HEALTHY LIFE STYLE

Sebenarnya hanya 2 persen ibu yang secara biologis memang kurang produksi ASI-nya. Sisanya, 95-98 persen dapat menghasilkan ASI cukup buat bayinya. Apa saja yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui agar produksi ASI tetap lancar dan berkualitas?

Saat melahirkan, susui bayi segera setelah lahir, dengan selambat-lambatnya 30-60 menit setelah lahir atau disebut dengan proses early latch on (proses masuknya areola ibu ke mulut bayi dengan posisi mengunci yang tepat hingga bayi dapat menyusu dengan baik). Berdasarkan penelitian terakhir, bayi yang mendapatkan ASI sesaat setelah lahir & belum dibersihkan akan memiliki kemampuan (refleks) menyusu yang baik pada ibunya, demikian menurut Luluk L Soraya, dalam seminar Paket Edukasi Orangtua Sehat (PESAT) 6 yang diselenggarakan oleh Yayasan Orangtua Peduli (YOP), beberapa waktu lalu di Jakarta.

Lebih lanjut Luluk menjelaskan bagi ibu bekerja bukan hambatan untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Saat ini banyak sekali ibu bekerja yang sukses memberikan ASI eksklusif. Yang berbeda hanya trik dan teknik pemberian ASI selama ibu bekerja.

Luluk kembali menekankan pentingnya peran bapak sebagai breastfeeding father. "Lebih dari 90% keberhasilan ASI eksklusif dikarenakan peran bapak. Dan memang, umumnya, kegagalan ASi eksklusif merupakan suatu kondisi yang avoidable. Umumnya kegagalan ASI eksklusif disebabkan karena kurangnya support dari lingkungan dan kurangnya penguasaan ilmu ASI & Menyusui," ujar Ibu Luluk.

Sebaiknya Ibu mempersiapkan diri akan ilmu dasar tentang ASI & menyusui kemudian transfer ke lingkungan terdekat ibu yaitu suami & keluarga sehingga dengan banyaknya dukungan, ASI akan sukses.

Dalam persiapan menjelang kelahiran rumah sakit menjadi penting. Hal ini disebabkan bayi terjamin hanya mendapatkan ASI saja dan ibu dapat meyusui bayi kapanpun bayi memintanya. "Ingatlah bahwa tidak ada alasan untuk memisahkan ibu dari bayinya, kecuali ada masalah medis," kata Luluk.

Selain itu, tidaklah-benar jika ada yang menganggap seorang ibu tidaK dapat menyusui bayinya karena tidak adanya air susu. Faktor penyebab terhambat atau berkurangnya air susu adalah faktor psikis dari ibu. Masalah psikis itu mempengaruhi kerja hipotalamus untuk mengirimkan perintah ke kelenjar bawah otak. Keadaan cemas, takut, dan bingung menyebabkan air susu tidak turun ke kelenjar susu.

Untuk mendapatkan ketenangan psikis saat menyusui, itu sangat tergantung pada pengendalian diri Ibu. Karena itu, usahakan lbu dan bayi dalam keadaan santai. Rbahkan diri ibu sejenak sebelum mulai menyusui. Sewaktu ibu menyusui bayi boleh saja sambil mendengarkan musik yang santai atau membaca buku cerita. Carilah tempat duduk yang dapat memberikan kenyamanan ibu selama menyusui. Ingat, faktor ketenangan lingkungan berperan juga dalam proses menyusui.

Bagi ibu yang sedang menyusui, selain ketenangan psikis, ada caracara untuk meningkatkan banyaknya air susu. Saat-saat sedang menyusui, seorang lbu pastilah membutuhkan kalori, protein, mineral dan vitamin yang cukup banyak. lbu yang menyusui dari hasil penelitian, rata-rata memproduksi 800 ml ASI dalam sehari, dengan kandungan kurang lebih 600 kalori. Karena itulah lbu menyusui perlu memperoleh tambahan makanan sebanyak 750-1000 kalori perhari.

Kemudian agar kelejar susu mampu mengeluarkan ASI, maka dibutuhkan tambahan lagi sebanyak 75 kalori. Oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, jumlah yang diperlukan dibulatkan menjadi 800 kaiori/hari. Untuk kebutuhan protein, walaupun ASI sendiri sudah mengandung 12% protein, Ibu masih perlu menambahkan lagi dengan 25 g protein/hari. Selain itu, karena ASI juga mengandung zat kapur atau kalsium) yang diambil dari tubuh Ibu, maka makanan Ibu juga memerlukan tambahan zat kapur sebanyak 0,5 g/hari. Ibu dapat memperolehnya melalui sumber makanan seperti susu, sayur-sayuran dan ikan teri. Jangan lupa untuk menambahkan asupan tambahan zat besi sebanyak 5 mg.

Karena nilai vitamin yang terdapat dalam ASI sangat bergantung pada nilai vitamin dalam makanan ibu sehari-hari, maka ibu menyusui juga membutuhkan tambahan ekstra vitamin sebanyak 2500 !U Vitamin A, 0,4 mg Thiamin (Vitamin B1) dan 30 mg Vitamin C. Selain kebutuhan makanan di atas, ibu menyusui juga memerlukan minum yang cukup, karena kebutuhan tubuh akan zat cair pada ibu menyusui akan meningkat. Ada baiknya bila sebelum menyusui minum segelas air putih atau sari buah. Selain itu perbanyak pula makan sayuran berkuah atau sup.

Pola Menyusui yang Benar

• Menyusui bayi yang baik dimulai sejak lahir sampai berumur 4-6 bulan.
• Cucilah tangan Anda hingga bersih.
• Bila perlu, mandilah dengan air hangat sebelum Ibu mulai menyusui.
• Kompres payudara untuk memperlancar sirkulasi darah, lalu bersihkan payudara sebelum menyusui.
• Tanamkan keyakinan pada diri Ibu bahwa Ibu pasti bisa menyusui bayi Ibu dengan baik.
• Letakkan kepala bayi pada lengkung siku dan pantat bayi ditopang dengan telapak tangan. Jika diperlukan, bayi dapat ditunjang dengan bantal.
• Usahakan saat bayi mengisap sampai ke aerola payudara.
• Saat ibu sedang menyusui sebaiknya dalam posisi duduk dengan kaki tidak menggantung.
• Menyusui bayi sebaiknya tidak hanya pada satu payudara tetap bergantian.
• Ibu harus menyusui sesering mungkin kapanpun bayi menginginkannya. Ini berarti, paling tidak tiap 2 hingga 3 jam sekali dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8 hingga 12 kali menyusui, selama 24 jam.