Pijat Istimewa buat Calon Ibu

14:53 Posted In , , , , , , , , , , , Edit This

TEMPO Interaktif, Wewangian rempah, alunan musik tradisional, corak interior etnik, dan pencahayaan ruangan yang hangat menyapa Nuri Toba saat menginjakkan kakinya di Mom n Jo, penyedia layanan spa untuk ibu hamil di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan. Nuri, yang tengah hamil 20 minggu, untuk pertama kalinya mencoba layanan spa buat ibu hamil ini.

Mulanya ibu rumah tangga ini khawatir pergi ke spa selama hamil. Alasannya, "Saya takut kalau pijat seperti biasa berpengaruh ke kandungan," kata calon ibu untuk anak pertama ini. Padahal Nuri bisa dibilang kecanduan pijat. Tiap kali badan tak segar, Nuri selalu memanjakan diri ke spa untuk massage atau facial.

Begitu mengetahui ada layanan spa ibu hamil, Nuri dengan antusias mencobanya. "Saya mudah capek dan sering pegal-pegal selama hamil," kata perempuan 28 tahun ini.

Di ruangan relaksasi, Nuri duduk dan menikmati secangkir jahe hangat sambil merasakan pijat kaki. Dia lalu masuk ke ruang pijat. Terapis spa memintanya untuk merebahkan diri ke samping kanan, lalu perlahan terapis memijat dari punggung, pinggang, hingga kaki Nuri. Ia kemudian berbaring ke kiri, dan terapis melakukan pijat dengan langkah yang sama.

Nuri lantas berbaring telentang. Seluruh tubuh bagian depannya dipijat, termasuk wajah dan kepalanya. Sementara untuk perutnya yang mulai membuncit, terapis hanya mengusapnya tanpa tekanan. Berbeda dengan spa biasa, posisi pijat ibu hamil hanya menyamping dan telentang.

Spa hamil kini mulai populer di kota-kota besar. Wanita hamil yang merasakan keluhan fisik, seperti sakit punggung, kram, mual, dan bahkan kakinya bengkak, dapat merasakan pijat istimewa untuk mengurangi keluhan itu di spa khusus calon ibu ini. Apalagi kini semakin banyak wanita hamil yang bekerja, otomatis keluhan fisik selama kehamilan akan bertambah.

Nurmaya Febriyani, 35 tahun, misalnya, bahkan sudah pernah mencoba spa itu sejak kehamilan pertamanya pada dua tahun lalu. Nurmaya sering merasa letih sepulang dari kantor. Apalagi hingga trimester kedua dia masih aktif menyetir mobilnya sendiri. "Kalau badan sudah pegal, kaki kram, saya ikut spa hamil," kata Nurmaya, yang kini memilih pelayanan spa di B-Spa di Menteng.

Buat Nurmaya, spa hamil cukup efektif menghilangkan keluhan fisik selama kehamilan. "Buat saya, ini sangat membantu," kata Nurmaya, yang tengah mengandung anak keduanya. Sama seperti kehamilan pertamanya, Nurmaya tak mengurangi aktivitasnya dalam bekerja dan rutin mengikuti spa hamil selama akhir pekan.

Menurut Mary Jane Minchin, MD, Professor Obsgin di Yale University School of Medicine, Amerika Serikat, spa hamil efektif mengurangi sakit punggung, melancarkan peredaran darah, membetulkan posisi tubuh ibu hamil, mengurangi bengkak dan kram pada kaki, serta mengurangi stres.

Yang perlu diperhatikan adalah menghindari sauna atau jenis perawatan spa yang meningkatkan temperatur tubuh ibu hamil. "Suhu panas dapat membahayakan janin," Minchin menuliskan dalam bukunya, A Woman's Guide to Sexual Health.
Selain itu, minyak dan lotion yang digunakan dalam massage harus menggunakan bahan bebas kimia. "Minyak pijat yang mengandung bahan kimia dapat masuk ke aliran darah dan berbahaya bagi janin," kata Minchin.

Endah Wulansari, Manajer Mom n Jo, mengatakan layanan spa miliknya menggunakan minyak berbahan dasar biji anggur yang, "Tak mengandung bahan kimia dan aman bagi ibu hamil dengan kulit sensitif." Dengan kisaran harga Rp 90-500 ribu, jumlah pelanggan Mom n Jo kini mencapai 600-1.000 orang setiap bulan.

Selain spa hamil, Mom n Jo menyediakan layanan spa pasca-melahirkan normal ataupun caesar dan spa bayi. Bagi pelanggan yang tak mau repot pergi ke spa, Mom n Jo menyediakan pula jasa on call service. "Semua terapis kami mempelajari teknik pijat wanita hamil dari ahli spa yang didatangkan dari Singapura," kata Wulansari.

Sementara itu, B-Spa, yang berada di bawah naungan Bunda International Clinic, mulai menyediakan spa untuk wanita hamil sejak dua tahun lalu. Di sana, tarifnya Rp 250-300 ribu selama 200 menit. Selain itu, layanan ini menyediakan kelas senam dan yoga hamil tiga kali dalam sepekan.

Menurut Asti Kurniawati, Manager B-Spa, terapis B-Spa telah dilatih oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Bunda. "Mereka tahu bagian-bagian tubuh mana dari ibu hamil yang boleh dan tidak boleh dipijat," katanya. Spa hamil baik dilakukan setelah kehamilan mencapai usia tiga bulan.


PERAWATAN TUBUH YANG AMAN BAGI CALON IBU DAN BAYI

1. Hindari perawatan spa yang dapat meningkatkan suhu tubuh ibu, seperti sauna, steam, hot tubs, ataupun body wraps.
2. Beberapa aroma terapi, minyak essential, dan lotion berbahaya bagi ibu hamil serta janin. Konsultasikan dengan terapis mana produk yang aman digunakan. Secara umum, Lemon dan Rosewood cenderung aman digunakan.
3. Gunakan bantal di bawah kepala ketika menikmati facial dan beberapa bantal penyangga ketika dipijat.
4. Jangan mewarnai rambut saat kehamilan. Bahan kimia dari pewarna rambut bisa masuk ke sirkulasi darah ibu dan janin melalui kulit kepala.
5. Hindari mewarnai kuku ketika manicure dan pedicure. Pewarna kuku mengandung bahan kimia.
6. Waxing bisa sangat menyakitkan dan meningkatkan tekanan darah bila dilakukan ketika hamil.

AMANDRA MM | Sumber : Marjorie Greenfield, M.D dalam bukunya The Working Woman's Pregnancy Book

sumber web tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2009/12/03/brk,20091203-211590,id.html


INDAH FASHION
MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR ,
BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES
DRESS,WOMAN JEANS PANTS,BRANDED WOMAN&MAN (GUESS,ETC) ,ORIFLAME NEW&REASONABLE
Web, http://indahfashion.blogspot.com/
e-mail : sweetye_indah@yahoo.com
http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com/
http://indahmoney.blogspot.com/
info pengobatan tradisional, http://indaherbal.blogspot.com
http://indahcareer.blogspot.com
fashion branded, http://indahbrand.blogspot.com
https://twitter.com/Indahfashion

Jika Janin Sulit Berkembang

02:21 Posted In , , , Edit This
Meski pada banyak kasus, kondisi janin yang sulit berkembang dapat diatasi dengan baik, pada sejumlah kecil kasus lainnya, bisa saja menyebabkan kematian pada bayi. Dear all, Saya menikah agak terlambat (usia saat menikah 35 tahun). Untunglah, ternyata saya cukup subur karena dua bulan setelah menikah saya hamil. Mula-mula kehamilan saya baik-baik saja, sampai pada kehamilan 6 bulan dokter mulai menyatakan bahwa kandungan saya agak kecil. Bulan berikutnya dokter menyatakan bahwa bayi saya kecil. Alasannya, pertumbuhan janin saya terhambat. Apakah ada yang memiliki pengalaman seperti saya? Please, kalau memang ada yang pernah punya pengalaman sama, untuk sharing dengan saya. Saya nantikan jawabannnya ya.. Trims,Agustina, Bintaro

Kecemasan Agustina yang dimuat pada sebuah milis internet itu, memang masuk akal. Apalagi, ini merupakan pengalaman pertamanya menjadi seorang calon ibu. Tetapi, apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan pertumbuhan janin terhambat atau bayi kecil? David Peleg, M.D., Collen M. Kennedy, M.D., dan Stephen K. Hunter, M.D., PH.D. dalam American Family Physician August 1, 1998, menyebutkan bahwa kondisi tersebut dikenal sebagai Intrauterine Growth Restriction (IUGR), yakni suatu kondisi apabila bayi berukuran lebih kecil dari seharusnya, pada saat dalam kandungan. ‘’Seolah, bayi tidak berkembang dalam ukuran rata-rata normal. Umumnya, bayi yang mengalami IUGR akan berbobot rendah, saat dilahirkan,’’katanya dalam familydoctor.org.

Sementara itu, menurut dr. Uf Bagazi, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital, IUGR atau dikenal pula dengan istilah pertumbuhan janin terhambat (PJT), secara garis besar dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
  • Janin. Jika IUGR disebabkan oleh faktor janin, umumnya dikarenakan terdapat kondisi kelainan genetik, ada yang sifatnya ringan sehingga memungkinkan bayi masih bisa hidup, atau pun tidak.
  • Plasenta. Ini adalah organ yang menghubungkan ibu dengan janin, termasuk dalam memberi pasokan nutrisi dan oksigen. ‘’Jika terjadi gangguan pada plasenta, maka penghantaran makanan dan oksigen menjadi tidak optimal, maka bayi pun menjadi sulit berkembang,’’tutur dr. Uf –panggilan akrabnya.
  • Ibu. Misalnya, faktor usia (35 tahun ke atas), gaya hidup tidak sehat, sebut saja, calon ibu adalah seorang pecando rokok, alkohol, dan narkoba. Penyebab lainnya adalah jika ibu hamil mengidap penyakit tertentu, diantaranya hipertensi, anemia, atau memiliki penyakit-penyakit infeksi selama kehamilan.
Berat Badan Harus Naik
Umumnya wanita hamil, akan mengalami peningkatkan berat badan, sesuai dengan usia kehamilan, dan berat badannya sebelum hamil. Nah, cara mudah untuk mencurigai adakah kemungkinan PJT adalah jika tidak terdapat kenaikan bobot ibu hamil setelah usia 20 minggu atau pada kehamilan 5 bulan. ‘’Apabila dalam 1 bulan seorang ibu hamil tidak mengalami kenaikan berat badan seperti seharusnya, maka sebaiknya dilakukan penelusuran,’’papar dr. Uf. Penelusuran yang dimaksud dilihat, adakah faktor-faktor yang pantas dicurigai sebagai faktor pencetus tidak naiknya berat badan. Misalnya, gaya hidup ibu hamil, dan riwayat penyakitnya. Selain itu, akan dilakukan pula sejumlah pemeriksaan, antara lain :
  • Pemeriksaan tinggi fundus (rahim). Biasanya dokter dapat mengetahui keadaan PJT dari pertambahan ukuran rahim ibu (tingginya rahim yang diukur dari puncak rahim sampai batas tulang kemaluan). ‘’Dalam 2 kali pemeriksaan apabila tidak terjadi kenaikan, dapat dicurigai adanya hambatan,’’ucapnya.
  • Pemeriksaan USG (ultrasonografi) untuk melakukan estimasi berat janin, termasuk dengan mengukur lingkar kepala, panjang femur (tulang paha), dan lingkar perut janin. Ini dilakukan secara serial, dalam setiap pemeriksaan. Juga, menghitung alirah darah tali pusat untuk menentukan apakah ada pertumbuhan atau sebaliknya, penghambatan.
dr. Uf menyebutkan bahwa bagi wanita hamil sebenarnya ada patokan kenaikan berat badan. Misalnya, bagi Anda yang memiliki berat badan normal, kenaikannya sampai usia kehamilan 9 bulan adalah antara 12,5kg-18kg, sedangkan bagi yang tergolong kurus, kenaikan sebaiknya antara 16kg-20kg. Sementara, jika Anda termasuk gemuk, maka pertambahan berat badan selama kehamilan antara 6kg-11,5kg. Nah, bagi ibu hamil yang tergolong obesitas, maka kenaikan bobotnya sebaiknya kurang dari 6kg.
Menurut Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS, pakar teknologi pangan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor (IPB), untuk memantau berat badan, terdapat parameter yang disebut dengan indeks massa tubuh (IMT), dengan rumus sebagai berikut :

IMT = Berat Badan (kg) dibagi Tinggi badan (m) dikuadratkan.
Misalnya, jika berat badan 60 kg, dan tinggi 1,65m, maka 60kg dibagi 1,65x1,65, hasilnya 22kg/m2.

Patokannya, bila :
IMT 20-24 = normal
IMT 25-29 = kegemukan (overweight)
IMT lebih dari 30 = obesitas
IMT kurang dari 18 = terlalu kurus

Dengan demikian, jika IMT Anda 20-24, maka kenaikan bobot tubuh selama kehamilan antara 12,5kg-18kg, dan seterusnya. Umumnya, kenaikan pada trimester awal sekitar 1kg/bulan. Sedangkan, pada trimester akhir pertambahan bobot bisa sekitar 2kg/bulan.

Lahir Lebih Cepat Hingga Kematian
Kondisi PJT tidak dapat diabaikan, karena menurut dr. Uf, jika tidak segera diambil tindakan, bukan tidak mungkin dapat menyebabkan kematian pada bayi. ‘’Jika pertumbuhan terhambat, berarti terdapat kondisi asupan nutrisi dan oksigenasi yang tidak lancar,’’tuturnya. Lebih lanjut, dokter akan menilai penyebab terjadinya hambatan tersebut. ‘’Apabila, dinilai masih bisa dikoreksi, maka dengan pemantauan, kehamilan masih dapat dilanjutkan. Sebaliknya, jika ternyata dinilai sudah tidak bisa dikoreksi, maka diambil tindakan, bayi dilahirkan, meski belum pada waktunya,’’terang dr. Uf. Tindakan tersebut diambil apabila diyakini, jika bayi dilahirkan, kondisinya akan lebih baik, dari pada dibiarkan dalam kandungan.

Tetapi, dr. Uf, menggarisbawahi, sejauh faktor PJT adalah karena faktor plasenta, atau kondisi ibu, maka saat dilahirkan, bayi tetap dapat berkembang sebagaimana mestinya, bahkan kondisi ini tidak akan mempengaruhi kecerdasan bayi, dan tidak menyebabkan cacat pada bayi.

Pemeriksaan Rutin
Saat kehamilan, pemeriksaan rutin sangat penting dilakukan agar kondisi ibu dan janin dapat selalu terpantau. Termasuk, jika ada kondisi PJT, dapat diketahui sedini mungkin.

Pemeriksaan, lanjut dr. Uf, dianjurkan dilakukan setiap 4 minggu sampai dengan usia kehamilan 28 minggu. Kemudian, dari minggu ke 28-36, pemeriksaan dilakukan setidaknya setiap 2 minggu sekali. Selanjutnya, lakukan pemeriksaan setiap 1 minggu sampai dengan usia kelahiran atau 40 minggu. ‘’Perlu diperhatikan adalah, semakin besar usia kehamilannya, semakin mungkin pula terjadi hambatan/gangguan. Jadi, pemeriksaan harus dilakukan lebih sering,’’terangnya.

Nah, dengan demikian sesibuk apapun Anda, tetap luangkan waktu untuk memeriksakan kehamilan ya! PG

Tips Agar Janin Tumbuh Optimal
Tentu Anda tidak menginginkan adanya kondisi pertumbuhan janin terhambat selama kehamilan. Nah, berikut ini dr. Uf Bagazi, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital, memberikan tips untuk menghindari kondisi tersebut.
  • Usahakan hidup sehat. Konsumsilah makanan bergizi seimbang sesuai kebutuhan masa kehamilan. Untuk kuantitas, makanlah seperti biasa ditambah ekstra 300 kalori/hari.
  • Hindari stress selama kehamilan. Ini bisa menjadi salah satu faktor pencetus terjadinya hipertensi.
  • Hindari makanan/obat-obatan yang tidak dianjurkan selama kehamilan. Oleh karenanya, setiap akan mengkonsumsi obat, pastikan atas sepengetahuan/resep dokter kandungan.
  • Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.
  • Olah raga teratur. Olah raga (senam hamil) dapat membuat tubuh bugar, dan mampu memberi keseimbangan oksigenasi, maupun berat badan.
  • Periksakan kehamilan secara rutin.
  • sumber :web parentsguide.co.id/dsp_content.php?kat=1&emonth=11&eyear=2007&pg=hns#

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion

JANIN TAK BERKEMBANG VS JANIN TERGANGGU2

01:36 Posted In , , , , , Edit This
JANIN TERGANGGU
Gangguan pada janin bukan monopoli trimester pertama. Bisa saja terjadi di kehamilan trimester kedua atau di atas 6 bulan (sekitar 24 minggu). Kasus ini disebut perkembangan janin terganggu (PJT).

*Beda dengan janin tidak berkembang karena pada janin tersebut ada organ-organ tubuhnya. Hanya pertumbuhannya saja yang terhambat. Maksudnya, janin ini sudah merupakan bayi kecil tetapi tumbuhnya tidak sesuai dengan usianya," jelas Anita. PJT nantinya bukan hanya mempengaruhi ukuran tubuh bayi saja. Lantas apa saja penyebabnya?

* Intake atau asupan makanan dan oksigen kurang berkualitas. Padahal, makanan diperlukan untuk proses penyempurnaan organ.

* Kurangnya mengatur pola hidup, istirahat, dan makanan, pasti akan menganggu penyerapan dan proses aliran oksigen. Alkohol dan rokok pun bisa berpengaruh buruk.

* Seorang ibu yang memiliki masalah dengan organ tubuhnya, misalnya paru. Hal ini mengakibatkan janin tidak bisa menyerap 100% oksigen dengan baik. Penyakit pada si ibu akan mengganggu suplai oksigen atau metabolisme sehingga makanan yang masuk tidak diserap. Hal ini mengakibatkan berat badan si ibu tidak bertambah.

* Schizophrenia dan gangguan halusinasi.
PJT biasanya harus dipantau secara baik oleh dokter, tidak bisa hanya dipantau bidan. Sebab, dokter harus mencari dan menghilangkan faktor yang menyebabkan PJT.

Selain itu perlu juga dilakukan USG serial, dalam arti dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan di tempat tertentu untuk membandingkan perkembangan janin.

Tekanan darah di daerah janin dan tali pusar juga perlu dilihat. Hal ini untuk melihat apakah tekanan darah di daerah tersebut terlalu besar sehingga suplai ke bayi seperti "ditolak". Dalam arti, suplai makanan yang seharusnya kencang, malah pelan.

BISA DICEGAH
Janin tidak berkembang dan perkembangan janin terganggu dapat dicegah, kok. Berikut caranya.

- Periksa pranikah
Lakukan juga pemeriksaan pra kehamilan (cek infeksi dan ACA). Jika memang ada infeksi atau lainnya, bisa segera diterapi. Terapi sebelum kehamilan adalah paling baik dan ideal, agar kondisi ibu cukup siap lahir dan batin.

- Lakukan terapi
Jika seorang ibu sudah mengalami keguguran dan diketahui menderita infeksi tertentu, coba tunda dulu kehamilan berikutnya dan lakukan terapi. Pencegahan kehamilan bisa dengan kondom atau menghindari masa subur.

- USG serial
Jika terlanjur hamil dan ternyata ada masalah, lakukan terapi. Tidak ada kata terlambat untuk terapi daripada nantinya berakibat jelek pada si bayi. Sebaiknya pemantauannya secara lebih baik terutama dengan USG serial.

- Jangan stres
Tetap berusaha dan jangan putus asa. Rasa putus asa otomatis akan membuat faktor stresor tinggi dan mempengaruhi kesuburan.

HARUS DIKURET
Jika janin dinyatakan tak berkembang, harus dilakukan penguretan. "Janin tidak berkembang harus dikeluarkan karena jelas-jelas tidak berkembang. Bagaimana pun seorang ibu mencoba mempertahankan, tidak ada gunanya. Karena oleh tubuh, janin itu sudah dianggap asing atau benda mati, otomatis secara psiologis, reflek tubuh akan mencoba mengeluarkannya.. Sehingga biasanya si ibu akan mengeluarkan flek-flek dan memang harus dikuret," papar Anita.

Jika janin yang tidak berkembang disebabkan infeksi, sesudah dikuret harus diterapi untuk menghilangkan infeksi tersebut agar hal tersebut tidak berkurang. Jika telah dilakukan pemeriksaan berulang dan dinyatakan bersih dari infeksi, baru boleh hamil.

Keadaan si ibu tetap harus dipantau lagi. Begitu hamil, biasanya akan dilakukan pemeriksaan ulang untuk melihat titer dari antibodinya, cenderung ada kenaikan atau tidak. Karena kemungkinan infeksi ini muncul lagi, tetap ada.
sumber web Tabloid Nova

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion


JANIN TAK BERKEMBANG VS JANIN TERGANGGU

00:21 Posted In , , , , , Edit This
Janin yang tidak berkembang dan janin terganggu merupakan hal yang sering menghantui ibu hamil. Apalagi, kasus janin tak berkembang ini bisa terjadi berulang, lho. Telisik penyebabnya, plus cara penanganan yang tepat.

Rita (32) harus menelan kenyataan pahit. Janin yang dikandungnya, yang baru berusia satu bulan, dinyatakan tidak berkembang oleh dokter. Ini adalah kali kedua Rita mengalami hal yang sama. Pada kehamilan sebelumnya, janin yang dikandungnya juga tak berkembang. Kenapa kasus tersebut bisa berulang? Bisakah Rita hamil lagi dan punya anak?

KLIK - Detail Janin yang tidak berkembang adalah janin yang tidak tumbuh. Menurut Dr. Arju Anita SpOG, diagnosa janin yang tidak berkembang biasanya pada trimester pertama (di bawah tiga bulan) usia kehamilan. Ada juga yang telah mencapai trimester kedua tetapi biasanya pada trimester pertama sudah terlihat.

"Dengan catatan, jika di tempat yang dikonsultasikan oleh ibu hamil itu memiliki alat USG (Ultrasonografi). Jika tidak ada USG, susah," ujar spesialis kebidanan dan kandungan dari RS YPK Jakarta ini. Akibatnya, tak jarang dijumpai ibu yang sudah hamil hingga empat atau lima bulan tetapi ternyata sebenarnya janinnya tidak berkembang atau hanya tampak kantongnya saja. Tentu saja, lebih cepat terdeteksi, lebih baik. Ada dua jenis janin tidak berkembang, yaitu :

1. Janin yang dari awal tidak tampak.
Hanya ada kantong kehamilan yang bahasa medisnya disebut blighted ovum (kantong kosong). Tidak tampak janin sama sekali, yang ada hanya semacam suatu rongga di dalam rahim. Pada USG akan tampak gambaran hitam, berisi cairan, dan tidak tampak bayangan calon janin sama sekali.

2. Sudah mulai tampak bayangan calon janin.
Gambarannya biasanya pipih dan kecil berada di dalam rahim. Disebut tidak berkembang kalau memang diameter dan panjang janin tidak sesuai dengan usia kehamilan. Biasanya pemeriksaan kehamilan ini dilakukan secara serial, yaitu minimal dua kali dengan jarak dua minggu. Bilamana didapatkan ukuran janin tidak bertambah atau bertambah tetapi sesuai dengan pertambahan usia kehamilan, itu yang disebut dengan janin tidak berkembang.

PENYEBABNYA BERAGAM
Ada beberapa penyebab janin tidak berkembang, antara lain :
* Genetik
Ini adalah faktor utama. Bukan faktor keturunan, melainkan dari sperma atau sel telur. Dalam hal ini kualitas dan kuantitas sperma serta sel telur tidak baik sehingga saat penyatuan keduanya hasilnya tidak berkembang secara prima.

Menurut Anita, hal ini biasanya mengarah ke blighted ovum. "Yang jelas, kalau bicara tentang blighted ovum, kita bicara juga tentang kualitas dan kuantitas. Faktor ini bisa berulang dan bisa tidak, tergantung ada masalah produksi sperma dan sel telur atau tidak," ungkapnya. Penyebab kualitas sperma dan sel telur macam-macam, tergantung dari produksi "pabriknya" (sel telur dari indung telur dan sperma dari produksi spermanya).

Jadi, otomatis gangguan dari proses pembentukan itu bisa bermacam-macam dan tidak bisa dipastikan, dari faktor higienis atau infeksi. Bisakah dicegah? "Susah. Karena sel telur dan sperma sudah ada sejak kita di kandungan ibu. Gangguan-gangguan itu muncul begitu kita lahir."

* Infeksi TORCH
Infeksi disebabkan oleh toksoplasma, rubella, CMV atau cito megalo virus, herpes simplex I dan simplex II. Dalam hal ini yang dilihat adalah reflek di tubuh kita, yaitu terbentuknya antibodi terhadap kuman dan virus ini. Jika diasumsikan bermasalah harus segera diterapi. Sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan sebelum hamil agar tidak menganggu kondisi si ibu.

Jika sudah hamil sebaiknya dilakukan terapi sepanjang kehamilan. Untuk faktor yang disebabkan infeksi semua terapinya dengan oral atau obat yang diminum.

* ACA (anticardiolipin) atau pembekuan
Terbentuknya faktor pembekuan yang menyumbat pembuluh-pembuluh darah yang arahnya ke janin sehingga akhirnya pertumbuhan janin terhenti.

Penyebabnya karena faktor imun dimana tergantung pada sensitivitas masing-masing orang. "Semisal, kakak kandung kita memiliki ACA tinggi, walaupun bersaudara belum tentu kita memiliki ACA tinggi. Orang yang tadinya tidak memiliki ACA tinggi, di kemudian hari bisa memiliki ACA tinggi," jelas Anita.

Jadi, begitu ada kehamilan dia mengangap kehamilan ini musuhnya dan langsung terbentuk pembekuan. Darah membeku dan menyumbat daerah-daerah yang arahnya ke janin. Janin otomatis tidak mendapat suplai baik makanan, minuman, maupun oksigen.

Jika terjadi seperti ini harus segera diterapi, yaitu dengan memberikan obat anti pembekuan darah (bisa berupa obat minum atau suntik, tergantung seberapa berat kasus).

Jika si ibu dikondisikan sudah normal kembali, pada saat hamil pun biasanya dalam pengawasan ketat dan tetap diterapi sampai bayi lahir. Pasalnya, sewaktu-waktu bisa terjadi pembekuan lagi yang menganggu suplai makanan sehingga mengakibatkan janin tidak berkembang atau pertumbuhan bayi terhambat.
sumber web Tabloid Nova

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion


HAMIL KALA MEMAKAI KONTRASEPSI

00:45 Posted In , , , , , , , , , , , , Edit This
HAMIL KALA MEMAKAI KONTRASEPSI

Bila kita kadung hamil padahal kontrasepsi masih terpasang, segera konsultasikan ke dokter untuk diambil langkah-langkah lanjutan.

Walau dapat dikatakan cukup jarang atau hanya sekitar 3 persen, kehamilan yang tak diharapkan sewaktu-waktu dapat terjadi kala ibu sedang memakai kontrasepsi. Dengan demikian, berarti program KB atau usaha untuk menunda kehamilan yang sedang dijalani menjadi berantakan. Bukan itu saja, si ibu yang menjalani kehamilan ini pun akan selalu diliputi kecemasan. Apakah alat kontrasepsi ini mengakibatkan janin terjadi "apa-apa"?

Umumnya kehamilan dengan alat kontrasepsi masih terpasang terjadi pada alat spiral atau IUD. "Walaupun alat kontrasepsi lainnya, seperti kondom, pil KB, dan susuk pun berisiko mengakibatkan terjadi kehamilan yang tak diharapkan pula. Namun yang banyak disorot adalah pemakaian spiral, karena banyak kasus kehamilan terjadi saat ibu mengikuti program KB dengan spiral," ungkap dr. Bawono Hasan SpOG. dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta ini.

Padahal, paparnya, kontrasepsi spiral sengaja dibuat dari tembaga, dengan tujuan agar sperma yang masuk ke rahim, kapasitasnya berkurang sehingga tak dapat bergerak untuk membuahi sel telur. "Ion-ion yang dikeluarkan oleh tembaga, membuat sperma yang masuk ke rahim menjadi kurang kapasitasnya untuk dapat membuahi."

SEDAPAT MUNGKIN DICABUT

Bila pun kadung terjadi kehamilan saat spiral masih terpasang, maka spiral bisa dicabut, terutama bila usia kehamilan di 3 bulan pertama atau diperkirakan kehamilan belum terlalu besar. "Dengan mengeluarkan IUD pada awal-awal kehamilan, semakin melipatgandakan kemungkinan terjadinya kehamilan yang berhasil." Mencabutnya pun mudah, dokter cukup menarik benang yang ada di spiral. "Karena sebenarnya spiral tak menyentuh janin sama sekali. Spiral terletak di luar kandungan, jadi dokter tinggal menarik benang yang ada di spiral."

Perlunya spiral yang tertanam di mulut rahim tersebut dicabut, karena spiral tersebut mengandung bahan aktif dari tembaga. Ion-ion yang dikeluarkan tembaga itu dapat mengganggu pertumbuhan janin, sehingga dapat mengakibatkan keguguran atau kegagalan kehamilan, kelahiran secara prematur, atau ketuban pecah karena terjadi infeksi di rahim. "Namun kalau spiral tersebut sudah tak aktif lagi atau tua, sehingga tak berfungsi lagi, maka tak mempengaruhi kehamilan."

Walaupun demikian, ada juga kehamilan saat spiral masih terpasang tak menimbulkan masalah sama sekali. "Biasanya hal ini terjadi bila spiral yang tertanam di rahim ibu sudah mendekati akhir masa kerjanya." Spiral, ungkap Bawono, memiliki akhir masa kerja. "Ada spiral yang masa kerjanya 5 tahun, ada juga yang 8 tahun. Nah, kalau spiral yang terpasang sudah melampaui akhir masa kerja, si ibu sama saja dengan tak memasang spiral. Kalau pun ternyata hamil, biasanya tak ada dampaknya."

Nah, agar tak terjadi keterlambatan penanganan, Bawono menyarankan, bila ibu merasa haidnya terlambat atau hanya keluar darah sedikit sekali tak seperti biasanya ketika sedang menggunakan spiral, segera konsultasikan ke petugas kesehatan atau dokter pada saat itu juga. Sebab, jika usia kehamilan lebih dari 3 bulan, pencabutan spiral harus lebih hati-hati dan harus dilakukan oleh ahlinya.

Rodin Daulat G.T. Ilustrasi : Pugoeh/nakita

Jika Spiral Tak Bisa Dicabut

Tak usah cemas, Bu, kehamilan tetap dapat diteruskan, kok. "Seringkali memang dokter menemui kesulitan menarik spiral karena benang spiral tak kelihatan," kata Bawono. Nah, bila spiral aktif masih terpasang, untuk menghindari terjadinya keguguran, maka kehamilan tersebut harus dipantau secara sangat teliti, misal dengan USG. "Pemantauan tersebut untuk mengetahui perkembangan janin di rahim. Sehingga bila ada kelainan dapat segera diantisipasi secara dini."

Rodin

Terjadi Di Saluran Tuba

Papar Bawono, hampir 15 persen kehamilan dengan IUD masih terpasang terjadi dalam tuba fallopi atau saluran tuba, jadi bukan di rahim. "Keadaan ini biasa disebut kehamilan di luar kandungan. Biasanya bila hal ini terjadi, justru jadi sangat sulit untuk dideteksi, sehingga kerap membutuhkan pembedahan." Sebab, saluran tuba terlalu sempit dan tipis untuk menampung janin yang tumbuh makin besar. Akibatnya, kehamilan di luar kandungan kerap mendatangkan perdarahan berat di dalam dan biasanya terjadi pada bulan kedua dan ketiga setelah haid terakhir. "Ibu akan merasakan nyeri yang luar biasa di perut bagian bawah dan satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan adalah pengangkatan tuba melalui pembedahan." Jadi, kehamilan otomatis tak bisa diteruskan.

Rodin

Aneka Penyebab

Menurut Bawono, faktor penyebab terjadinya "kebobolan" itu sendiri cukup beragam. Mulai pemasangnya, orang yang dipasang, dan alat kontrasepsi itu sendiri. "Untuk subjek atau orang yang memasang alat kontrasepsi, misal, dokter atau petugas yang memasang, salah dalam memilih kasus atau alat yang cocok untuk seorang ibu." Karena bagaimanapun, tak semua alat kontrasepsi cocok dipergunakan semua ibu.

"Dokter atau petugas kesehatan yang memasang harus melihat atau mengkaji lagi, bagaimana kondisi si ibu. Misal, tak semua wanita dapat dipasangi spiral. Bila ia mempunyai benjolan di rahim, maka seringkali spiral bisa lepas sendiri. Bila spiral tetap dipaksakan masuk, badan pun akan menolak, sehingga tetap akan keluar lagi dengan sendirinya."

Waktu pemasangan yang tak tepat juga bisa mengakibatkan spiral lepas dari tempatnya. Misal, pemasangan spiral saat si ibu baru 3-4 minggu usai melahirkan, tentu besar kemungkinan spiral akan lepas kembali. Waktu pemasangan spiral yang cocok adalah saat rahim mulai kembali mengecil atau normal, sekitar 40 hari seusai melahirkan. Kalau rahim masih besar, spiral akan lepas dengan sendirinya.

Masalahnya, yang kerap terjadi di lapangan, dokter atau si petugas tak selamanya memiliki waktu yang cukup untuk melayani pasien secara lebih teliti. "Ini bisa terjadi karena banyaknya pasien yang ada atau dikejar target pemasangan. Terutama sekali sering terjadi di RS atau

Puskesmas yang ramai. Sehingga pelayanannya kadang tidak secara maksimal atau pemasangan alat kontrasepsi menjadi sembarangan, kurang teliti, atau tidak memilih kasus."

Faktor kedua yang sering terjadi, pengalaman atau jam terbang para pemasang yang masih minim/kurang. Misal, petugas yang memasang masih baru atau belajar.

Sementara dari sisi pasiennya, sering tidak taat kontrol pada jadwal-jadwal kontrol yang telah ditetapkan dokter. "Bukan itu saja, harusnya selain kontrol pada waktu-waktu yang telah ditetapkan, ibu pun harus memeriksakan diri ke dokter bila terjadi masalah dengan dirinya. Misal, bila tiba-tiba haid ibu banyak, maka si ibu harus segera kontrol ke dokter. Bisa saja alat kontrasepsi yang dipasang jadi turun atau tak berada pada tempatnya. Sebab, pada pemasangan IUD atau spiral, karena dipasang di rahim, maka kalau haid ibu banyak, alat yang dipasang tersebut bisa turun. Untuk itulah disarankan, ibu yang dipasang IUD harus rajin melakukan kontrol ke dokter."

Para dokter atau petugas kesehatan juga harus memberitahu, hal-hal apa saja yang perlu diketahui oleh si ibu seputar alat kontrasepsi yang terpasang. "Namun, lagi-lagi, kendalanya kadang antara petugas medis dan pasien tak memiliki waktu yang cukup untuk saling berkonsultasi atau tukar pikiran. Dengan demikian, informasi yang didapat pasien kurang mendalam."

Rodin

Agar Tak "Kebobolan"

Untuk mengantisipasi agar tak terjadi kehamilan atau spiral yang dipasang dapat berfungsi dengan baik, berikut ini saran Bawono.

1. Ibu juga harus sering melakukan kontrol untuk mengatisipasi spiral bergeser dari tempatnya. Untuk awal-awal pemasangan spiral biasanya pemeriksaan spiral dilakukan sebulan sekali. Bila telah dinilai cocok, masa kontrolnya boleh lebih lama, tergantung petunjuk dokter atau petugas yang memasang.

2. Agar tak terjadi masalah, pasien juga harus memilih-milih tempat pemasangan. Pilihlah tempat pemasangan yang baik, di mana petugas pemasang dan pasien memiliki waktu yang cukup untuk berkonsultasi.

3. Agar hasil yang didapat maksimal atau sesuai harapan, pemilihan alat kontrasepsi sebaiknya dokter yang menentukan. "Yang selama ini sering terjadi, pasien atau ibu sendiri yang menentukan. Padahal, alat kontrasepsi yang ingin digunakan itu belum tentu cocok dengan dirinya."

4. Pemilihan spiral juga harus yang baik. "Pada dasarnya semua spiral yang dipasarkan sudah teruji kemampuannya. Namun ada kalanya kondisi kemasannya rusak atau cacat, sehingga dapat mengakibatkan kontrasepsi tersebut bekerja kurang maksimal."

Rodin

Sumber web Tabloid Nakita Nomor 492 Tahun X



INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP
SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES/UNDERWEAR , BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (CUBITUS,ETC) CLOTHES,DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE,BRANDED WOMAN&MAN (LV,ETC), ORIFLAME

WEB , http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

Also visit, http://indahlifestyle-healthy.blogspot.com

http://indahmoney.blogspot.com

http://indaherbal.blogspot.com

http://indahcareer.blogspot.com

http://indahbrand.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indahfashion-Shop/189310348521

Twitter, https://twitter.com/Indahfashion


JANIN BERKELAINAN, HARUSKAH DIABORSI?

01:26 Posted In , , Edit This
JANIN BERKELAINAN, HARUSKAH DIABORSI?

Janin, apa pun kondisinya, merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga sebaik-baiknya. Hadapi kondisi tak menyenangkan dengan ketegaran mental.

Ibu Dini sangat terkejut mendengar vonis dokter yang menyatakan janinnya mengalami kecacatan. "Saya syok banget sewaktu dibilang janin saya mengalami Down Syndrome (DS). Gimana enggak syok? Sedih luar biasa dan rasanya tak mampu menanggung beban berat ini. Sudah kebayang deh apa komentar miring dari kerabat dan masyarakat. Haruskah saya menggugurkannya?" ujarnya lirih.

Melalui perkembangan teknologi alat-alat kedokteran saat ini, gangguan janin bisa terdeteksi sejak dini. Aneka pemeriksaan seperti Ultrasonografi (USG), Kardiotokografi (CTG), Chorrion Villus Sampling (CVS) atau amniosentesis, semua gangguan/kelainan yang dialami janin bisa terdeteksi. Bahkan dengan USG 3 atau 4 dimensi aneka kelainan janin seperti down syndrome, edward syndrome, tarnet syndrome, kelainan kromosom dan sebagainya bisa terdeteksi secara lebih mudah dan cepat.

Masalahnya, seperti yang dialami Dini, haruskah kehamilan seperti itu segera diakhiri? Dra. M. Louise M.M., Psi., mencoba menawarkan solusinya. Menurutnya, janin bagaimanapun kondisinya, merupakan anugerah Sang Kuasa yang harus dipelihara sebaik-baiknya. "Anak merupakan anugerah yang tidak dapat tergantikan oleh emas dan perak. Semua harus diterima penuh rasa syukur," tukas psikolog dari RSAB Harapan Kita, Jakarta.

Perempuan yang akrab disapa Lusi ini tak memungkiri jika orang tua si janin merasa sedih, kesal, bahkan frustrasi menghadapi kondisi tersebut. Hal ini wajar sebagai bentuk penolakan yang timbul akibat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Akan tetapi, tandasnya, jangan sampai kegalauan tersebut lantas dilampiaskan dengan cara yang sama sekali tidak bijaksana, bahkan terla-rang dalam agama, yaitu meng- aborsi. Apalagi tindakan ini juga tidak menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Semisal memicu risiko kanker atau setidaknya si ibu didera rasa berdosa.

Lebih lanjut psikolog dari PEP (Parent Education Program) menegaskan bahwa tindakan aborsi identik dengan penghilangan nyawa seseorang alias pembunuhan. Rasa berdosa dan kecenderungan menyalahkan diri karena telah menyingkirkan darah dagingnya sendiri sangat mungkin akan membayanginya terus, terutama saat kelak hamil lagi. Akibatnya, si ibu amat berisiko mengalami stres saat hamil. Jika itu yang terjadi, aneka gangguan akan muncul akibat stres tadi, dari perdarahan sampai keguguran. Perasaan bersalahnya akan semakin berlipat ganda ketika ia melihat bocah lain yang kurang lebih bernasib sama namun dapat dioptimalkan kemampuannya.

7 LANGKAH BIJAK JALANI KEHAMILAN BERMASALAH

Menurut Lusi, yang terpenting untuk dilakukan orang tua adalah menyiapkan mental agar bisa tegar menjalaninya.

* Pertama, yakini bahwa agama apa pun mengajarkan manusia untuk tidak menyerah begitu saja pada cobaan karena tidak ada cobaan yang melebihi batas kemampuan kita. Artinya, dengan bersabar dan berusaha kita pasti sukses melalui cobaan tersebut. Itulah mengapa, hal pertama yang harus dilakukan tak lain adalah berdoa agar atas ijin Yang Maha Kuasa kita sebagai makhluk-Nya mampu tabah menjalani cobaan berat ini.

* Kedua, cobalah melihat kekurangan anak dengan kacamata positif. Jangan jadikan kekurangan/kelainan anak sebagai sumber kekecewaan orang tua. Ini terjadi lantaran orang tua bersikap tidak adil dengan membanding-bandingkan si kecil dengan anak normal lainnya. Padahal akan lebih baik jika orang tua melihat anak lain yang tidak beruntung.

* Ketiga, ingat setiap anak, baik dia anak normal maupun cacat, pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Coba renungkan, banyak sekali anak cacat yang memiliki bakat luar biasa di bidang-bidang tertentu. Ada yang mahir memainkan alat musik, melukis, dan sebagainya. Meski awalnya pastilah orang tuanya sangat berat membesarkan anak dengan kondisi seperti itu. Toh keterbatasan si kecil bisa dioptimalkan bila orang tuanya berupaya sepenuh hati. Yang cacat tangan, bisa memaksimalkan fungsi kaki dan organ tubuh lainnya. Bukan mustahil kalau si anak cacat atau yang memiliki keterbatasan tadi justru memberikan kebahagiaan tersendiri semisal kelak setulus hati merawat orang tuanya di saat renta.

Lalu bagaimana dengan anak lain yang normal, apakah dijamin mampu membuat orang tua bahagia? Belum tentu! Saat masih kecil, tentu saja banyak orang tua bangga melihat anaknya tumbuh sehat dan normal. Akan tetapi apa yang terjadi ketika si kecil beranjak dewasa? Tak sedikit orang tua yang stres berkepanjangan melihat tindak tanduk melenceng dari anak normalnya yang semula amat manis. Sebut saja pergaulan bebas, terlibat narkoba, tindak kriminal, ataupun menyakiti hati orang tua. Sekali lagi, ini merupakan bukti bahwa semua anak pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang tetap mesti disyukuri.

* Keempat, daftarkan diri sebagai anggota perkumpulan/klub orang tua dari anak-anak yang bermasalah serupa. Untuk orang tua yang janinnya didiagnosa mengalami Cerebral Palsy (CP), contohnya, saat ini telah ada perkumpulan orang tua penderita CP. Dalam perkumpulan tersebut, orang tua bisa saling berdiskusi, bertukar suka-duka, ide dan pengalaman tentang cara mendidik anak CP. Cara-cara semacam ini setidaknya bisa membuat beban orang tua terasa lebih ringan.

* Kelima, carilah hikmah di balik semua cobaan tadi. Dengan kelainan si janin sebetulnya orang tua memiliki kesempatan emas untuk belajar memahami makna kesabaran dan ketabahan. Setidaknya, dengan memiliki anak yang memiliki gangguan/kelainan, kecerdasan emosi dan spiritual kita sebagai orang tua akan lebih terasah.

* Keenam, saat bayi yang mengalami gangguan/kelainan tadi lahir dan tumbuh besar, jangan mengurungnya di rumah. Tumbuhkan rasa percaya diri padanya dengan memberi kesempatan bergaul dengan masyarakat sekitar. Bila dianggap perlu, masukkan si kecil ke sekolah khusus namun beri kesempatan seluas-luasnya agar dia tetap bisa bersosialisasi dengan anak lain, baik dengan yang normal maupun yang senasib. Tak perlu bertindak overprotektif ataupun membedakannya dari saudara lainnya. Sikap seperti ini justru akan melemahkan mental si kecil karena selalu membutuhkan perlindungan dari orang tuanya, hingga kemampuan anak tak berkembang optimal.

* Ketujuh, agar bisa mengetahui kekhususan yang dimiliki anak, sekaligus bisa mengurangi beban psikis, ada baiknya bila orang tua rajin berkonsultasi dengan psikolog maupun terapis. Dengan cara ini orang tua dapat menimbang-nimbang apa saja yang bisa dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan kemampuan buah hatinya.

Dengan sederet langkah-langkah strategis di atas, lazimnya orang tua bisa menghadapi semua cobaan dengan tenang tanpa dibebani rasa takut dan malu.

SUAMI DAN KELUARGA HARUS MEMOTIVASI

pegang peran penting dalam memotivasi dan membangun kepercayaan diri istri yang tengah hamil. Semisal dengan memberi dukungan dan perhatian. Caranya? Dampingi saat berkonsultasi dengan dokter maupun psikolog, atau berikan pujian tulus saat istri merawat kehamilannya dengan telaten.

Bantuan dan perhatian suami tidak hanya membuat istri senang, tapi juga membuat si kecil merasa dicintai dan diterima sepenuhnya. Ingat, anak merupakan hasil kerjasama suami dan istri, hingga dalam mendidik dan merawatnya pun harus tetap ada kerjasama. Begitu juga dukungan keluarga agar si calon ibu bisa menjalani kehamilannya dengan bahagia hingga kelak melahirkan anak yang berbahagia pula meski dengan segala keterbatasan/kecacatannya.

Jangan hiraukan omongan tak sedap dari siapa pun. Ibaratnya, biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Tetaplah berpikir positif karena pasti ada hikmah di balik kejadian ini. Untuk itu, suami-istri jangan saling menyalahkan. Semisal istri menuduh suami sebagai pembawa gen cacat, atau sebaliknya. Akan lebih bijak bila menerima kehamilan tersebut apa adanya kemudian senantiasa bekerjasama mengupayakan yang terbaik.

Saeful Imam. Ilustrator: Pugoe

http://www.tabloid-nakita.com

INDAH FASHION

ONLINE&OFFLINE SHOP


SALE MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING CLOTHES,

MATERNITY/BIG SIZE& BREASTFEEDING UNDERWEAR,LINGERIE,CORSET

BABY UNTIL 5 YEARS BRANDED (OSHKOSH,ETC)
WOMAN DRESS,WOMAN JEANS PANTS NEW&REASONABLE

SHIPPING AROUND THE WORLD
WEB : http://indahfashion.blogspot.com
e-mail:sweetye_indah@yahoo.com

visit money info, http://indahmoney.blogspot.com

Custom Search

PUT INDAH FASHION BANNER

FEED BURNER

growurl

GrowUrl.com - growing your website