dapat mengakibatkan keguguran atau kegagalan kehamilan, kelahiran secara prematur, atau ketuban pecah karena terjadi infeksi di rahim. "Namun kalau spiral tersebut sudah tak aktif lagi atau tua, sehingga tak berfungsi lagi, maka tak mempengaruhi kehamilan."

Walaupun demikian, ada juga kehamilan saat spiral masih terpasang tak menimbulkan masalah sama sekali. "Biasanya hal ini terjadi bila spiral yang tertanam di rahim ibu sudah mendekati akhir masa kerjanya." Spiral, ungkap Bawono, memiliki akhir masa kerja. "Ada spiral yang masa kerjanya 5 tahun, ada juga yang 8 tahun. Nah, kalau spiral yang terpasang sudah melampaui akhir masa kerja, si ibu sama saja dengan tak memasang spiral. Kalau pun ternyata hamil, biasanya tak ada dampaknya."

Nah, agar tak terjadi keterlambatan penanganan, Bawono menyarankan, bila ibu merasa haidnya terlambat atau hanya keluar darah sedikit sekali tak seperti biasanya ketika sedang menggunakan spiral, segera konsultasikan ke petugas kesehatan atau dokter pada saat itu juga. Sebab, jika usia kehamilan lebih dari 3 bulan, pencabutan spiral harus lebih hati-hati dan harus dilakukan oleh ahlinya.

Rodin Daulat G.T. Ilustrasi : Pugoeh/nakita

Jika Spiral Tak Bisa Dicabut

Tak usah cemas, Bu, kehamilan tetap dapat diteruskan, kok. "Seringkali memang dokter menemui kesulitan menarik spiral karena benang spiral tak kelihatan," kata Bawono. Nah, bila spiral aktif masih terpasang, untuk menghindari terjadinya keguguran, maka kehamilan tersebut harus dipantau secara sangat teliti, misal dengan USG. "Pemantauan tersebut untuk mengetahui perkembangan janin di rahim. Sehingga bila ada kelainan dapat segera diantisipasi secara dini."

Rodin

Terjadi Di Saluran Tuba

Papar Bawono, hampir 15 persen kehamilan dengan IUD masih terpasang terjadi dalam tuba fallopi atau saluran tuba, jadi bukan di rahim. "Keadaan ini biasa disebut kehamilan di luar kandungan. Biasanya bila hal ini terjadi, justru jadi sangat sulit untuk dideteksi, sehingga kerap membutuhkan pembedahan." Sebab, saluran tuba terlalu sempit dan tipis untuk menampung janin yang tumbuh makin besar. Akibatnya, kehamilan di luar kandungan kerap mendatangkan perdarahan berat di dalam dan biasanya terjadi pada bulan kedua dan ketiga setelah haid terakhir. "Ibu akan merasakan nyeri yang luar biasa di perut bagian bawah dan satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan adalah pengangkatan tuba melalui pembedahan." Jadi, kehamilan otomatis tak bisa diteruskan.

Rodin

Aneka Penyebab

Menurut Bawono, faktor penyebab terjadinya "kebobolan" itu sendiri cukup beragam. Mulai pemasangnya, orang yang dipasang, dan alat kontrasepsi itu sendiri. "Untuk subjek atau orang yang memasang alat kontrasepsi, misal, dokter atau petugas yang memasang, salah dalam memilih kasus atau alat yang cocok untuk seorang ibu." Karena bagaimanapun, tak semua alat kontrasepsi cocok dipergunakan semua ibu.

"Dokter atau petugas kesehatan yang memasang harus melihat atau mengkaji lagi, bagaimana kondisi si ibu. Misal, tak semua wanita dapat dipasangi spiral. Bila ia mempunyai benjolan di rahim, maka seringkali spiral bisa lepas sendiri. Bila spiral tetap dipaksakan masuk, badan pun akan menolak, sehingga tetap akan keluar lagi dengan sendirinya."

Waktu pemasangan yang tak tepat juga bisa mengakibatkan spiral lepas dari tempatnya. Misal, pemasangan spiral saat si ibu baru 3-4 minggu usai melahirkan, tentu besar kemungkinan spiral akan lepas kembali. Waktu pemasangan spiral yang cocok adalah saat rahim mulai kembali mengecil atau normal, sekitar 40 hari seusai melahirkan. Kalau rahim masih besar, spiral akan lepas dengan sendirinya.

Masalahnya, yang kerap terjadi di lapangan, dokter atau si petugas tak selamanya memiliki waktu yang cukup untuk melayani pasien secara lebih teliti. "Ini bisa terjadi karena banyaknya pasien yang ada atau dikejar target pemasangan. Terutama sekali sering terjadi di RS atau

Puskesmas yang ramai. Sehingga pelayanannya kadang tidak secara maksimal atau pemasangan alat kontrasepsi menjadi sembarangan, kurang teliti, atau tidak memilih kasus."

Faktor kedua yang sering terjadi, pengalaman atau jam terbang para pemasang yang masih minim/kurang. Misal, petugas yang memasang masih baru atau belajar.

Sementara dari sisi pasiennya, sering tidak taat kontrol pada jadwal-jadwal kontrol yang telah ditetapkan dokter. "Bukan itu saja, harusnya selain kontrol pada waktu-waktu yang telah ditetapkan, ibu pun harus memeriksakan diri ke dokter bila terjadi masalah dengan dirinya. Misal, bila tiba-tiba haid ibu banyak, maka si ibu harus segera kontrol ke dokter. Bisa saja alat kontrasepsi yang dipasang jadi turun atau tak berada pada tempatnya. Sebab, pada pemasangan IUD atau spiral, karena dipasang di rahim, maka kalau haid ibu banyak, alat yang dipasang tersebut bisa turun. Untuk itulah disarankan, ibu yang dipasang IUD harus rajin melakukan kontrol ke dokter."

Para dokter atau petugas kesehatan juga harus memberitahu, hal-hal apa saja yang perlu diketahui oleh si ibu seputar alat kontrasepsi yang terpasang. "Namun, lagi-lagi, kendalanya kadang antara petugas medis dan pasien tak memiliki waktu yang cukup untuk saling berkonsultasi atau tukar pikiran. Dengan demikian, informasi yang didapat pasien kurang mendalam."

Rodin

Agar Tak "Kebobolan"

Untuk mengantisipasi agar tak terjadi kehamilan atau spiral yang dipasang dapat berfungsi dengan baik, berikut ini saran Bawono.

1. Ibu juga harus sering melakukan kontrol untuk mengatisipasi spiral bergeser dari tempatnya. Untuk awal-awal pemasangan spiral biasanya pemeriksaan spiral dilakukan sebulan sekali. Bila telah dinilai cocok, masa kontrolnya boleh lebih lama, tergantung petunjuk dokter atau petugas yang memasang.

2. Agar tak terjadi masalah, pasien juga harus memilih-milih tempat pemasangan. Pilihlah tempat pemasangan yang baik, di mana petugas pemasang dan pasien memiliki waktu yang cukup untuk berkonsultasi.

3. Agar hasil yang didapat maksimal atau sesuai harapan, pemilihan alat kontrasepsi sebaiknya dokter yang menentukan. "Yang selama ini sering terjadi, pasien atau ibu sendiri yang menentukan. Padahal, alat kontrasepsi yang ingin digunakan itu belum tentu cocok dengan dirinya."

4. Pemilihan spiral juga harus yang baik. "Pada dasarnya semua spiral yang dipasarkan sudah teruji kemampuannya. Namun ada kalanya kondisi kemasannya rusak atau cacat, sehingga dapat mengakibatkan kontrasepsi tersebut bekerja kurang maksimal."

Rodin

Sumber web Tabloid Nakita Nomor 492 Tahun X



INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion


Hamil, Menyusui di Bulan Puasa

00:52 Posted In , , Edit This
Dalam Islam, Allah SWT telah mengatur sedemikian rupa hingga hal kecil .Termasuk mengenai puasa bagi ibu menyusui.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW mengatakan: "Sesungguhnya Allah melepaskan
dari seorang musafir kewajiban puasa dan 'setengahnya' shalat, dan melepaskan
dari ibu hamil dan ibu menyusui kewajiban puasa." [HR. Ahmad, Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Baihaqi].
Tapi semuanya tergantung kesiapan mental dan fisik dari sang Ibu. Produksi ASI dipengaruhi psikiolgis ibunya, jika iya yakin akan produksi ASI-nya Insya Allah semuanya akan lancar-lancar saja. Sebetulnya puasa bukan merupakan hambatan bagi seorang utk menyusui, saya
coba copy dan selamat membaca

1 ) Sumber : http://www.ummigroup.co.id/?pilih=lihat&id=363
Tentu saja semuanya bergantung pada kondisi kesehatan tiap ibu. Tetapi secara
umum, asal keadaan ibu sehat, berpuasa dan menyusui dapat dilakukan, relatif
tanpa kesulitan. Beberapa prinsip:
1.Setelah 6 bulan, ASI masih menjadi makanan utama, dengan makanan pendamping lain. Karenanya, lebih mudah bagi ibu untuk tetap berpuasa pada periode ini.
2.Saat puasa, yang biasa terjadi adalah pola menyusui yang berubah. Biasanya pasokan ASI akan berkurang pada siang hari, tetapi sangat melimpah pada malam hari. Dengan beberapa langkah, Insya Allah pasokan ASI secara total akan terpelihara.

Beberapa tips :
1.Saat makan sahur, usahakan banyak minum, terutama minuman hangat.
2.Usahakan menyusui setelah sahur selama mungkin hingga saat berangkat ke kantor
3.Di kantor, usahakan memerah ASI dengan frekuensi seperti saat tidak berpuasa. Di rumah, mintalah pengasuh bayi untuk memberi ASI simpanan seperti biasa plus makanan pendamping lain.
4.Satu jam menjelang pulang, usahakan agar bayi sudah tidak diberi makanan/minuman apapun.
5.Saat taĆ¢€™jil, usahakan minum minuman hangat agar merangsang kelancaran ASI.
6.Setelah berbuka, segerakan menyusui bayi.
7. Sebelum tidur, cobalah makan makanan ringan dengan minuman hangat.

2) Sumber: http://news.indosiar.com/news_read.htm?id=45493
Berpuasa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
indosiar.com - Pada bulan ramadhan, setiap umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Namun tidak semua umat muslim mampu menjalankan ibadah tersebut.Misalkan saja orang tua yang sudah sepuh, anak balita, orang sakit, dan tak terkecuali bagi ibu hamil yang kehamilannya bermasalah serta ibu menyusui.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui tetap harus berpuasa di bulan Ramadhan, sama dengan wanita wanita yang lain, selagi ia mampu untuk melakukannya. Seorang wanita hamil tidak diperbolehkan berpuasa jika kehamilannya bermasalah. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu perkembangan janin.
Kegiatan berpuasa hanya mengubah jadwal makan. Sementara, asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil dan menyusui selama berpuasa tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 %
protein, dan 10-20 % lemak.
Bagi ibu hamil yang ingin berpuasa disarankan untuk memperhatikan gejala berkurangnya kadar gula dalam darah (hipoglikemia). Gejala ini ditandai dengan pusing, gemetar, mual, dan demam. Dan yang dianjurkan bisa berpuasa adalah ibu yang masa kehamilan sudah cukup tua dan kuat yaitu sekitar usia kehamilan 5 bulan keatas.
Sedangkan bagi ibu menyusui, yang disarankan berpuasa adalah ibu menyusui dengan usia bayi 6 bulan keatas. Sementara bagi ibu yang menyusui ASI ekslusif bisa tidak berpuasa karena harus menyusui tiap dua jam sekali dan si bayi belum memperoleh makanan pendamping ASI. Yang perlu diingat : saat ibu menyusui berpuasa, pola menyusui akan berubah. Pasokan ASI akan berkurang pada siang hari namun melimpah pada malam hari.
Sedangkan bagi ibu hamil, penting diingat bahwa selama hamil, pasokan kalori sangat diperlukan dalam nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.Yang jelas, harus lebih memperhatikan makanan yang dimakan saat sahur dan berbuka.
Bagi ibu hamil dan menyusui, sangat tidak diperbolehkan untuk meninggalkan makan sahur. Makan sahur dapat memberikan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas seharian. Konsumsi gizi seimbang pada saat sahur akan membantu ibu menyusui menghasilkan sari makanan bergizi untuk si kecil.
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah. Apalagi jika si ibu baru saja menyususi. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, entah itu dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran.
Perlu diketahui juga, bagi ibu hamil yang menderita Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi, sebaiknya tidak berpuasa karena penderitanya harus terus menerus mengkonsumsi obat secara teratur. Juga bagi ibu hamil yang mengalami gangguan saluran pencernaan, atau yang memiliki riwayat anarexia dan bulimia (gampang muntah), tidak diperkenankan berpuasa.
Beberapa tips bagi ibu hamil dan menyusui yang ingin berpuasa adalah :
a.. Makan sahur dengan makanan yang bergizi, sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui. Sebaiknya ibu hamil banyak mengonsumsi daging. Daging adalah makanan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.
b.. - Sebaiknya hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter. Dan ditambah dengan segelas susu hangat.
Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.Gejala anemia banyak ditemukan pada ibu hamil karena mereka kurang mengonsumsi makanan bergizi. Anemia berbahaya bagi ibu hamil, karena pada saat persalinan ibu akan mengalami kesulitan dan luka akibat persalinan sulit menutup.
c.. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
d.. Sebelum tidur, untuk memproses produksi ASI, cobalah makan makanan ringan dengan minuman hangat.Intinya, berpuasa bagi ibu hamil dan menyusui semata-mata adalah demi ibadah dan dapat menjalankan puasa secara sehat dan senantiasa bugar.(berbagai
sumber/Idh)

3) Sumber : http://www.kharisma.de/?q=node%2F97
Bila Ibu menyusui puasa
Assalamu'alaykum wr. wb.,
Saya ada pertanyaan mengenai Ibu menyusui di bulan Ramadhan...
Istri saya saat ini sedang menyusui anak usia 10 bulan. Istri maunya tetap
berpuasa...yang ingin saya tanyakan makanan apa saja (utk Istri saaya) yang
memenuhi kebutuhan gizi untuk menyusui anak saya usia 10 bulan?
Wassalam,
Bambang Sulistiyono, Balikpapan Indonesia.
Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Bapak Sulistiyono yang sayang keluarga, semoga jawaban ini tidak terlambat ya
Pak. Dan saya mengucapkan selamat beribadah di bulan Romadhon ini.
Alloh memberi keringanan pada kita, tentu ada hikmah dibaliknya, karena Alloh
yang maha tahu tentang kelemahan kita. Kondisi ibu menyusui pun berbeda satu
sama lain, ada yang diberi kondisi kuat ada juga yang lemah.
Anak Bapak berusia 10 bulan, dan pada usia ini biasanya mendapatkan ASI non
eksklusif, jadi sangat dimungkinkan bagi sang ibu untuk tetap berpuasa.
Adapun makanan yang diperlukan agar zat gizi tetap terpenuhi, sebaiknya tetap
memperhatikan keseimbangan zat-zat yang diperlukan (Protein, Karbohidrat,
Lemak, Vitamin dan Mineral), terutama pada saat berbuka puasa dan sahur.
Saat berbuka puasa, tentu setelah sebelumnya memakan makanan yang manis dan
mudah dicerna semacam kurma, sebaiknya ibu segera makan berat. Hal ini karena
ibu menyusui lebih banyak mengalami kekurangan energi. Kebutuhan air minum pun
jangan dilupakan, untuk menghindari dehidrasi yang mengakibatkan produksi ASI
berkurang. Usahakan 10-12 gelas perhari, bisa diminum saat berbuka, diantara
berbuka dan sahur dan pada waktu sahur. Minum susu juga baik bahkan dianjurkan.
Dibawah ini ada artikel menarik yang bisa bapak baca untuk lebih melengkapi
jawaban saya. Sekali lagi selamat beribadah puasa dan salam juga buat keluarga.
wassalaamu'alaikum
Dewi Yuniasih
http://staging.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/TKSK/TKSK_ndnp.asp?id=469
http://staging.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/TKSK/TKSK_ndnp.asp?id=432
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0211/17/keluarga/puas21.htm

Salam ASI dan Bravo ASI

//Wassalam
Ayahnya Nadhira




Reference [Ayahbunda-Online] Menyusui dan puasa

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com


5 Pedoman Makan Sehat Saat Hamil

00:15 Posted In , , , , , Edit This

(Posted:2007-01-02 00:00:00)
5 Pedoman Makan Sehat Saat Hamil


Oleh karena itu, berikut ini kami berikan tips ringan berisi 5 langkah mudah yang dapat digunakan sebagai pedoman menentukan pola makan yang tepat saat hamil: (diadaptasi dari March of Dimes) 1. Rajin mengkonsumsi suplemen khusus ibu hamil Biasanya suplemen ini dilengkapi dengan berbagai vitamin dan mineral dengan jumlah yang telah disesuaikan dengan kebutuhan seorang ibu hamil. Berbagai vitamin dan mineral yang dimaksud antara lain terdiri dari asam folat, besi, seng, iodin, vitamin D, kalsium, dan vitamin A. 2. Jaga berat badan Seorang wanita hamil hanya membutuhkan ekstra 300 kalori tiap harinya untuk mendukung pertumbuhan bayinya. Dimana jumlah tersebut setara dengan kandungan dari satu penyajian yoghurt atau sepotong buah. Jadi tidak perlu makan berlebihan yang hanya akan mengakibatkan pertambahan berat di luar kendali. 3. Konsumsi variasi makanan yang bernutrisi Agar lebih mudah, gunakan piramida makanan sebagai panduan menentukan variasi menu harian. Pastikan menu yang dikonsumsi bisa mencukupi semua kebutuhan nutrisi yang meliputi karbohidrat, serat, protein, vitamin, mineral, dan kalsium. 4. Batasi asupan lemak Jumlah asupan lemak seharusnya tidak melebihi 30% dari total asupan harian. Jadi, sebaiknya gunakanlah selalu mempergunakan produk dengan kadar lemak rendah. 5. Perbanyak minum Usahakan untuk selalu mengikuti anjuran minum, terutama air putih, sebanyak 6 hingga 8 gelas per hari. Hal tersebut bisa membantu kelancaran pembuangan residu yang tidak diperlukan tubuh, melalui kulit, ginjal, dan feses. Apalagi selama hamil, ibu melakukan pembersihan ganda, yaitu untuk diri sendiri dan si kecil. Selain itu, sebaiknya batasi konsumsi produk minuman atau makanan yang mengandung kafein. Mudah-mudahan apa yang disampaikan di atas dapat membantu mengurangi kekhawatiran ibu dan calon ibu yang sedang menanti kelahiran buah hatinya. Selamat makan, Bunda.!

Reference : website infobunda.com


INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,

BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE

SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com



CANTIK BERBUSANA DI MASA HAMIL

00:38 Posted In , , Edit This

CANTIK BERBUSANA DI MASA HAMIL


Mengandung memang merupakan anugrah bagi seorang perempuan. Masuk dalam usia kehamilan berarti juga sudah siap untuk menambah koleksi baju karena bentuk badan berubah seiring masa kehamilan. Beberapa baju yang semula masuk dalam daftar favorit dan termasuk yang ‘cuci kering pakai’ mungkin kini tidak lagi bisa dikenakan seleluasa saat belum hamil.

Untungnya, pilihan baju hamil kini sangat beragam, dengan model yang manis dan tetap nyaman dikenakan. Kendati demikian, bagaimana menemukan baju hamil yang nyaman dan tetap membuat Anda terlihat cantik mungkin bukan hal yang mudah. Beberapa tips kecil memilih baju hamil di bawah mungkin bisa Anda jadikan bekal tampil menarik, terutama di depan suami :)

1. Periksa Isi Lemari

Biasanya Anda akan banyak menemukan pakaian yang bisa Anda gunakan pada kehamilan Anda yang sekarang dan mungkin Anda hanya sedikit membutuhkan baju tambahan yaitu baju-baju yang besar sesuai dengan pembesaran tubuh. Ingat, kehamilan ini hanya sementara. Jangan terlalu boros untuk barang-barang yang hanya bisa dipakai sesaat. Apalagi jika Anda termasuk orang yang hanya besar di perut saja.

Kaos longgar yang berpotongan cukup besar yang biasanya dipakai saat santai, T-shirt besar, baju hangat yang juga biasanya ukurannya lebih besar dari ukuran Anda sebenarnya, dan rok yang lebar dapat Anda pergunakan.
2. Lemari Pakaian Suami

Pakaian pasangan Anda adalah teman terbaik wanita hamil, Anda bisa menggunakan kemeja atau t-shirt besar.

3. Simpan Dulu Pakaian yang Terlalu Ketat

Selain mengganggu gerak tubuh juga tidak baik bagi kandungan. Dan jangan lupa Anda membeli baju hamil untuk beberapa bulan kedepan. Jadi pilihlah pakaian yang melar (stretch), sehingga dapat dipakai saat perut Anda bertambah besar lagi sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan.

Bila tonjolan perut sudah semakin terlihat dan jelas, saatnya bagi Anda untuk membeli celana panjang pas badan (dengan bahan yang elastis) atau longgar dengan tali kerut pada pinggang atau ada juga yang memakai karet dengan ukuran yang bisa disesuaikan dengan bentuk perut pada saat itu.

4. Jangan Membatasi Diri

Tak perlu harus baju hamil. Gunakan pakaian yang Anda suka dan nyaman, walaupun itu bukan baju hamil yang penting nyaman untuk Anda dan perut Anda yang buncit. Hal ini juga untuk menghemat pengeluaran Anda. Membiarkan tubuh Anda yang tengah padat berisi tetap terlihat dengan busana hamil yang tidak terlalu longgar justru akan membuat Anda terlihat cantik dan seksi.

5. Hindari Motif Besar

Hamil = menjadi besar. Ini sudah jelas. Dengan perut membuncit, seringkali juga bobot badan bertambah pesat dan Anda terlihat besar. Hindari mengenakan baju dengan motif besar, karena akan membuat Anda tampak semakin besar.

Ingin terlihat ramping? Berpakaianlah dalam satu warna (monochromatic). Cara ini juga menghemat waktu dan energi, karena Anda tak perlu pusing memikirkan padanan yang cocok dalam warna lain.

Pilihlah warna-warna netral sehingga bisa Anda sesuaikan dengan mudah pakaian atasan Anda nantinya. Warna yang ‘wajib’ dipunyai adalah, hitam, coklat atau beige, biru tua. Selain itu Anda juga bisa memilih warna lain yang menurut Anda terlihat ‘modis’.

Sebaiknya untuk atasan, pilihlah dengan model yang sederhana dan nyaman dipakai. Corak pakaian yang terlalu ramai akan membuat tubuh tampak lebih besar dari sebenarnya. Untuk pilihan yang chic, blus berpotongan baby doll akan membuat penampilan terlihat manis dan tubuh lebih leluasa bergerak.

6. Pilih Bahan yang Dingin

Metabolisme Anda saat hamil lebih tinggi daripada biasanya, maka tubuh Anda akan terasa lebih hangat. Gunakan bahan katun yang tipis, bahan tenunan, viscose yang mengandung lycra. Lycra sangat sesuai untuk ibu hamil karena bahannya memungkinkan untuk membesar (melar) sesuai ukuran tubuh. Jika udara dingin, lebih baik Anda menggunakan pakaian tipis yang berlapis-lapis sehingga Anda dapat membukanya satu persatu saat diperlukan.

Pilihlah baju yang terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan gatal. Selama kehamilan, biasanya kulit menjadi lebih sensitif, khususnya pada bahan yang sebetulnya untuk laki-laki. Bila Anda tetap memakainya mungkin Anda akan merasa kegerahan dan gatal-gatal.

7. Tambahkan Aksesoris

Anting-anting kecil, kalung sederhana, gelang manis atau cincin yang cantik tentu membantu penampilan Anda.

8. Praktis

Ingatlah bahwa Anda dapat meneruskan menggunakan pakaian hamil meskipun telah melahirkan, sampai tubuh Anda kembali lagi ke bentuk badan semula. Jadi, jika Anda berencana untuk memberi ASI, pilihlah model baju yang dapat membuat Anda praktis untuk menyusui yaitu yang mudah dibuka pada bagian atasnya (model kancing di bagian atas).

Sumber: farida (mommygadget) dari Human Health, Banjarmasin Post 2003, WEB :id.88db, Hanyawanita, .conectique


BERDASARKAN ARTIKEL DI ATAS , MAMPIRLAH KE INDAH FASHION

Variasi pakaian hamil/besar untuk pesta/formal/santai, ada pakaian hamil tangan panjang dan pendek dengan harga terjangkau, trendy dan bahan yang nyaman untuk ibu hamil . Ada jeans untuk wanita hamil/ukuran besar

INDAH FASHION

MENJUAL PAKAIAN HAMIL / BIG SIZE /MENYUSUI, PAKAIAN DALAM HAMIL /BIG SIZE & MENYUSUI, PAKAIAN BAYI-BALITA,GAUN WANITA, CELANA JEANS WANITA BARU&TERJANGKAU

Bisa diantar ke seluruh dunia



INFO DETAIL

Web http://indahfashion.blogspot.com
e-mail sweetye_indah@yahoo.com





ONLINE&OFFLINE SHOP


SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES,

MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING UNDERWEAR,LINGERIE,CORSET

BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (OSHKOSH,ETC)
WOMAN DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE

SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB : http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

visit money info, http://indahmoney.blogspot.com

Custom Search

PUT INDAH FASHION BANNER

FEED BURNER

growurl

GrowUrl.com - growing your website